Begini Cara Membrongsong Buah Pisang Supaya Mulus

Begini Cara Membrongsong Buah Pisang Supaya Mulus

Pisang adalah buah tropis yang banyak terdapat disekitar kita. Tanaman pisang dapat dengan mudah ditemui halaman-halaman rumah di pedesaan.  Kandungan nutrisi yang terdapat pada buah ini sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh.

Sebenaranya peluang bisnis dari pisang ini juga masih sangat luas karena banyaknya manfaat yang bisa diapatkan. Saat ini pisang tidak banyak yang melakukan budidaya secara intensif. Hanya sebagian kalangan saja yang melakukan budidaya secara masif. Salah satu perkebunan pisang yang cukup besar terdapat di Lampung, yaitu PT. Great Giant Food (GGF) yang dulu dikenal dengan PT. Nusantara Tropical Food (NTF).

Tentu saja budidaya pisang di kebuh GGF sudah menggunakan alat-alat pertanian dengan mekanisasi dan teknik perawatan yang “modern”. Tetapi bukan tidak mungkin jika perkebunan skala rumah tangga sampai menengah juga menerapkan budidaya yang dianut oleh perkebunan besar.
Pisang Sunpride yang diproduksi oleh GGF memiliki kualitas berstandar ekspor. Pisang-pisang yang mulus dan berwarna kuning cerah tersebut diperlakukan secara istimewa mulai dari pemilihan bibit hingga proses pengemasannya.

Kunci keberhasilan budidaya pisang diantaranya adalah mendapatkan pisang yang mulus (tanpa bintik) akibat serangan hama dan penyakit. Salah satunya adalah dengan cara membungkus pisang sedari awal semasa pisang masih di kebun.

Pohon pisang memerlukan waktu sekitar delapan bulan untuk berbunga. Setelah pohon mulai berbuah, tandan-tandan pisang di setiap pohon akan dilindungi dan dibungkus dengan kertas untuk melindungi buah dari serangan hama.

Pisang sengaja dibungkus supaya tidak terkena sinar matahari dan diganggu hama, jadi kulitnya akan mulus. Setelah muncul bunga, dua bulan kemudian barulah buah pisang bisa dipanen.

Saat panen, pisang pun diseleksi perusahaannya dengan ketat untuk menentukan buah mana saja yang memiliki kualitas ekspor dengan grade A.

Ada tiga kriteria yang harus dimiliki produk layak ekspor atau masuk dalam produk grade A, yakni memiliki kulit yang mulus, panjang buah sekitar 7,5 inci, dan memiliki kalibrasi pada kisaran angka 3,9-4,9.

Jika buahnya lebih kecil atau lebih besar dari standar tersebut, masuk dalam grade B.

Untuk mendapat kulit pisang yang mulus, sejak dari jantung pisang pun sudah dibungkus kertas. Ini untuk melindungi kulit pisang dari serangan serangga dan terbakar sinar matahari. Pertumbuhan pisang hingga dewasa juga dipantau. Panjang dan lingkar buah pisang akan diukur dan dilakukan kalibrasi. Idealnya, panjang pisang mencapai 7,5 inci dan kalibrasi minimal 39.

Hasil penelitian terhadap pembrongsongan yang dilakukan pada pisang tanduk menunjukkan bahwa pemberongsongan dilakukan terhadap masing-masing tandan pisang sejak saat seludang pisang pertama belum membuka dan jantung pisang sudah mulai merunduk.

Perlakukan pemberongsongan pada tandan buah pisang sangat efektif untuk menurunkan intensitas dan persentase keparahan serangan hama, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir, bobot tandan, bobot per sisir, bobot per buah, kekerasan kulit buah, Padatan Terlarut Total (PTT) dan Total Asam Tertitrasi (TAT), edible portion, panjang dan diameter buah.

Buah pisang yang diberongsong dengan berbagai bahan pemberongsong memiliki tingkat keparahan gejala serangan hama yang rendah, yakni berkisar 20%, sedangkan yang tidak diberongsong menghasilkan tingkat keparahan gejala serangan hama yang sangat parah sebesar 84.81%.

Berdasarkan hasil analisis statistika, perlakuan berbagai jenis bahan pemberongsong tidak mempengaruhi tingkat intensitas keparahan gejala serangan hama.

Bahan pemberongsong dari kantong sak dapat menjadi bahan alternatif yang dapat digunakan petani untuk mencegah serangan hama. Bahan kantong sak ini lebih efisien karena harganya yang lebih murah dan mudah didapatkan.

Cara pembrongsongan pisang semasa masih dalam tandanya dapat dilihat pada video di bawah ini.

Sumber hasil penelitian bisa dirujuk disini:

Inilah Cara Menghitung Kalibrasi Sprayer dan Manfaatnya

Inilah Cara Menghitung Kalibrasi Sprayer dan Manfaatnya

Kalibrasi menentukan dalam penyemprotan pestisida. Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan sprayer. Pada akhirnya akan diketahui berapa banyak kebutuhan pestisida yang diperlukan untuk menyemprot per luasan lahan, berapa kebutuhan air, atau berapa kecepatan jalan si aplikator.

Cara Kalibrasi Penyemprotan SprayerManfaat Kalibrasi Sebelum Penyemprotan

Manfaat kalibrasi adalah untuk menentukan takaran pestisida secara tepat. Mencegah pemborosan, dan penyeragaman perhitungan aplikasinya.

Kalibrasi juga dapat menentukan berapa volume semprot yang diperlukan. Jika volume semprot sudah diketahui, selanjutnya dapat dengan mudah memperhitungkan konsentrasi (bila dosis diketahui) dan dosis (jika konsentrasi diketahui) penggunaan yang sesuai.

Kalibrasi harus dilakukan secar berkala sebelum kegiatan penyemprotan dilakukan. Keberhasilan kalibrasi dipengaruhi oleh CURAH (flow rate) dari nozel yang digunakan (C; liter/menit), LEBAR GAWANGAN penyemprotan (G; meter), KECEPATAN jalan aplikator (K; meter/menit), dan VOLUME aplikasi (V; liter/hektar).

Dalam rumusan matematikanya menjadi C = GKV/10.000

Contoh 1:
Untuk menyemprot kubis dengan nozel yang angka curahnya 1,75 liter/menit, kecepatan penyemprot 30 meter/menit, dan lebar gawang terukur 1,5 meter. Berapa liter air yang diperlukan untuk menyemprot lahan dengan luas 1 hektar?

Jawab:
Diketahui : C = 1,75 liter/meint; K = 30 meter/menit; G = 1,5 meter
V = (10.000C)/GK
V = (10.000 * 1,75) /1,5 * 30
V = 388,89 liter
Sehingga kebutuhan air untuk menyemprot lahan kubis tersebut sebanyak 389 – 400 liter air per ha.

Contoh 2:
Diketahui kecepatan jalan 50 meter/menit, lebar gawang semprotan 1,2 meter, dan flow rate 1,5 liter/menit. Pestisida yang digunakan adalah herbisida Roundup dengan dosis 2 liter/ha. Ditanya berapa konsentrasi Roundup yang digunakan?

Jawab:
Diketahui : K = 50 meter/menit; G = 1,2 meter; C = 1,5 liter/menit
V = (10.000C)/GK
V = (10.000 * 1,5) / 1,2 * 50
V = 15.000 / 60
V = 250 liter

Dosis herbisida Roundup yang dipakai adalah 2 liter/ha, maka konsentrasi herbisida Roundup yang digunakan adalah 2 Lt Roundup/250 liter air = 0.008 liter atau 8 ml Roundup/liter air.

Jika knapsack sprayer yang digunakan kapasitasnya 16 liter maka herbisida yang dicampurkan ke dalam tangki sprayer sebanyak 8 ml Roundup * 16 liter = 128 ml Roundup/tangki.

Contoh Perhitungan Kalibrasi

Contoh 3.
Jika menyemprot alang-alang seluas 100 hektar dengan menggunakan nozel VLV-200 dan konsentrasi herbisida Roundup yang digunakan sebesar 1%. Berapa kebutuhan Roundup dalam penyemprotan?

Jawab:
Diketahui : Luas areal penyemprotan = 100 ha; Nozel VLV-200, konsentrasi pestisida 1%

Nozel VLV atau very low volume adalah nozel yang digunakan dengan dengan kebutuhan larutan sangat rendah, berkisar 100 -200 liter/ha. Nozel yang digunakan adalah VLV-200, artinya kebutuhan air sebanyak 200 Liter/ha.

Konsentrasi herbisida Roundup sebesar 1% artinya adalah kebutuhan herbisida Roundup adaalah 1 ml Roundup per liter air.

Jika dipakai Nozzle VLV-200 dan kapasitas tangki 15 liter, maka jumlah tangki/ha yang dibutuhkan:
= 200 ltr/ha : 15 ltr/tangki = 13 tangki/ha.

Herbisida Roundup yang perlukan per tangki adalah :
= 15 ltr/tangki X 1% Roundup
= 15 ml Roundup/tangki

Jumlah herbisida Roundup yang dibutuhkan per hektar adalah :
= 13 tangki/ha x 15 ml/tangki
= 195 ml/ha

Jadi untuk 100 ha, kebutuhan herbisida Roundupnya adalah :
= 195 ml/ha * 100 ha
= 19.500 ml atau 19,5 liter Roundup

Contoh 4.
Semprot piringan (circle spraying) menggunakan herbisida Basta 1.5 liter/Ha dengan nozzle polijet biru ICI. Flowrate 1.6 Lt/menit, lebar semprot 1.2 m dan kecepatan penyemprot berjalan 36m/menit. Berapa dosis per tangki knapsack?

Jawab:
Diketahui = Dosis : 1.5 liter/ha; C = 1.6 liter/menit; G = 1.2 m; K = 36 m/menit

Kebutuhan larutan :
V = (C*10.000)/GK
= (1.6 liter/menit * 10.000 m2)/1.2 m x 36 m/menit
= 370.37 liter

Konsentrasi herbisida Basta:
= (1.5 liter)/370.37 liter * 100%
= 0.4%

Maka herbisida Basta yang dicampurkan dalam setiap knapsack sprayer (kapasitas 15 liter) adalah
= 15 liter x 0.4%
= 0.06 liter atau 60 cc.

Contoh 5.
Semprot piringan menggunakan herbisida Kleenup 1.5 liter/ha dengan nozzle VLV-200. Flowrate 0.9 liter/menit, lebar semprot 1.2 m dan kecepatan penyemprot berjalan 36 m/menit. Berapa dosis herbisida Kleenup per knapsack?

Jawab :
Diketahui : Dosis = 1.5 liter/ha; C = 0.9 liter/menit; G = 1.2 m; V = 36 m/menit

Kebutuhan larutan
L = (C * 10000)/KG
= (0.9 liter/menit * 10000 m2)/36 m/menit * 1.2 m
= 208.33 liter

Konsentrasi herbisida
= (1.5 liter / 208.33 liter)* 100%
= 0.72%

Jika kapasitas tangki knapsack adalah 15 liter, maka 15 x 0.72% = 0.108 Ltr atau 108 ml.
Jadi dosis per tangki knapsack adalah 108 ml/15 liter.

Kenali 6 Tanda-tanda Knapsack Sprayer PB-16 Malaysia Yang Asli

Kenali 6 Tanda-tanda Knapsack Sprayer PB-16 Malaysia Yang Asli

Seiring dengan perkembangan aktivitas pertanian dan bisnis pertanian (agribisnis) di Indonesia yang semakain hari semakin meningkat, terjadi juga peningkatan suplay sarana produksi pertaniannya. Terlebih kini hampir tidak dapat dipungkiri produk-produk dari China semakin membanjiri pasar produk dan sarana produksi pertanian di Indonesia.

Ada pepatah “Teliti Sebelum Membeli”. Meskipun saya menjual produk “sejenis” atau “mirip-mirip” dengan knapsack sprayer PB-16 Malaysia, tetapi pengenalan produk knapsack sprayer PB-16 Malaysia ini tetaplah penting.

Sebagai pemasar produk buatan Crossmark Malaya, berikut adalah 6 ciri-ciri yang membedakan antara knapsack sprayer PB-16 asli atau tiruan.

Kenali Tanda PB16 ASLI

Ciri 1. Pada Kotak/Box Pembungkus Luas
PB-16 Asli : Terdapat cetakan alamat produsen yaitu Syarikat Jun Chong SDD. BHD dan UK Registered Design No 2025702 di kedua sisi box
PB-16 Tiruan : Kosong

Sprayer PB16-box asli

Ciri 2. Pada Tangki Sprayer
PB-16 Asli : Terdapat cetakan timbul “CROSSMARK MANUFACTURER” (atas logo) & Cetakan UK Registered Design No 2025702 di bagian bawah logo.
PB-16 Tiruan : Kosong

Sprayer PB16-tangki asli malaysia

Ciri 3. Pada Silinder/tabung Pompa
PB-16 Asli : Terdapat cetakan timbul “UK Registered Design No 2014821” pada bagian atas silinder/tabung pompa.
PB-16 Tiruan : Kosong

Sprayer PB16-pompa asli malaysia

Ciri 4. Pada Penutup Nozel
PB-16 Asli : Terdapat cetakan timbul “PAT. APPL. No. PI 880074”
PB-16 Tiruan : Kosong

Sprayer PB16-nozel asli malaysia

Ciri 5. Pada Ring/klep
PB-16 Asli : Terasa licin kalau dipegang dan kualitas bagus
PB-16 Tiruan : Terasa kasar dan kualitas jelek.

Sprayer PB16-klep asli malaysia

Ciri 6. Pada Pelepas Automatik/Adaptor
PB-16 Asli : Terdapat cetakan timbul “CROSSMARK (R)”
PB-16 Tiruan : Kosong

Sprayer PB16-adaptor asli malaysia

Demikian 6 (enam) tanda keaslian knapsack sprayer PB-16 Malaysia buatan Syarikat Jun Chong (Cross Mark) yang perlu diperhatikan sebelum membeli, agar terhindar dari kesalahan pembelian dan penyesalan seumur hidup :).

Dilalah mau membeli PB-16 Malaysia malah dapat Knapsack Sprayer PB-16 Tiruan atau PB-16 Abal-abal.

Jika anda menginginkan knapsack sprayer PB-16 Malaysia yang asli, maka hanya di SINILAH yang tepat. Untuk mengetahui spesifikasi PB-16 Malaysia silahkan KLIK DISNI.


Kebocoran Sprayer Sama Dengan Pemborosan

Kebocoran Sprayer Sama Dengan Pemborosan

Penggunaan knapsack sprayer untuk kegiatan penyemprotan tanaman bagi para petani adalah kegiatan yang sudah sangat biasa. Justru dengan sangat biasanya hal-hal yang membahayakan menjadi kurang mendapat perhatian serius.

Kegiatan membahayakan tersebut diantaranya adalah kebocoran tangki akibat beberapa bagian tangki sudah aus, pecah, berkarat, atau ada bagian-bagian tertentu yang sudah rusak dan diganti dengan yang bukan sparepart asli (original).

Kebocoran rangki semprot sprayer

Pada tulisan ini saya akan menjelaskan betapa pentingnya memahami kebocoran pada alat semprot, meskipun itu hanya berupa tetesan saja.

“Ah! …. Itu kan hanya tetesan, tidak banyak pengaruhnya kok?”

Jangan sampai kita menyepelekan tetesan ini, karena tetesan pestisida bisa menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menambah paparan pada tubuh penyemprot, yang jelas merugikan secara ekonomi.

Lho kok?

Mari kita hitung!

Kita bisa mengukur berapa banyak tetesan yang terjadi pada alat knapsack seprayer kita dalam satu menit dengan menggunakan gelas ukur. Misalnya kita mendapatkankan 50 mililiter.

Nah berapa jam kita bekerja? Misalnya 5 jam kerja atau kurang lebih 300 menit. Jadi yang sudah terbuang adalah 300 menit x 50 ml = 15 liter.

Kebocoran Sama Dengan Pemborosan

Kegiatan aplikasi penyemprotan pestisidaArtinya selama 5 jam kerja kita kehilangan sebanyak 15 liter atau sebanyak 1 tangki. Apakah ini cukup kecil? Tidak, ini sudah sangat banyak. Coba kita hitung aspek ekonominya.

Misalkan dalam 1 tangki berapa banyak pestisida kita masukan, semakin mahal pestisia yang kita masukan, maka semakin besar kerugiannya. Katakanlah ambil rata-rata kebocoran 50 ml sebesar Rp 3.000 setiap tangki, maka kalau sehari menghabiskan 15 tangki, maka kehilangan uang sebesar Rp 45.000.

Cukup masih kecil?

Coba kalikan berapa kali menyemprot dalam satu bulan. Jika satu bulan menyemprot 4-5 kali, kehilangan akibat kebocoran tetesan bisa untuk membeli pestisida.

Kehilangan uang akan semakin bertambah apabila pestisida yang digunakan adalah pestisida berkualitas tinggi yang harganya pasti mahal.

Selain itu kerugian lain akibat kebocoran alat semprot adalah menurunnya daya berantas pestisida yang digunakan karena dosis per satuan luasnya menjadi berkurang, tetesan dapat menimbulkan kerusakan tanaman dan menambah paparan kepada anggota badan dan mencemari lingkungan.

Masih mau menganggap enteng kebocoran tangki sprayer walaupun itu hanya tetesan?

Itulah pentingnya menggunakan knapsack yang berkualitas, tahan kerusakan dan awet. Jika ada menginginkan produk seperti itu silahkan pesan KLIK DISINI!


Mengapa Pakaian Pelindung Diri (Apron) Penting pada saat Aplikasi Pestisida ?

Mengapa Pakaian Pelindung Diri (Apron) Penting pada saat Aplikasi Pestisida ?

Aplikasi pestisida mengandung resiko terpaparnya badan aplikator dengan pestisida. Pestisida adalah racun bagi hama, penyakit, atau gulma. Namun juga bisa berbahaya bagi penggunanya, kalau tidak menerapkan praktek-praktek aplikasi pestisida yang benar. Aplikasi pestisida yang benar adalah menggunakan alat pelindung diri yang berupa apron (celemek), sarung tangan, penutup wajah, masker dan sepatu boat. Selain pakaian yang dikenakan aplikator harus berlengan panjang dan celana panjang. Kenapa? Karena untuk mencegah timbulnya risiko keracunan.

Apron harus dikenakan sewaktu aplikator dalam seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pestisida seperti pada saat mencampur, mengisi tangki, dan menyemprotkan pestisida. Apron ini harus memenuhi syarat mampu melindungi tubuh dari berbagai formulasi pestisida, tahan lama, ada sirkulasi udara, nyaman dikenakan, dan ringan.

paparan pestisidaCairan pestisida yang disemprotkan oleh knapsack sprayer sangat kecil ukuran partikelnya. Penglihatan mata secara langsung terkadang tidak terlihat karena ukuran/dropletnya sangat kecil bisa mencapai >100 droplet/cm2. Namun jika menggunakan stardust dibawah lampu violet dapat terlihat seperti gambar disamping.

Tidak semua semprotan itu mengenai sasaran (daun atau hama) yang menjadi target penyemprotan. Adanya angin sekitar tempat penyemprotan, sangat memungkinkan semprotan juga mengenai bagian-bagian tumbuh aplikator. Belum lagi kalau tangki yang digunakan mengalami kebocoran dibagian tangkinya. Dapat dibayangkan berapa banyak bagian tubuh aplikator yang terpapar oleh pestisida. Oleh karena itu penggunaan apron menjadi sangat penting.

Banyak jenis bahan yang dapat digunakan untuk Apron, diantaranya dengan bahan tyvek. Keunggulan Tyvek dapat dicuci dan bersifat anti percikan cairan. Karena itu, baju yang terbuat dari tyvek tidak akan basah, jika hanya terkena butir-butir kecil cairan pestisida. Tyvek juga sangat ringat, beratnya hanya 110 – 150 gram/meter2.

Ada dua macam baju pelindung, one-piece garment (baju satu potong) atau sering disebut ponco, berlubang di kedua sisi sampingnya untuk menjamin sirkulasi udara. Panjangnya 2 meter dan lebar 60 cm. Bagian depan panjangnya 85 cm, sedang bagian belakangnya 115 cm. Tujuannya untuk melindungi tubuh bagian belakang dari tetesan pestisida jika tangkinya bocor.

Kedua bagian baju itu dihubungkan dengan tali sepanjang 55 cm. Desain pakain pelindung lainnya yaitu two pieces garment (setelan baju dan celana).  Baju berlengan panjang dengan tali karet pada bagian pinggang.

Nutani.com menyediakan apron dari bahan tyvek dan juga bahan parasut, seperti pada gambar.

apron celemek penyemprotan pestisida apron celemek penyemprotan pestisida apron celemek penyemprotan pestisida

Bagi Anda yang sedang mencari Apron, nutani.com menyediakan apron-apron tersebut. Silahkan pesan KLIK SINI!


Knapsack Sprayer PB16 Weed Eater 16L Sesuai RSPO

Knapsack Sprayer PB16 Weed Eater 16L Sesuai RSPO

Kalangan pekebun harus berhati-hati dalam memilih sprayer untuk membantu kegiatan penyemprotan pestisida di kebun. Sebab, knapsack sprayer berkualitas buruk sangatlah merugikan pekebun seperti terjadinya kebocoran dan tekanan yang kurang kuat. Buruknya kualitas Knapsack sprayer berdampak kepada pemborosan biaya, tenaga dan waktu serta hasil semprot yang tidak merata.

Solusi terbaik penyemprotan pestisida adalah Knapsack Sprayer PB-16.

PB16 Weed Eater 16L

Ada enam ciri yang menunjukkan produk  Knapsack Sprayer PB-16 asli.

Pertama, di box  pembungkus terdapat cetakan alamat produsen yaitu Syarikat Jun Chong SDN. BHD dan UK Registered Design No 2025702 di kedua sisi box.

Kedua, di tangki sprayer Terdapat cetakan timbul “CROSSMARK MANUFACTURER” (atas logo) & Cetakan UK Registered Design No 2025702 di bagian bawah logo.

Ketiga, Terdapat cetakan timbul “UK Registered Design No 2014821” pada bagian atas silinder/tabung pompa.

Keempat, terdapat cetakan timbul “PAT. APPL. No. PI 880074 pada penutup nozzle.

Kelima, ring/klep terasa licin kalau dipegang dan bahan kualitas tinggi .

Keenam, di adaptor ada cetakan timbul “CROSSMARK (R)”.

Beredarnya produk palsu ini karena Knapsack Sprayer PB-16 adalah produk paling laku dan familiar di kalangan pekebun sawit. Bahan baku  Knapsack Sprayer  PB-16 berasal dari polypropelene  yang berkualitas tinggi. Itu sebabnya, produk ini sangat kuat sehingga tidak akan pecah atau bocor.

Kelebihan lain, produk ini punya tekanan penyemprotan yang sangat kuat  (hingga 8 Bar=116 psi ) dan sudah dilapisi anti  sinar ultraviolet (UV protector) sehingga sprayer akan tahan lama dan tidak getas walau sering terpapar matahari.

“Knapasack Sprayer PB-16 diinjak orang berbobot sampai 80 kg pun tidak pecah. Tambahan lagi tangki tanpa sambungan sehingga tidak mudah bocor”.

Knapsack Sprayer PB-16 & Weed Eater 16L  telah memperoleh sertifikat  ISO 9001 : 2008 Cert No.622858 ( GIC  dan UKAS ).

Knapsack Sprayer Weed Eater 16L

Produk ini memakai system Pressure Control Valve (PCV) atau Constan Flow Valve (CF- Valve) dengan fungsi utama sebagai kalibrator pengatur tekanan ( 1,5 Bar CFValve RED), Flow Rate yang konstan sehingga selain hasil aplikasi semprot yang lebih merata. Manfaat lainnya adalah menghemat pemakaian air, meminimalisir potensi pemborosan racun , peningkatan produktivitas penyemprotan, penghematan tenaga kerja, dan ramah lingkungan.

🌾 Inilah Revolusi Pemupukan Padi: Gunakan Asam Humat & Silika

🌾 Inilah Revolusi Pemupukan Padi: Gunakan Asam Humat & Silika

Pemupukan pada tanaman padi ibarat memberi makan manusia, kandungan nutrisinya harus lengkap dan seimbang. Kekurangan dan kelebihan nutrisi tertentu bisa berdampak negatif.

Berdasarkan peraturan pemerintah melalui Permentan No 40 tahun 2007 bahwa untuk mencapao hasil panen 8 ton/ha, dosis pemupukan nitrogen (N) sebesar 100-135 kg/ha, fospat (P2O5) sebesar 18-27 kg/ha, dan kalium (K2O) sebesar 30-60 kg/ha.

Fakta di lapangan yang terjadi saat ini, sekitar 70% lahan persawahan maupun darat kondisinya sudah “sakit” akibat aplikasi pupuk an-organik berlebihan dan tidak dikembalikannya limbah tanaman ke lahan. Akibatnya lahan semakin memadat dan bahan organiknya semakin rendah. Bisa di bawah 3%, padahal kandungan organik semestinya 5%. Demikian menurut Bapak Iswandi Anas, ahli tanah IPB yang dikutip dari Majalah Agrina Februari 2018.

Untuk memulihkan kondisi tersebut diperlukan pupuk organik dan pupuk hayati yang mengandung mikroba.

Pupuk Organik

Salah satu cara menanggulangi tanah yang “sakit” adalah dengan pupuk organik.

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.[1] Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.[2] Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.[2] Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).[2]  –  reff : Wikipedia

Asam humat sebagai pembenah tanah (soil conditioner) dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan kualitas tanah. Asam humat merupakan inti sari dari pupuk organik karena asam humat mengandung karbon organik. Penggunaan asam humat utamanya ditujukan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau biologi tanah, sehingga produktivitas tanah menjadi optimum.

Penggunaan pembenah tanah yang bersumber dari bahan organik sebaiknya menjadi prioritas utama, selain terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas lahan, juga bersifat terbarukan, insitu, dan relatif murah, serta bisa mendukung konservasi karbon dalam tanah.

Penggunaan asam humat bukan sebat obat yang sekali minum langsung menyembuhkan. Pembenah tanah dengan bahan organik terjadi secar bertahap. Kepulihannya dibarengi dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan tumbuhnya mikro-organisme dalam tanah.

Dengan tumbuhnya mikro-organisme dalam tanah akan memberi efek positif. Mikroba mengubah aroma yang ada di tanaman menjadi aroma yang tidak disukai oleh hama. Sehingga terjadilah bio-pestisida secara alami dari tanaman yang sehat.

Kelemahan dari pembenah tanah organik ini adalah dibutuhkan dalam dosis relatif tinggi. Namun teknologi pembenah tanah ini terus berkembang, kini hanya diperlukan asam humat 60 kg/ha/tahun sudah cukup.

Aplikasi asam humat ini bisa dicampur berbarengan dengan pupuk sintesis pada saat pemupukan. Kelebihannya semua urea dilapisi dengan asam humat supaya terbentuk keseimbangan organik dan an-organik.

Produk pembenah tanah atau asam humat ini adalah Humakos, Humatani, Humatop dan lainnya.

Humatani

Humatani merupakan humus larut air, pembenah tanag, dan perangsang pertumbuhan yang dirancang untuk mengembalikan dan mempertahankan kesuburan tanah. Humatani dibuat oleh PT Humat Agro Lestari.
Dengan dosis aplikasi 20-40 lt/ha dipercaya dapat menghemat penggunaan pupuk kimia 30% dan meningkatkan hasil panen 10-15%.

asam humat humataniKeunggulan Humatani adalah :

  • Tingkatkan kualitas produk dan tingkat produktivitas hingga 20-40%.
  • Mempertahankan dan mengembalikan kesuburan tanah lahan pertanian dengan penurunan kesuburan.
  • Mengikat nutrisi tanah (N, P, K).
  • Mencegah hilangnya pupuk karena penyimpangan dan penguapan, sehingga menjaga ketersediaan nutrisi untuk tanaman dan menghemat penggunaan pupuk kimia.
  • Mengikat Nitrogen dan mencegah proses Nitrifikasi, sehingga mencegah pengasaman tanah.Mencegah pembentukan kompleks fosfat dengan aluminium dan logam lain yang tidak larut.
  • Menetralisir logam berat.
  • Meningkatkan Kapasitas Pertukaran Kation (KTK) dari tanah.
  • Meningkatkan kapasitas kapasitas menahan air tanah, sehingga menghemat 30-40% dari kebutuhan air.
  • Menyediakan makanan untuk mikro-organisme pemupukan tanah.
  • Menyimpan energi surya, yang membuatnya tersedia kapan saja untuk pertumbuhan tanaman dan
    mikro-organisme hidup.
  • Mempercepat asimilasi nutrisi ke dalam sel tumbuhan.
  • Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

sumber: humatani

Humatop

Humatop merupakan produk pembedah tanah produksi PT. Prima Agro Tech, kandungannya 100% asam humat yang merupakan hasil ekstraksi dari batuan alam leonardite.

pembedah tanah humatopKeunggulan Humatop adalah:

  • Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress akibat iklim dan keracunan logam
  • Meningkatkan efisiensi asupan pupuk dan kemampuan tukar kation tanah
  • Menyegarkan stress tanah akibat pupuk kimia berkepanjangan
  • Menurunkan penggunaan pupuk kimia
  • Meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan terhadap serangan penyakit
  • Meningkatkan aktifitas dan interaksi mikroba

sumber :  primaagrotech

Aplikasinya bisa dengan cara pengocoran atau dicampur dengan pupuk kimia (an-organik).
Jika aplikasi dengan cara pencampuran 1 sachet Humatop di campur dengan 25 kg pupuk. Kalau aplikasi pengocoran, 1 sachet Humatop terlebih dahulu dilarutkan dalam 50-100 lt air kemudian dikocorkan merata dipiringan tahan, lahan, atau media tanam.

Hara Silika

Di Indonesia, hara silika belum begitu diperhatikan dan menjadi perhatian para petani. Padahal siliki termasuk nutrisi penting untuk tanaman padi.

Silika (SiO2) sebenarnya banyak terkandung pada sekam padi. Tanaman padi paling banyak mengambil silika dari tanah. Sayangnya tidak ada unsur silika yang dikembalikan ke tanah. Jerami dan sekam padi pada umumnya dibakar, yang hanya menyisakan unsur karbon saja. Jika sekamnya dibakar di atas 400oC silikanya berubah menjadi menjadi kristal yang tidak bisa dimakan oleh tanaman padi.

Secara fisik siliki berfungsi untuk memperkuat sel. Jika diaplikasikan pada tanaman padi, dapat menguatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, kekeringan, dan memperbaiki fotosintesis.

Tanaman padi membutuhkan silika dalam bentuk SiO2 tersedia dengan dosis 300-500 kg/ha, tanpa jerami. Jumlah yang cukup banyak. Untungnya kini telah tersedia produk hasil teknologi modern yang memformulasi silika dalam bentuk cair.
Dipasaran ada beberapa merek nutrisi silika seperti Tenaz, Biomax, Silika Novelgro.

Silika Novelgro

Silika Novelgo merupakan nutrisi silika terlarut dalam air yang mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi Silika tersebut akan dibawa oleh jaringan tanaman ke lapisan sel terluar (epidermis) untuk membentuk lapisan yang keras (cuticle).

silika novelgroDan ketika sel-sel silika tersebut melapisi seluruh permukaan sel terluar, termasuk dengan bulu-bulu tanaman, maka selain dinding sel sulit ditembus oleh sengat OPT, bulu-bulu tanaman yang telah menjadi lebih keras akan menjadi seperti kawat berduri yang akan menghambat serangan OPT atau bahkan membunuh OPT.

Keunggulannya adalah:

  • Formulasi stabil
  • Aman untuk dikonsumsi, Novelgro Silika merupakan bahan yang aman untuk dikonsumsi sehingga dapat digunakan sampai pada hari panen.
  • Tidak beresidu
  • Untuk Pengendalian Hama Terpadu
  • Novelgro Silika bersifat basa (pH tinggi), sebaiknya uji kompatibilitas sebelum mencampurnya dengan produk yang bereaksi negatif terhadap suasana pH tinggi.

Sumber: novelgro

Silika Biomax

Biomax merupakan Pupuk mikro cair yang mengandung sebagian besar Silika (20%) yang diproduksi dengan teknologi NANO, berbentuk cair, tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Kandungan unsur mikro lainnya yaitu Mo: 189 ppm dan Co: 0.35 ppm.

silika biomaxKeunggulannya adalah:

  • Unsur silika berukuran kecil, jauh lebih kecil dari ukuran mulut daun sehingga mudah terserap ke jaringan tanaman
  • Kandungan silikanya tinggi 19% plus unsur mikro, sesuai kebutuhan tanaman
  • 100% larut dalam air
  • Tanman tampak lebih hijau, “ireks”, dan subur
  • Terbukti dapat mengurangi serangan hama dan/atau penyakit tanaman
  • Sesuai dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu dan pertanian organik
  • Anakan bertambah, panen melimpah (naik hingga 20%).

Sumber: Biotis

Silika Tenaz

Silika Tenaz diproduksi dengan teknologi monomer (rantai pendek) sehingga silika yang siap dikonsumsi oleh tanaman. Silika TENAZ buatan eropa dari Taminco bvba yang merupakan subsidiari Eastman Chemical Ltd Amerika.

silika tenazDosis Silika Tenaz hanya 6 liter/ha untuk 1 musim tanam atau 2 liter per aplikasi. Untuk mendapatkan hasil maksimal silika Tenaz diaplikasikan pada usia tanaman padai 30 HST, 45 HST, dan 60 HST.

Silika merupakan unsur yang netral, walaupu banyak diaplikasikan tidak akan meracuni tanah dan tanaman.

Keunggulannya:

  • Tenaz diformulasi dalam bentuk tersedia sehingga paling mudah diserap oleh tanaman
  • Tenaz dapat mencukupi kebutuhan silika tanaman dalam waktu cepat
  • Tenaz bisa dicampur dengan pestisida lainya dan meningkatkan daya efisiensinya.

Sumber:  Brosur Tenaz

Perbandingan Silika Novelgro, Silika Biomax, Silika Tenaz

Berdasarkan produk silika yang beredar tersebut dan respon dari petani pengguna silika didapatkan informasi bahwa penggunaan silika dapat menyebabkan produk mengental atau “ngejel” jika dicampur dengan produk pestisida lainnya. Akibatnya larutan semprot tidak bisa dipakai.

Test sederhana terhadap ketiga produk tersebut dengan mencapurkan langsung (tanpa air) formulasi silika dan nitrogen cair sebagai berikut.

Klik vidionya di SINI

Seperti vidio diatas hasilnya menunjukkan silika Novelgro, Silika Biomax langsung “mengejel” sedangkan silika Tenaz tetap stabil dalam bentuk larutan.

🌾 Beginilah Jurus Jitu Kendalikan Wereng Coklat

🌾 Beginilah Jurus Jitu Kendalikan Wereng Coklat

Tak dapat dipungkiri wereng masih menjadi masalah yang bikin puyeng. Petani padi masih direpotkan dengan serangan wereng coklat yang berpotensi membawa virus kerdil hampa dan kerdil rumput. Petani harus mengantisipasinya sejak awal.

3 Faktor Penyebab Wereng

Setidaknya ada 3 faktor kenapa wereng masih menjadi masalah utama petani sampai saat ini. Pertama, faktor iklim yang cukup basah atau kemarau basah. Kondisi yang lembab namun hangat adalah kondisi yang membuat nyaman bagi wereng.

Kedua, pola budidaya tanaman padi yang menyebabkan tidak terputusnya rantai makanan bagi wereng. Wereng berpindah dari tanaman ke tanaman sebelahnya, berpindah dari saru lokasi ke lokasi berikutnya. Akan lebih parah jika diwilayah tersebut menerapkan pola tanam 3 kali dalam setahun.

Faktor terakhir adalah pola penggunaan insektisida yang intensitasnya sudah sangat tinggi. Penggunaan dosis yang kurang tepat dan jumlah penyemprotan yang tinggi 8-12 kali dinilai menyebabkan kerentanan terhadap wereng.

Bagaimana pengendalian wereng secara kimiawi yang ditawarkan oleh perusahaan pembuat pestisida atau formulator?
Berbagai perusahaan pestisida memiliki ‘resep’ dan menawarkan solusi terbaiknya. Berikut beberapa solusi produk yang diberikan.

Pengendalian wereng dengan Marshal 5GR versi FMC

Sumber foto: google

FMC masih mengandalan insektisida Marshal 5GR dengan bahan aktif karbosulfan sejak persemaian dengan dosis 4 kg/ha. Aplikasinya bisa bersamaan dengan pemupukan.

Kemudian saat pindah tanam, Marshal 5GR diaplikasikan berbarengan dengan pemupukan pertama atau umur 15 HST dengan dosis 10 kg/ha. Jika masih ada serangan kembali Marshal 5GR bisa aplikasikan pada umur 30 HST pada pemupukan ke-2 dengan dosis 10 kg/ha.

Pengendalian wereng dengan Tenchu 20SG Versi Agricon

Tenchu-20-SG Agricon
Sumber foto: Agricon

Agricon menawarkan pengendalian wereng coklat dengan insektisida Tenchu 20SG yang berbahan aktif dinotefuron 20%.

Tenchu 20SG diaplikasikan dengan cara melarutkan 25 gr dalam satu tangki kapasitas 14 lt untuk luasan 400 m2, atau 2-3 bungkus (50 g – 75 gr Tenchu 20SG per hektar).

Penyemprotan dilakukan pada saat populasi wereng 5-10 ekor per rumpun. Penyemprotan sekitar 10-15 cm di atas permukaan tanah (bukan diatas permukaan tinggi tanaman).

Pengendalian Wereng dengan Pexalon 106SC Versi Corteva (DowDupont)

Pexalon Corteva DowDupont
Sumber foto: FB DupontPexalon

Insektisid Pexalon 106SC dengan bahan aktif triflumezopyrim diaplikasikan pada umur tanaman 10-20 HST dengan dosis 240 ml/ha dengan volume semprot 300 liter/ha atau 20 tangki per hektar.

Untuk daerah yang bukan endemik wereng dan virus kerdil aplikasikan Pexalon 106SC pada saat populasi rendah 5-10 ekor per rumpun pada umur tanaman 25-40 HST.

Pexalon 106SC direkomendasikan untuk digunakan sejak awal pertubuhan vegetatif. Untuk daerah endemik wereng seperti di daerah pantura Jawa Barat seperti Karawang, Subang, Pagaden, Indramayu aplikasi dilakukan pada saat awal ketika terlihat penerbangan pertama wereng bersayap pada umur 10-20 HST.

Keunggulan Pexalon 106SC

Mengutip dari informasi yang diperoleh, setidaknya ada 3 keunggulan insektisida generasi baru dari Corteva ini. Yakni, petama Pexalon 106SC bisa mengendalikan semua jenis wereng secar menyeluruh, baik pada fase nimfa maupun dewasa.

Kedua, durasi pengendalian yang panjang. Pexalon 106SC mampu melindungi tanaman selama 21-25 hari sejak pertama penyemprotan. Sedangkan siklu hidup wereng Nilaparvata lugens ini berlangsung 23-32 hari, mulai dari serangga, instar, nimfa, seragga dewasa tanpa sayap, dan serangga bersayap.

Keunggulan ketiga dari produk ini sangat aman terhadap manusia dan serangga menguntungkan lainnya seperti laba-laba, kepik, dan kumbang masih tetap hidup.

Bagaimana dengan Anda? punya pengalaman dalam pengendalian wereng yang tuntas dan terlebih ekonomis? silahkan menuliskan di kolom komen di bawah ini

Pencampuran Pestisida pada Aplikasi Penyemprotan

Pencampuran Pestisida pada Aplikasi Penyemprotan

Pestisida dikatakan mempunyai spectrum pengendalian luas (broad spectrum) bila pestisida tersebut dapat mengendalikan banyak jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) dari kelompok taksonomi yang berbeda.

Pada waktu lampau, para petani umunya menyukai insektisida yang memiliki spectrum sangat luas. Tetapi karena kelemahannya dapat merugikan organisme non-target serangga yang berguna, maka sekarang insektisida cenderung berspektrum sempit bahkan spesifik.

Kecenderungan mempersempit spektum ini tidak berlaku pada herbisida dan fungisida. Fungisida kontak umumnya berspektrum luas dan relatif murah, tapi hanya efektif sebagai protektan. Sedangkan fungisida sistemik sangat baik jika digunakan sebagai kuratif dan eradikatif, tapi spektrumnya sempit dan harganya relatif mahal. Oleh karena itu pada prakteknya petani sering mencampurnya, untuk mendapatkan keuntungan ganda. Namun, saat ini beberapa perusahaan juga sudah menyediakan fungisida combo (combo fungicide) ini dalam bentuk formulasi yang siap pakai.

Pertanyaan yang muncul adalah jika pencampurannya itu dalam aplikasi (tank mix), bagaimana aturannya. Berikut ini adalah urutan pencampuran pestisida yang benar sebelum dimasukan ke dalam knapsack sprayer.

Pencampuran pestisida

  1. Air
  2. Tablet (WT, water dispersible tablet; ST, water soluble tablet): aduk hingga seluruh tablet larut dalam air
  3. Butiran (SG, soluble granule; WG, water dispersible granule): aduk hingga seluruh butiran larut dalam air
  4. Berbentuk tepung (WP, wettable powder; SP, soluble powder): aduk hingga merata)
  5. Bentuk cairan (SL, soluble concentrate, SC, suspension concentrate, EC, emulsifiable concentrate)
  6. Mikrokapsul (CS, capsule suspension)
  7. Surfaktan

Pencampuran BOLEH dilakukan, jika:

  • Sasaran OPTnya beda
  • Pestisida yang dicampurkan tidak menimbulkan efek buruk, misalnya menggumpal dan tidak “membakar” tanaman
  • Pencampuran dilakukan untuk meningkatkan sinergisme atau memperkuat efikasi pestisida tersebut
  • Dilakukan untuk meningkatkan spectrum pengendalian
  • Dilakukan untuk memecah OPT yang sudah resisten atau mencegah/menunda resisten.

Pencampuran TIDAK BOLEH dilakukan jika:

  • Sasarannya sama
  • Bahan aktifnya sama
  • Pencampuran dapat memberikan efek buruk
  • Dikhawatirkan menimbulkan cross resisten (resisten silang)
  • Pencampuran dapat membahayakan keselamatan kerja aplikator

Untuk dapat memberikan hasil semprotan yang maksimal, gunakan knapsack sprayer yang berkulias seperti Knapsack Sprayer PB16, sprayer berkulitas produksi Crossmark, Malaysia. Anda dapat memesannya di Bukalapak/PabrikSprayer.


Perawatan Alat Semprot

Perawatan Alat Semprot

Knapsack sprayer harus dirawat agar sprayer menjadi awet atau tahan lama dan meminimalkan kandungan pestisida setelah selesai penyemprotan. Termasuk bagaimana cara mengatasi apabila nozzle tersumbat. Berikut adalah caranya:

Pembersihan Tangki

Setelah selesai kegiatan penyemprotan di lading atau kebun, knapsack sprayer perlu dicuci atau dibersihkan agar kandungan pestisida dalam tangki sprayer menjadi rendah pada semua bagian alat semprot.

Tahapannya adalah:

  • Tangki sprayer (Knapsack sprayer) dicuci sekurang-kurangnya tiga (3) kali dengan menggunakan air
  • Bagian terakhir pencucian dibuang melalui selang
  • Biarkan air pencucian keluar melalui selang dan “spuyer”/”nozzle”
  • Air pencucian di buangke tanag yang jauh dari perairan umum
  • Perlengkapan lainnya juga dicuci dengan air sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

Spuyer/Nozzle Tersumbat

Pada kegiatan penyemprotan dengan menggunakan knapsack sprayer, terkadang suka terjadi penyumbatan pada spuyer/nozzle. Nozzle dapat tersumbat oleh pestisida dan/atau kotoran. Jangan meniup nozzle yang tersumbat tersebut karena tiupannya akan membalik kea rah muka, dan menyebabkan muka terpapar oleh pestisida

Langkahnya adalah:

  • Buka nozzle dengan tangan menggunakan sarung tangan
  • Bersihkan dengan membenamkan nozzle ke dalam air dan kalau perlu digosok dengan tankai rumput
  • Bersihkan lagi dengan air
  • Cuci tangan setelah selesai.

Tujuan membersihkan lubang dengan rumput, agar tidak merusak lubang nozzle atau mempebesar lubangnya.

Alat Pelindung Diri Penyemprotan Pestisida

Alat Pelindung Diri Penyemprotan Pestisida

Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan kerja (K3) saat ini menjadi isu yang penting di perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Aspek K3 telah tertera tertera dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan dan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3). Masalah ini juga telah diatur dalam prinsip dan kriteria ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil), ISCC (International Sustainability Carbon Certifite). Meski demikian belum banyak perusahaan perkebunan sawit kurang serius dalam menjalankan prinsip K3 ini.

Keselamatan kerja belum menjadi budaya utuh dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit. Kondisi inilah yang menyebabkan kecelakaan dan insiden kerja masih saja terjadi. Upaya menciptakan zero injury dan zero accident sudah diterapkan perusahaan kelapa sawit melalui berbagai kebijakan perusahaan diantaranya dengan menggunakan alat atau perlengkapan kerja atau alat pelindung diri (APD).

Alat Pelindung Diri di Perkebunan Kelapa Sawit

Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari K3. Di perkebunan kelapa sawit pekerja di wajibkan menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan jenis pekerjaan yang di lakukan karena alat pelindung diri yang di gunakan di sesuaikan dengan potensi resiko yang di alami oleh pekerja tersebut.

Jenis dan fungsi alat pelindung diri :

Alat Pelindung Diri

  1. Helm (helmet), berfungsi untuk melindungi kepala dari segala jenis benturan sehingga cedera otak dapat di minimalkan.
  2. Kaca Mata (google), berfungsi untuk melindungi mata dari serpihan benda-benda kecil seperti abu, bunga kelapa sawit, bahan kimia dan sepihan potongan benda lain.
  3. Ear Plug, berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan pendengaran.
  4. Masker, berfungsi untuk menghindari terhirupnya bahan kimia yang beracun.
  5. Clemet (apron), berfungsi agar tubuh tim semprot tidak terpapar bahan kimia karena terbuat dari bahan yang tahan air.
  6. Sarung tangan kain (gloves), berfungsi untuk menyerap keringat dan menghindari kerusakan tangan (kapalan) karena bekerja dengan benda keras.
  7. Sarung tangan karet (gloves), tangan karet berfungsi untuk menghindari tangan terpapar bahan kimia.
  8. Sepatu AV/safety, berfungsi untuk melindungi bagian kaki terkena duri, terjepit, dan benda tumpul lainnya.

PabrikSprayer.com sangat mendukung program K3 demi kemanusiaan dan kesehatan, keselamatan pekerja pada saat penyemprotan pestisida dengan menjual Alat Pelindung Diri (APD). Beli APD di bulalapak.com/PabrikSprayer sekarang.

Tipe-tipe Nozzle Knapsack Sprayer

Tipe-tipe Nozzle Knapsack Sprayer

Melanjutkan pengenalan jenis-jenis sprayer sebelumnya, sekarang pengenalan jenis-jenis nozzle yang biasa dipakai pada knapsack sprayer.

Fungsi utama nozzle adalah memecah (atomisasi) larutan semprot menjadi butiran semprot (droplet).

Baca juga: Tingkat penutupan dan kepadatan droplet penyemprotan.

Fungsi lainnya dari nozzle adalah:

  • Menentukan ukuran butiran semprot (droplet size)
  • Mengatur flow rate (angka curah)
  • Mengatur distribusi semprotan, yang dipengaruhi oleh Pola semprotan, Sudut semprotan, dan Lebar semprotan

Nozzle sprayer (knapsack sprayer) pertanian selama ini dikenal dengan tipe, yaitu cone nozzle (nozzle kerucut), flat fan nozzle (nozzle kipas) , even flat nozzle, nozzle polijet, dan nozzle lubang empat.

1. Cone nozzle (nozzle kerucut)
Knapsack sprayer - nozzle kerucutSolid cone nozzle menghasilkan semprotan halus. Pola semprotan berbentuk bulat (kerucut). Terdiri dari 2 tipe, yaitu zolid/full cone nozzle dan Hollow cone nozzle.
Solid cone nozze pola semprotan bulat penuh berisi, sedangkan hollow cone nozzle menghasilkan semprotan berbentuk kerucut bulat kosong.
Digunakan terutama untuk aplikasi insektisida dan fungisida.

 

2. Flat Fan Nozzle (nozzle kipas standar)

Knapsack sprayer - nozzle kipas standarFlat fan nozzle menghasilkan pola semprotan berbentuk oval (V) atau bentuk kipas dengan sudut tetap (65o – 95o). Untuk mendapatkan sebaran droplet yang merata diusahakan melakukan penyemprotan dengan saling tumpang tindih (overlapping). Digunakan terutama untuk aplikasi herbisida, tetapi bisa juga digunakan untuk fungisida dan insektisida

 

3. Even Flat Fan Nozzle (nozzle kipas rata)

Knapsack sprayer kipas rataEven flat nozzle memiliki pola semprot berbentuk garis. Butiran semprot tersebar merata. Pada tekanan rendah digunakan untuk aplikasi herbisida pada barisan tanam atau antar barisan tanam.

Pada tekanan tinggi, digunakan untuk aplikasi insektisida pada pengendalian vektor. Ukuran butiran semprot sedang hingga halus.

 

4. Nozzle Polijet

Knapsack sprayer nozzle polijetPola semprotan pada dasarnya berbentuk garis atau cerutu. Butiran semprot agak kasar hingga kasar. Tidak atau sangat sedikit menimbulkan drift dan hanya digunakan untuk aplikasi herbisida.

 

5. Nozzle lubang empat

Knapsack sprayer - nozzle lubang empatNozzle ini menghasilkan pola semprotan berbentuk kerucut. Butiran semprot halus sampai agak halus (tergantung tekanan). Flow rate tinggi (karena jumlah lubangnya empat) karena itu cenderung boros. Umumnya digunakan untuk aplikasi insektisida dan fungisida.

Sumber : Panut,  Teknik Aplikasi Pestisida, 2009

Pengenalan Dasar Alat Semprot (Sprayer)

Pengenalan Dasar Alat Semprot (Sprayer)

Pengenalan alat semprot (sprayer) sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang efektif, selain juga pengenalan mengenai nozzle. Namun kali ini akan dibahas mengenai sprayer.

Jenis-jenis Sprayer

Sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3 jenis sprayer, yakni knapsack sprayer, motor sprayer, dan CDA sprayer.

1. Knapsack Sprayer

Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer ini paling umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi, sayuran, atau diperkebunan.

Prinsip kerjanya adalah:
Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu gagang pompa digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle bidang sasaran semprot.

Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 – 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi. Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali. Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2 langkah pompa harus digerakan sekali naik-turun.

Kapasitas tangki knapsack sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20 tergantung mereknya. Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Bengawan Solo 425, Yoto 16, Hero, CP 5, Matabi, Berthoud, dan PB16.

2. Motor Sprayer
Motor Sprayer
Sprayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik dengan kendaraan, diletakan di atas tanaH, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Contoh motor sprayer adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer.

Keuntungan denngan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya sangat luas dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun sangat lebat dan minim tenaga kerja.

Kelemahannya:

  • Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang juga mahal.
  • Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift merusak tanaman
  • Motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang, dll.

3. CDA Sprayer
CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis sprayer sebelumnya, CDA sprayer tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke bidang semprot sasaran, melainkan berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.

Cara kerjanya adalah: larutan mengalir dari tangki melalui selang menuju nozzle, diterima oleh putaran piringan bergerigi (spining disc), dan disebarkan ke arah bidang sasaran. Putaran piring digerakan oleh dinamo dengan sumber tenaga bater 12 volt. Putaran piringan sebesar 2.000 rpm dan butiran yang keluar seragam dengan ukuran 250 mikron. Ukuran 250 mikron merupakan ukuran optimal untuk membasahi permukaan gulma. Berdasarkan keseragaman bentuk butiran yang dihasilkan maka alat semprot ini disebuat CDA (controlled Droplet Application).

Contoh CDA sprayer antara lain: CDA Micron herbi4, Micron herbi 77, Samurai, dan Bikrky.

3. Drone

Penyemprotan dengan droneSaat ini teknik pengembangan penyemprotan dengan menggunakan teknologi drone.  Drone dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyemprotan, khususnya pada lahan yang sulit dijangkau oleh tenaga manusia.

ata-rata unit drone untuk pertanian harganya cukup mahal ukurannya juga sangat besar, dimana fungsi dari drone sangat bermacam-macam. Dari mampu memberikan pestisida secara otomatis sampai dengan mendeteksi tingkat kerusakan akibat hama tanaman.

Apakah Lebih Efisien Menggunakan Drone Pertanian Daripada Dengan Tenaga Manusia? Inilah kenyataan yang harus kita hadapi, dimana jaman sudah berubah dan teknologi sudah sangat berkembang lebih jauh. Dimana menciptakan sesuatu yang bertujuan untuk mempercepat suatu pekerjaan yag dulunya sangat lama untuk dikerjakan oleh manusia.

Cara Mengkalibrasi Alat Semprot (Sprayer)

Cara Mengkalibrasi Alat Semprot (Sprayer)

Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan semprot yang dikeluarkan oleh alat semprot (sprayer), sehingga dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot yang disemprotkan pada setiap satuan lahan.

Baca juga: Faktor penentuk keberhasilan penyemprotan dan Tingkat penutupan dan kepadatan droplet penyemprotan.

Manfaat kalibrasi:

  • Menentukan takaran aplikasi dengan tepat,
  • Mencegah pemborosan, dan
  • Mengadakan penyeragaman perhitungan aplikasi. Dalam kebanyakan kasus, kalibrasi adalah menentukan volume semprot.

Sesudah volume semprot diketahui, Anda dapat memperhitungkan konsentrasi (bila dosis diketahui) dan dosis (bila konsentrasi ditentukan) penggunaan yang sesuai.

Bagaimana Cara Mengkalibrasi Alat Semprot Pertanian (Sprayer)?

Sebagai contoh, jika kita hendak menyemprot herbisida pra-tumbuh pada 1 hektar lahan dengan dosis aplikasi 1,5 liter per hektar dan alat yang kita gunakan adalah alat semprot pertanian punggung (knapsack sprayer), berapa mililiter herbisida yang harus digunakan per tangki?

Salah satu caranya adalah dengan mencoba-coba. Misalnya, isilah tangki sprayer dengan air hingga penuh (misalnya menggunakan sprayer PB-16 yang di isi 15 liter). Nozzel yang digunakan tertentu, tekanan tertentu atau gerakan memompa yang teratur, dan kecepatan jalan sebagaimana petani menyemprot. Lahan yang dapat disemprot dengan tangki (PB-16 liter) tersebut diukur.

Misalnya 1 tangki ternyata habis digunakan untuk menyemprot lahan seluas 300 m2. Ini berarti 1 hektar lahan memerlukan kurang lebih 33,3 tangki. Karena dosis hebisida adalah 1,5 liter/ha (1.500 ml/ha), maka untuk setiap tangki (15 liter) dimasukan kurang lebih 1500 ml/33,3 tangki = 45 ml herbisida.

Jika setiap tangki dapat menyemprot 300 m2 atau 15 liter/300m2, maka keperluan air untuk 1 hektar adalah 15 liter x 33,3 tangki = 499,5 liter air per hektar (dibulatkan menjadi 500 liter).

Karena dosis penggunaan herbisida 1,5 liter/ha, maka konsentrasi aplikasi adalah 1.500 ml/500 ml = 3 ml/liter air.  Sehingga untuk setiap tangki (15 liter) digunakan sebanyak 15 x 3 ml = 45 ml.

Kalibrasi tersebut berlaku untuk ukuran nozzle, tekanan, dan kecepatan jalan tertentu. Bila ketiga faktor tersebut berubah, maka tangki semprot (sprayer) harus dikalibrasi ulang.

Rumus Menghitung Kalibrasi Alat Semprot (Sprayer)

Rumus kalibrasi sprayer
Rumus Kalibrasi Sprayer

4 parameter yang mempengaruhi kalibrasi sprayer, yaitu:

  1. Curah (flow rate) dari nozzle yang digunakan (C; liter/menit)
  2. Lebar gawang penyemprotan (G; meter)
  3. Kecepatan aplikasi (K; meter/menit)
  4. Volume aplikasi (V; liter/hektar)

C= GKV/10.000

Contoh:
Untuk menyemprot kubis dengan nozzle yang angka curahnya 1,75 liter/menit, kecepatan penyemprotan 30 meter/menit, dan lebar gawang terukut 1,5 meter. Berapa liter air (volume aplikasi) dihabiskan untuk menyemprot 1 hektar lahan?

Jawab: V=10.000 C/GK, V = (10.000 x 1,75)/(1,5 x 30) = 388,889 liter/hektar.

Volume aplikasi dengan mudah dapat dihitung dengan rumus tersebut, jika ternyata dengan parameter-parameter tersebut volume aplikasi tidak sesuai dengan yang diinginkan, hal yang bisa diubah adalah:

a. Menaikan volume semprot
Caranya:

  • Menggunakan nozzle yang lebih besar (angka curahnya lebih besar)
  • Menaikan tekanan pompa atau tekanan dalam tangki sprayer
  • Mengurangi kecepatan penyemprotan
  • Mengurangi lebar gawang

b. Mengurangi volume semprot
Caranya:

  • Menggunakan nozzle yang lebih kecil (angka curahnya rendah)
  • Menurunkan tekanan dalam tangki atau tekanan pompa. Menurunkan tekanan dalam pompa terkadang ukuran dropletnya menjadi lebih besar.
  • Mempercepat kecepatan aplikasi
  • Melebarkan angka lebar gawang
Tingkat Penutupan dan Kepadatan Droplet Penyemprotan

Tingkat Penutupan dan Kepadatan Droplet Penyemprotan

Keberhasilan penyemprotan oleh alat semprot pertanian (sprayer) sangat ditentukan oleh tingkat peliputan (coverage).

Tingkat penutupan dinyatakan dengan angka kepadatan droplet (droplet density), yakni jumlah droplet yang terdapat pada setiap satuan luas bidang sasaran. Umumnya tingkat penutupan dihitung dalam jumlah droplet per cm2 bidang sasaran.

Kepadatan droplet dapat dihitung langsung pada bidang sasaran, namun menghitung kepadatan droplet ini tidak mudah karena pestisida tidak selalu meninggalkan bekas yang jelas pada bidang sasaran.

Jenis Pestisida dan Coverage Minimal

Jumlah droplet (ukuran butiran semprotan) minimal untuk berbagai keperluan penyemprotan berbeda-beda untuk tiap jenis pestisida.

  • Insektisida: coverage minimal 20 – 30
  • Herbisida pra tumbuh: coverage minimal 20 – 30
  • Herbisida pasca tumbuh: coverage minimal 30 – 40
  • Fungisida: coverage minimal 50 – 70
Sumber: ciba-geigy application advisory service dalam Panut, D. 2004

Dari tabel di atas, jumlah droplet minimal untuk suksesnya penyemprotan insektisida dan herbisida adalah 20-40 droplet/cm2, dan 50-70 droplet/cm2 untuk fungisida.

Cara Menentukan Kepadatan Droplet

Perbandingan coverage droplet Umumnya kepadatan droplet dihitung dengan menggunakan sasaran buatan, misalnya kertas peka air (water sensitive paper) untuk penyemprotan yang menggunakan air sebagai bahan pembawa, atau kertas peka minyak (oil sensitive paper) untuk penyemprotan dengan bahan pencampur minyak.

Caranya, kerta peka air ditempelkan di berbagai tempat pada bidang sasaran, baik sekali secara acak maupun secara sistematis. Kemudian penyemprotan dilakukan seperti biasanya. Setelah penyemprotan selesai, dihitung jumlah droplet yang menempel pada sasaran buatan tersebut dengan bantuan alat pembesar sederhana dan kertas pengukur yang diberi lobang bujur sangkar 1 cm2.