Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Berikut ini adalah penyakit penting pada tanaman keluarga CUCURBITACEAE, yang terdiri dari tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas, dan lainnya:

1. Penyakit embun bulu (downy mildew), disebabkan oleh jamur Pseudoperonospora cubensis (oomycetes).

2. Penyakit embun tepung (powdery mildew), disebabkan oleh jamur Erysiphe cichoracearum & Podosphaera xanthii (Spaerotheca fuliginea) (Ascomycetes).

3. Penyakit antraknosa, disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. (Deuteromycetes)

4. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum); forma specialis tertentu)

5. Penyakit-penyakit bakteri

6. Aneka virus

Pengendalian Penyakit Penting Pada Tanaman Melon, Semangka, Pare, Mentimun, Gambas

Penyakit EMBUN BULU (DOWNY MILDEW, Pseudoperonospora cubensis).

Pengendalian penyakit tidak hanya bergantung pada fungisida, tetapi juga status hara tanaman. Jaga imbangan antara N, P, K, Mg.

Untuk fungisida, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, thiram, ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Fungisida sistemik spesialis oomycetes bisa digunakan secara bergantian.

Spesialis oomycetes yang kuat untuk embun bulu pada Cucurbitaceae (Pseudoperonospora cubensis) antara lain: metalaksil/mefenoksam, propamokarb, mandipropamid, dan fluopikolid.

Bisa juga dicoba simoksanil, cyazofamid dan amektotradin.

Kebanyakan fungisida oomycetes tersebut diatas dalam formulasinya sudah dicampur dengan salah satu fungisida kontak.

Dari kelompok strobilurin, yang paling kuat untuk embun bulu adalah azoksistrobin.

Pengendalian penyakit EMBUN TEPUNG (Powdery mildew, Erysiphe sp., Podosphaera sp).

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Fungisida sistemik untuk embun bulu pada tanaman tumun-timunan (Erysiphe dan Podosphaera) sangat banyak pilihannya.

Dari kelompok triazol pilihannya adalah difenokonazol, dinikonazol, omibenkonazol, moklobutanil, propikonazol, tebukonazol, tetrakonazol, dan triadimefon.

Dari kelas strobilurin bisa dipilih azoksistrobin, fluaksostrobin, pikoksistrobin, piraklostrobin, dan trifloksistrobin.

Fungisida lainnya yang bisa dipilih adalah benomil, boskalid, bupirimat, karbendazim, fluarimol, pirazofos, quinoksifen, spiroksamin, thiofanat metil, dan tridemorf.

Pengendalian penyakit ANTRAKNOSA (Colletotrichum lagenarium & spp).

Antraknosa termasuk penyakit yang “SULIT”.

Antraknosa ditularkan lewat benih, tanah, percikan air hujan, udara dan juga serangga hama. Antraknosa menyerang semua bagian tanaman (batang, daun, cabang dan buah) dan semua stadia pertumbuhan (sejak pesemaian).

Tindakan pencegahan (juga berlaku untuk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, Thiram, Ziram, dsb), sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Kuncinya adalah penyemprotan yang merata, hingga helaian daun bagian bawah (tidak mudah untuk semangka).

Anda bisa mencoba plant activator seperti asibensolar metil, yang hanya boleh digunakan pada tanaman yang sehat (kalau sudah sakit JANGAN gunakan asibensolar).

Fungisida sistemik untuk antraknosa tidak banyak. Setelah saya cari selama 3 hari di The Pesticide Manual, saya hanya menemukan 3 bahan aktif yang secara tegas mencantumkan Colletotrichum/antraknosa, yakni azoksistrobin, difenokonazol, imibenkonazol.

Pengendalian penyakit FUSARIUM (Fusarium oxysporum).

Fusariun termasuk penyakit yang “NAKAL dan SULIT”.

Beberapa forma spesialis Fusarium oxysporum merupakan jamur tanah yg tidak berbahaya. Bahkan ada yg berguna. Tetapi forma spesialis tertentu merupakan patogen yg lumayan sulit dikendalikan.

Tindakan pencegahan (juga berlaku utk penyakit lainnya) meliputi rotasi tanaman, membenamkan sisa-sisa tanaman, pengaturan pH dan air, dan keseimbangan serta kelengkapan unsur hara.

Untuk pencegahan, bisa digunakan fungisida-fungisida kontak protektif (senyawa tembaga, mankozeb, maneb, zineb, propineb, klorotalonil, dsb),

Sebagai tindakan preventif umum, untuk mencegah penyakit jamur pada umumnya.

Kuncinya adalah kocorkan ke tanah sekitar pangkal batang untuk menghambat penularan Fusarium.

Anda juga bisa melakukan sterilisasi tanah (misalnya dengan sodium metham) untuk membersihkan tanah dari Fusarium dan penyakit tular tanah lainnya.

Penggunaan jamur antagonis Trichoderma (T. harzianum; T. virens; dsb) merupakan cara yg cukup efektif dan mudah dilakukan. Trichoderma diaplikasikan ke tanah bersamaan dengan pengolahan tanah.

Fungisida sistemik yang mencantumkan Fusarium sebagai targetnya termasuk bromukonazol, tebukonazol, karbendazim, tiofanat, triflumizole, dan seed treatment dengan fludioksonil.

Sumber:

Postingan di akun facebook Pak Panut Djojosumato.  Untuk lengkapnya bisa dicek disini: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

Cek referensi tambahan di The Pesticide Manual.

Berikut ini Tingkat Resistensi Fungisida dan Tingkat Resiko Patogen Jamur Pada Tanaman

Berikut ini Tingkat Resistensi Fungisida dan Tingkat Resiko Patogen Jamur Pada Tanaman

Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) biasa disebut juga hama dan penyakit tanaman disebut jika OPT-nya resisten atau kebal terhadap suatu jenis pestisida, kemudian menjadi tidak dapat dikendalikan oleh pestisida tersebut.

Tingkat Resistensi Tanaman Terhadap Hama dan Penyakit

Dampak dari resistensi (kekebalan) OPT terhadap pestisida secara ekonomi dan sosial sangat besar. Petani harus mengeluarkan biaya pengendalian lebih besar dan terpaksa menggunakan dosis yang lebih tinggi atau membeli pestisida baru yang lebih mahal.

Pemerintah merugi karena target produksi pertanian tidak tercapai.

Industri pestisida merugi karena ‘ masa hidup’ pestisida di pasar semakin pendek.

Masyarakat menanggung risiko bahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Kekebalan Penyakit Karena Jamur

Proses bagaimana populasi jamur patogen yang semula peka menjadi kebal (resisten) terhadap fungisida tertentu mirip dengan evolusi tesistensi serangga hama. Intinya individu yang kebal makin lama makin banyak hingga akhirnya mendominasi populasi tersebut.

Namun ada juga perbedaannya. Resistensi hama terhadap insektisida tidak tergantung pada kelas kimia insektisida (non class related resistance). Hama bisa kebal terhadap HAMPIR semua kelas kimia insektisida.

Dalam hal fungisida, ada beberapa kelas kimia yang hampir tidak pernah menimbulkan kekebalan penyakit (disebut fungisida dengan resiko rendah). Disamping itu ada beberapa kelas yang cepat menimbulkan kekebalan (disebut resiko tinggi).

Kekebalan yang berkaitan dengan kelas kimia pestisida semacam ini disebut class related resistance.

Tingkat Resiko Kekebalan Fungisida

Berikut ini adalah tingkat resiko fungisida:

1. Resiko tinggi:

Contoh fungisida dengan bahan aktif :  phenylamide (metalaksil, dan seterusnya); fungisida MBC/benzimidazole (benomil, karbendazim); strobilurin (trifloksistrobin).

2. Resiko sedang sampai tinggi:

Contoh fungisida dengan bahan aktif : klozolinat, iprodion.

3. Resiko sedang:

Contoh fungisida dengan bahan aktif : Sterol biosinthesis inhibitor (triazol) dsb.

4 . Resiko rendah sampai sedang:

Contoh fungisida dengan bahan aktif : fludioksonil, klòrineb, propamokarb, mandipropamide.

5. Resiko rendah: semua kontak protektif multisite inhibitor

Contoh fungisida dengan bahan aktif maneb, zineb, mankozeb, Tiram (merek TIFLO 80WG), Ziram (merek ZIFLO 76WG).

Tingkat Resiko Jamur Penyakit Tanaman

Sebelum telah diuraikan bahwa ada fungisida-fungisida yang cepat menimbulkan kekebalan/resistensi pada jamur patogen (resiko tinggi), meski ada pula yang tidak pernah dilaporkan menimbulkan kekebalan (resiko rendah).

Kecuali faktor fungisidanya, ternyata jamur patogen juga ada yang cepat mengembangkan kekebalan (resistance build up) ada yang lambat.

Dari data lapangan yang masih sangat terbatas (kebanyakan data dari luar negeri) para ahli telah menyusun klasifikasi rentan-tidaknya jamur patogen mengembangkan kekebalan.

1. Penyakit yang cepat resisten (RESIKO TINGGI)

Contoh:  termasuk penyakit sigatoka pada pisang, embun tepung pada serealia, Botrytis pada anggur, Phytophthora pada kentang, Pyricularia (blast) pada padi.

2. Penyakit dengan RESIKO SEDANG

Contoh: Rhyncosporium dan Septoria pada gandum.

3. Penyakit dengan RESIKO RENDAH

Contoh: penyakit tular tanah, penyakit tular benih, karat daun (Puccinia) pada serealia dan hawar pelepah Rhizoctonia pada padi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Tingkat Resiko Fungisida dan Jamur Penyakit Tanaman

Sumber artikel:

  1. Panut Djojok Sumarto, Dari Brent & Holloman: Fungicide Resistance. The Assessment of Risk. 1998). Pada postingan disini dan disini.
Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair

Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair

Apa itu Jamur JAKABA

Berdasarkan terlusuran dari beberapa artikel dan video mengenai JAKABA, jamur ini ditemukan oleh Aba Junaidi Sahidj, sebagai pupuk cair tanaman dan dapat diaplikasikan pada tanaman untuk mengatasi yang tanaman kerdil.

Cek video penemuan Awal Mulanya Ditemukan JAKABA di Chanel Yutubenya Disini.

Jakaba atau singkatan dari kejamur keberuntungan abadi terbentuk dari air cucian beras yang diperam.

Beberapa Bakteri Yang Dihasilkan dari Air Cucian Beras.

Bakteri Pseudomonas fluorescens

Adalah sejenis mikroba atau mikroorganisme yang beradaptasi serta mengkloning dengan baik pada sistem perakaran (akar tanaman) serta mempunyai keunggulan untuk mensintesis metabolit untuk proses menghambat perkembangbiakan patogen.

Bakteri Pektolitik pektin

Bakteri ini adalah sejenis mikroba yang mensintesis karbohidrat dan Asam Amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau ZPT.

Bakteri Xanthomonas maltophilia

Bakteri ini menginfeksi sel hama Embun Tepung karena perkembangbiakannya pesat di atas suhu 33oC dan ketersediaan lisis dalam jumlah besar.

Cara Mendapatkan Jakaba

Jamur Jakaba atau jamur keberuntungan abadi karena untuk mendapatkannya sedikit banyak memerlukan faktor keberuntungan.  Tidak serta merta didapatkan begitu saja.  Terkadang harus beberapa kali mengulang dengan berbagai bahan tambahan. 

Saya saja harus mengulang sebanyak 3 kali.  

Beberapa orang yang mencoba memancing jamur jakaba, menambahkan material lain diantaranya seperti nasi yang masih baru, akar bambu, dedak, sabut kelapa, tongol jagung, dll.  Ke dalam larutan air cucian beras. 

Tetapi beberapa orang mendapatkan jamur jakaba hanya dengan air cucian beras saja.

Menurut penemunya jakaba di dapat dari bekas air cucian beras atau di kenal air leri kemudian di masukan kedalam wadah seperti tong plastik atau bak plastik yang bersih.  Tutup atasnya dengan kainhingga menutupi mulut wadah tersebut.  Saya sendiri menggunakan tisu, karena tempat membuatnya dari topless.

Taruh wadah tempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung atau bersuhu ruangan di dalam rumah selama 15 hari atau bahkan lebih.  Jika beruntung muncul bakal jamur jakaba yang berwarna bintik-bintk merah.   Lanjutkan terus penutupan biarkan hingga tumbuh besar sesuai dengan keinginan.

Apabila setelah menunggu 1 bulan tidak muncul juga bahan jakaba, maka mulailah dari tahap awal.

Ciri-ciri Jamur Jakaba

Pada bagian atas jamur berwarna coklat secara keseluruan mirip dengan coral karang tekstur renyah

Pada bagian bawah berwarna kehijauan tekstur kenyal agak mirip karet tapi mudah patah atau hancur.

Jamur JAKABA Sebagai Pupuk Organik Cair

Cara Memperbanyak Jamur Jakaba

Memperbanyak jamur keberuntungan abadi ini lebih mudah dari pada mendapatkan awalnya. Memperbanyak hanya membutuhkan sedikit saja jamur Jakaba kemudian kembang biakan pada air leri atau air bekas cucian beras dan tutup.  Prosesnya sama seperti cara memancingnya pertama kali.

Tunggu hingga 14 hari kemudian buka wadah bila jamur Jakaba berkembang.  Lakukan terus demikian sampai kita mendapatkan jumlah jakaba yang diinginkan.

Apa Manfaat jamur Jakaba

Selain penjelasan di atas air cucian beras dapat untuk mendapatkan Jamur Jakaba, atau untuk mengembang biakannya,

1. Mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil

Ketika Sobat menyemai bijian tanaman pasti menemukan tanaman yang lambat pertumbuhannya di bandingkan sebayanya dengan perlakuan yang sama, mungkin penyebabnya beragam antara faktor genetik hingga pada percampuran media tanam yang tak merata bisa juga di akibatkan oleh hama penyakit bawaan atau endemik lahan penanaman.

2. Memperpanjang Umur Tanaman

Umur tanaman memang berbeda ada tanaman yang setelah menghasilkan mati karena faktor asli tanaman tersebut, dengan mengaplikasikan jamur air leri yang bernama Jakaba ini tanaman bisa panjang usia tanaman Rati atau jenis terong.

3. Mengatasi fusariun

Fusarium yang diakibatkan oleh cendawan, Fusarium adalah salah satu genus cendawan berfilamen yang banyak ditemukan pada tanaman dan tanah Fusarium merupakan patogen pada tanaman yang dapat menyebabkan penyakit hawar

Bagaimana Cara Aplikasi Jamur Jakaba Sebagai Pupuk Organik Cair

Jamur Jakaba dapat diaplikasikan dengan cara ditabur, spery ataupun kocor.   Jamur ini cocok untuk semua jenis tanaman, semua musim tanam,  tanaman musiman, tanaman tahunan, sayuran, buah-buahan, palawija, bahkan di aplikasikan ke tanaman hias.

Caranya ambil jakaba secukupnya kemudian hancurkan dengan blender agar halus tambahkan air leri secukupnya setelah jadi, ramuan di atas sebanyak 800 mili kemudian tambahkan air sebanyak 20 liter sesuaikan dengan kebutuhan untuk dosis gunakan perbandingan.

Pengaplikasiannya bisa untuk kocor atau di semprotkan keseluruh bagian tanaman menurut keterangan beliau

Unsur dan Kandungan Jamur Jakaba

Diketahui air cucian beras mengandung 90% karbohidrat yang berupa pati, vitamin, mineral serta berbagai protein.

Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Alanin. Ketiga jenis hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang.

Unsur tersebut di perkirakan jamur Jakaba terbentuk dari air cucian beras. Namun untuk memastikan kandungan yang sebenarnya dari jamur Jakabar ini perlu penelitian lebih lanjut.

Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga Dengan Dekomposer Bunkai

Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga Dengan Dekomposer Bunkai

Cara membuat pupuk kompos dari sampah organik rumah tangga bisa dilakukan secara perorangan dengan memanfaatkan sisa-sisa sampah dapur.   Jika hidup dipedesaan, akan banyak sekali sampah-sampah organik dari serasah daun-daunan, buah-buahan atau hijauan bahan organik lainnya.

Untuk membuat sampah organik, kita perlu memotong bahan-bahan organik tersebut menjadi bagian-bagian kecil dinilai dapat mempercepat proses pembusukan sehingga pupuk kompos bisa segera digunakan. Selain itu, pupuk kandang dari kotoran sapi atau kambing juga cocok untuk meningkatkan kualitas pupuk kompos.pupuk kompos.

Kompos Organik Alami

Mengutip dari Mr Youngsang Cho Jadam Method, pupuk terbaik juga murah (ultra low cost) adalah pupuk yang berasal dari tumbuhannya dan/atau bagian dari tumbuhannya itu sendiri.

Pupuk untuk jagung, adalah tananaman jagung atau bagaian tanamannya

Pupuk untuk strowberi adalah tanaman strowberi atau bagian tanamannya

Pupuk untuk padi adalah tanaman padi atau bagiannya tanamannya

dst.

Kali ini saya membuat percobaa membuat kompos cair organik.  Bahannya adalah

Air sumur, bagian dari tumbuhannya sendiri (atau bahan bahan organik lain apa saja) dan leaf mold. 

Cara pembuatan kompos organik cair

Siapkan drum yang ada penutupnya, masukan air, potongan-potongan dari tumbuhan, dan leaf mold (jamur, hifanya, atau tempat tumbuhnya jamur).

Drum di tutup dengan pentupnya.

Biarkan selama 1-3 bulan

Ini hasil prakteknya akibat dari pensaran. Bahanya potongan daun dan ranting anggur, kulit pisang, dll.  Untuk mempercepat proses cara membuat pupuk kompos cair dapat ditambahkan dengan dekomposer.

Membuat Kompos Dengan Dekomposer

Membuat kompos dari bahan organik (limbah sampah organik rumah tangga, limbah atau serasah daun-daunan, buah-buahan, potongan limbah sayuran, dll)  memerlukan agen pembusuk.

Agen pembusuk atau dekomposser atau pengurai adalah organisme yang memakan organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain. Pengurai membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem lainnya.

Dekomposer membuat tanah kaya dengan menambahkan senyawa organik dengan itu. Zat seperti karbon, air dan nitrogen dikembalikan ke ekosistem melalui tindakan pengurai. Yang termasuk contoh pengurai (dekomposer) adalah serangga, cacing tanah, bakteri, jamur, belatung, lactobacteria, kecoa, ragi, siput, lumut, dan actinomycetes.

Dekomposer atau pengurai adalah makhluk hidup yang memperoleh energi dengan cara menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati. Organisme pengurani mendapat energi dengan memecah organisme mati ke nutrisi

Proses penguraian ini disebut pembusukan atau dekomposisi.  Dekomposisi atau proses perubahan menjadi bentuk yg lebih sederhana itu memelukan waktu yang lama, bisa bulanan bahkan tahunan.  Untuk mempercepat proses dekomposisi memelukan agen dekomposer yaitu bakteri yang sudah siap, dan terpilih.  Agar hasil akhir dari dekomposi ini dapat menjadikan kompos yang berkualitas, mengandung banyak kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

Dekomposer Bunkai

Decomposer Bunkai (Bunkai adalah merek dekomposer) mampu mempercepat proses pengomposan dengan mikroba yang terpilih, bekerja selaras sehingga menghasilkan kompos siap pakai dalam waktu 7 hari.

Methode pengomposan dengan Bunkai mencapai suhu thermofil biji gulma akan mati. Micro organisme di dalam bunkai bekerja mengurai bahan organik untuk menghasilkan nutrisi yg diperlukan tanaman (macro maupun micro), sekaligus berfungsi sebagai pencegah patogen tular tanah.

Decomposer Bunkai berfungsi sempurna secara aerob, meskipun dapat juga bekerja secara an aerob, sehingga sangat cocok di aplikasikan dalam pembuatan COMPOST TEA juga.

Cara pemakaian untuk pembuatan kompos: 1 liter dekomposer BUNKAI untuk 1 ton bahan organik.

Mikroba-mikroba yang terdapat dalam Dekomposer Bunkai.

1. Bacillus megatherium, sang raja bacilius yg sulit ditaklukan karena sifatnya yg mendominasi tapi tidak antagonis, merupakan pelarut P dan penyedia K, dan agen potensial untuk biokontrol penyakit tanaman.

Megatherium juga decomposer efektif, krn Sifat thermopil nya yg diatas rata2 bakteri lain (sampai 80°C) sehingga proses dekomposisi mampu selesai dalam waktu singkat ( 24 jam sampai 5 hari ).

2. Lactobacillus sp, penghasil enzim selulosa yang membantu penguraian bahan organic, termasuk kelompok bakteri asam laktat yaitu mengubah gula menjadi asam laktat. Manfaat Asam Laktat bagi tanaman adalah meningkatkan kelarutan pupuk, dapat mengurangi/menetralkan gas amonia yang diproduksi oleh kompos yang belum matang, memiliki daya tahan terhadap beberapa jenis fungi, dapat juga mengurangi bau pada kandang ternak.

Lactobacillus juga memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik (decomposer). Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan.

Spesies Lactobacillus juga menghasilkan hidrogen peroksida (h2o2) yang menghambat pertumbuhan patogen jamur Candida albicans yg menyebabkan infeksi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang.

3. Streptomyces, adalah organisme kemoheteroorganotrof yaitu organisme yang mampu menggunakan materi organik yang kompleks sebagai sumber karbon dan energi. Materi yang mereka dapatkan berasal dari degradasi molekul di dalam tanah. Karena sifat ini, bakteri ini penting untuk menjaga tekstur dan kesuburan tanah.

Streptomyces penghasil antibiotik terbesar, yang memproduksi obat antibakteri, antijamur , dan antiparasit, dan juga berbagai senyawa bioaktif lainnya.

4. Acetobacter sp, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.

5. Azospirillum, penambat N, pelarut P, penghasil vitamin dan fitohormon (ZPT) yang dibutuhkan tanaman.

6. Pseudomonas fluorescens, mengatasi penyakit tular tanah (Phytium sp).

7. Aspergillus niger, pelarut phospat

8. Penicillium sp, pelarut phospat dari ikatan phospor dengan mineral liat

9. Tricoderma Coningii menginduksi resistensi terhadap serangan patogen jamur dan merangsang pertumbuhan. Ini bertindak sebagai parasit terhadap jamur lain, terutama yang menyebabkan penyakit pada tanaman, dengan menghambat pertumbuhannya atau menyerang mereka secara langsung.

10. Metharizium anisopliae, jamur menginfeksi hama melalui kulit tubuhnya

11. Rizobium sp, menambat N setelah menginfeksi akar tanaman (simbiotik),

12. Actinomycetes sp, mikroba penghasil antibiotic.

13. Yeast, ragi.

Dimana Beli Dekomposer Bunkai

Silahkan kunjungi marketplace Shopee dan Tokopedia.

Begini Cara Mengitung Volume Semprot Berdasarakan Dosis dan Konsentrasi

Begini Cara Mengitung Volume Semprot Berdasarakan Dosis dan Konsentrasi

Tulisan ini adalah postingan Pak Panut Djojosumarto pada akun facebooknya, dengan judul “VOLUME SEMPROT DAN TAKARAN APLIKASI”, saya postingan disini untuk belajar bersama.

Mungkin ada manfaatnya kita diskusikan secara umum supaya semua paham mengenai pengertian Volume Semprot, dan Dosis Aplikasi.

Volume semprot adalah banyaknya air + pestisida yang digunakan utk menyemprot 1 hektar lahan, dihitung dalam liter per hektar (l/ha).

Takaran aplikasi biasa dinyatakan dalam 2 cara. Yang pertama adalah dosis aplikasi dan yang kedua adalah konsentrasi aplikasi.

Dosis aplikasi adalah jumlah pestisida (bisa insektisida, fungisida atau herbisida) yang diperlukan untuk menyemprot 1 hektar lahan (1 liter Curacron/ha atau 2 kg Dithane/ha atau 2 liter Herbatop/ha). Dosis banyak digunakan dalam aplikasi herbisida.

Konsentrasi aplikasi adalah jumlah pestisida yang harus dilarutkan dalam 1 liter air, dihitung dalam mililiter (ml) atau gram (g) per liter air. Contohnya 2 ml Spontan/liter sir atau 0,5 ml Agrimec/liter air.

Hubungan Volume Semprot dengan Takaran Aplikasi Pada Penyemprotan Tanaman

Volume penyemprotan akan berbeda pada sasaran yang berbeda.  Penyemprotan dengan sasaran pada tanah akan berbeda dengan penyemprotan tanaman.

Kalau kita menyemprot tanah, misalnya dengan herbisida Gesaprim (herbisida pra tumbuh, herbisida tanah) dengan dosis 3 kg/ha maka volume semprotnya bebas, asal wajar dan bisa merata. Kita boleh mencampurnya dengan 100 liter air (sekitar 7 tangki 15 liter) atau 400 liter air (sekitar 27 tangki), yang penting 3 kg Gesaprim tersebut MASUK ke 1 hektar lahan.

Tetapi kalau kita menyemprot tanaman, volume semprotnya harus mengikuti perkembangan besar kecilnya tanaman.

Contoh pada gambar, untuk menyemprot tanaman cabai yang tingginya 25 cm, volume semprotnya cukup 100 liter/ha, tanaman tinggi 40 cm 230 liter, tanaman tinggi 70 cm 540 litèr/ha dst.

Dalam hal demikian, kalau takaran aplikasinya dinyatakan dalam konsentrasi (ml/liter) maka dosis aplikasinya mengikuti volume semprot.

Kalau misalnya kita menggunaka fungisida Curzate dengan konsentrasi 2 ml per liter, maka dosis untuk cabe yang tingginya 25 cm adalah 2 × 100 = 200 ml Curzate, tanaman tinggi 40 cm dosisnya 2 x 230 = 460 ml, dan untuk tanaman yang tingginya 75 cm dosisnya 1080 ml Curzate, dst.

Bagaimana kalau di labelnya takarannya dinyatakan dalam dosis?

DOSIS aplikasi yakni banyaknya produk pestisida yang digunakan untuk menyemprot 1 hektar lahan (liter/ha, kg/ha).

KONSENTRASI aplikasi, yakni banyaknya pestisida yang dicampurkan ke dalam 1 liter air (mililiter/liter, gram/liter).

Kedua takaran tersebut berkaitan dng VOLUME SEMPROT, yakni banyaknya air + pestisida yang diperlukan untuk menyemprot 1 ha lahan atau tanaman.

Hubungan Antara Dosis, Konsentrasi, Dan Volume Semprot

Kaitan antara DOSIS, KONSENTRASI dan VOLUME SEMPROT adalah sbb.:

VOLUME SEMPROT = DOSIS dibagi KONSENTRASI. Contoh, kalau pestisida harus disemprotkan dengan dosis 1 liter/ha dng konsentrasi 2 ml/liter air, maka volume semprotnya harus 1 liter (100 ml) dibagi 2 = 500 liter (air + pestisida) per ha.

DOSIS = KONSENTRASI dikalikan VOLUME SEMPROT.

Kalau kita menyemprot dng konsentrasi 2 ml/liter dengan volume semprot 200 liter/ha, maka dosis yang kita semprotkan adalah 2 ml x 200 = 400 ml/ha produk atau 0,4 liter produk per ha.

KONSENTRASI = DOSIS dibagi VOLUME SEMPROT.

Contoh, kalau harus menyemprotkan dengan dosis 2 kg/ha dengan volume semprot 400 l/ha, maka konsentrasinya adalah 2000 gr (2 kg) dibagi 400 = 5 gram produk per liter air.

Jika kita sudah membahas volume semprot kalau di label takarannya ditulis dengan KONSENTRASI.

Kalau di labelnya hanya ditulis DOSIS-nya saja, bagaimana menghitung berapa KONSENTRASI-nya?

Dalam hal ini Anda harus menentukan VOLUME SEMPROTNYA dulu dengan MENG-KALIBRASI alat semprot Anda. Tentang kalibrasi akan kita bahas belakangan.

Cara paling gampang (tapi belum tentu benar) utk menentukan volume semprot, yakni dengan mengetahui berapa tangki BIASANYA Anda menyemprot.

Katakan Anda biasa menyemprot 1 ha habis 20 tangki 15 liter, berarti volume semprot Anda adalah 20 × 15 = 300 ltr/ha.

Kalau misalnya dosisnya ditulis 2 liter produk per ha, maka konsentrasinya adalah 2000 ml ( = 2 liter) dibagi 300 = 6.6 ml/liter air.

Kalau Anda menggunakan tangki ukuran 15 liter, maka per tangki dimasukkan 15 x 6.6 ml = 99.0 ml/tangki.

Sumber: postingan di akun facebook Pak Panut yang diposting pada tanggal 8 Desember 2020 dan 10 Desember 2020  dengan penyesuaian artikel untuk kepentingan SEO tanpa merubah isi dan substansi.

Jual Tabung Nitrogen Cair N2, Pengiriman Keseluruh Indonesia

Jual Tabung Nitrogen Cair N2, Pengiriman Keseluruh Indonesia

Apa itu Nitrogen Cair?

Dikutip dari Wikipedia Nitrogen cair adalah nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.

Nitrogen jenis ini merupakan cairan cryogenic untuk mempercepat pembekuan dan dapat menyebabkan radang dingin (frosbite) setelah kontak dengan jaringan hidup.

Bentuk fisik nitrogen cair adalah bening tidak berwarna dan tidak berbau, memiliki densitas 0,807 g / mL pada titik didih dan konstanta dielektrik 1,4. Nitrogen cair sering disebut dengan singkatan LN2 atau “LIN” atau “LN” dan memiliki nomor UN 1977.

Pada tekanan atmosfer, nitrogen cair mendidih pada -196 °C (77 K, – 321 °F) dan merupakan cairan cryogenic yang dapat menyebabkan pembekuan cepat apabila kontak dengan jaringan hidup, yang dapat menyebabkan radang dingin (frosbite).  Apabila disimpan pada kontainer khusus, yakni kontainer isolasi seperti botol vakum, dimana panas tidak dapat keluar masuk, maka nitrogen cair dapat disimpan dengan aman.

Efisiensi nitrogen cair sebagai pendingin dibatasi oleh kecepatannya mendidih segera pada kontak dengan benda yang lebih hangat. Efek ini, dikenal sebagai efek Leidenfrost.

Efek Leidenfrost adalah suatu fenomena yang terjadi ketika cairan bersentuhan dengan obyek yang jauh lebih panas dari titik didih cairan tersebut, yaitu diantara cairan dan permukaan benda akan terbentuk suatu lapisan gas insulator yang mencegah cairan dari segera mendidih atau menguap.

Selain sangat mudah terkonversi menjadi gas, nitrogen cair juga sangat mudah membeku. Pada suhu -210 oC nitrogen akan berubah menjadi fasa padatnya (membeku), fasa cair nitrogen hanya terjadi pada rentang temperatur yang sempit yakni – 210 s/d – 196 oC, kurang lebih 14 oC.

Nitrogen Cair Diproduksi dengan Destilasi Fraksinasi dari udara cair

Sebagian besar nitrogen dan oksigen dalam industri diproduksi dengan cara proses pemisahan udara pada suhu rendah atau proses adsorpsi. Produksi nitrogen dan oksigen cair terdiri dari tiga tahapan proses yaitu proses pemurnian awal, proses pencairan, dan proses pemisahan. Selanjutnya sebagai tahapan akhir dilakukan proses pengisian gas ke dalam tabung pada Unit Filling Station.

Selain digunakan sebagai media pengawet sel reproduksi (sperma dan sel telur) dan untuk penyimpanan sampel biologis, nitrogen cair juga digunakan sebagai refrigerant untuk pembekuan produk makanan, pendingin pada produksi alat elektronik, serta dalam dunia medis digunakan sebagai bahan utama prosedur terapi beku (krioterapi).

Kegunaan Nitrogen Cair

Nitrogen cair merupakan material kompak dan tidak bertekanan yang bersumber dari Gas Nitrogen dan tersedia berlimpah di alam.

Kemampuannya untuk menjaga suhu jauh di bawah titik beku air membuatnya sangat berguna dalam berbagai aplikasi, terutama sebagai pendingin siklus terbuka, termasuk di cryotherapy untuk menghilangkan potensi lesi kulit yang ganas dan tak sedap dipandang seperti kutil dan actinic keratosis

Kegunaan lain nitrogen cair adalah:

  • Sebagai pendingin untuk kamera CCD dalam astronomi
  • Mendinginkan logam supaya menyusut serta untuk pendinginan processor komputer.
  • Untuk menyimpan sel-sel pada suhu rendah untuk pekerjaan laboratorium
  • Sebagai sumber gas nitrogen sangat kering
  • Sebagai metode pembekuan air di pipa dalam rangka untuk bekerja pada mereka dalam situasi di mana katup tidak tersedia/tidak bekerja untuk memblokir aliran air ke area kerja
  • Untuk pendinginan superkonduktor suhu-tinggi ke suhu yang cukup untuk mencapai superkonduktivitas
  • Untuk pelestarian cryonic atau penghidupan kembali dimasa depan.
  • Untuk melestarikan sampel jaringan dari bedah excisions untuk pembelajaran dimasa depan
  • Untuk mengecilkan-mengelas bagian mesin bersama-sama
  • Sebagai pendingin untuk perangkap pompa vakum dan proses penguapan terkontrol dalam kimia.
  • Sebagai pendingin untuk sementara menyusut komponen mekanis selama perakitan mesin dan memungkinkan gangguan ditingkatkan sesuai. 

Kegunaan Nitrogen Cair untuk Bidang Peternakan

  • Nitrogen cair dapat digunakan untuk menyimpan sel-sel reproduksi (sperma dan telur), seperti sperma sapi, kambing, atau kuda.
  • Untuk kriopreservasi darah, dan sampel biologis lainnya.

Kegunaan Nitrogen Cair untuk Makanan

  • Dalam persiapan makanan nitrogen cair dapat gunakan untuk membuat ultra-halus es krim.
  • Nitrogen cair biasa dipakai untuk pembuatan es krim. Penggunaan mitrogen cair akan menjadikan es krim dapat dengan mudah dibuat. Adonan yang telah dibuat dimasukkan ke dalam blender dan di semprot dengan nitrogen dalam waktu kira-kira 2 menit sudah menjadi es krim yang siap dijual. Adonan bisa dibuat dengan mencampurkan beberapa rasa seperti kopi, teh, alpukat, anggur dll.
  • Untuk pembekuan dengan pencelupan dan transportasi produk makanan

Tabung Nitrogen Cair N2

Karena suhu Nitrogen Cair yang sedemikian rendah (-190oC) maka dibutuhkan tabung khusus, sehingga Nitrogen cair tidak menguap percuma.

Menyediakan Tabung Nitrogen Cair berbagai kapasitas dari 1.5 liter hingga 50 liter, serta berbagai merk dari China hingga USA.

Apakah tabungnya bisa diisi ulang lagi? Tentu saja bisa, karena memang tabung ini di desain untuk diisi ulang hingga tabungnya tidak bisa diisi lagi (rusak).  Hal tersebut menjawab pertanyaan yang biasa dilakukan oleh orang yang belum pernah menggunakannya. Apabila sudah pernah, betapa mudah nya tabung ini diisi ulang.

Jenis Tabung Container Nitrogen N2 Cair

Tabung nitrogen cair dari berbagai ukuran dari tabung container kecil mulai dari ukuran

  • Tabung Container Nitrogen N2 Union YDS 10 Liter
  • Tabung Container Nitrogen N2 Union YDS 30 Liter
  • Tabung Container Nitrogen N2 Union YDS 50 Liter

Jual Tabung Nitrogen Cair dan Melayani Penjualan ke seluruh Wilayah Indonesia. Pengiriman Keseluruh Indonesia – Harga Terbaik Tabung Nitrogen.  Menjual Tabung gas Oksigen, Nitrogen, Argon, CO2 Baru kualitas terbaik. Menjual Tabung Nitrogen dan Perlengkapannya. Lengkap, Berkualitas dan berGaransi. Dijamin Termurah. Ready Stock di Gudang Kami. Gratis Ongkir.

Melayani penjualan untuk wilayah Aceh, Medan, Riau Kepulauan, Riau, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jaw Tengah, Jogjakarta, Surabaya, Bali, Nusa Tenggara Barat, Dili, Banjar masin, Pontianak, Palangkaraya, Balik Papan, Makasar, Mamuju, Palu, Kendari, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ambon, Tidore, Papua Barat dan Papua.

Deskripsi Tabung Container Nitrogen N2 Cair Union YDS 10 Liter

  • Tidak ada garansi
  • Sudah termasuk biaya asuransi (resiko kehilangan)
  • Sudah termasuk biaya packing kayu (wajib untuk resiko kerusakan)
  • Berat produk dengan packing kayu 2x lipat berat / volume sesungguh nya.
  • Kerusakan akibat pengiriman ekspedisi diluar tanggung jawab kami

HUBUNGI KAMI

Jual Tabung Nitrogen Cair, Hubungi Kami di Email.

 

Sumber Foto:

  1. https://www.google.com/search?q=tabung+nitrogen+cair&safe=strict&sxsrf=ALeKk00n68etJoby-RsLdja1rnQsPx0Q-Q:1607413433178&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiB-cPV8b3tAhVvyzgGHQ4sAZ04FBD8BSgBegQIBRAD&biw=1422&bih=644#imgrc=0d3Fvvdrh1RlXM
  2. https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fbiblembang.ditjenpkh.pertanian.go.id%2Fread%2F264%2Flebih-jauh-tentang-nitrogen-cair&psig=AOvVaw2oDTle7hVbm8b3fJuTwUQm&ust=1607526421484000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCMCT9urUvu0CFQAAAAAdAAAAABAW
  3. https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnasional.sindonews.com%2Fread%2F76174%2F15%2Fsemen-beku-dari-upt-dijamin-berkualitas-tinggi-1592651201&psig=AOvVaw2oDTle7hVbm8b3fJuTwUQm&ust=1607526421484000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCMCT9urUvu0CFQAAAAAdAAAAABAc
  4. https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2F784441638343651%2Fposts%2Fsudah-pernah-nyobain-snack-dalam-keadaan-beku-cara-baru-dan-unik-menikmati-snack%2F1690822397705566%2F&psig=AOvVaw31syfj2BG0jkHWdp8wtl0D&ust=1607526321769000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCLC7-_TVvu0CFQAAAAAdAAAAABAD
Kitab Tani Organik, Panduan Pertanian Organik.  Download DISINI

Kitab Tani Organik, Panduan Pertanian Organik. Download DISINI

Organik

Organik adalah istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan standar sistem pertanian organik dan disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang telah diakreditasi.

Pertanian Organik

Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal)  tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk, pestisida (kecuali bahan yang diperkenankan). 

Teknik budidaya lainnya bertumpu pada peningkatan  produksi, pendapatan serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Pertanian organik (Organic Farming) adalah suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman yang disyaratkan dengan pemanfaatan  bahan-bahan organik atau alamiah sebagai input, dan menghindari penggunaan pupuk buatan dan pestisida kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan ( IASA, 1990).

Keuntungan Pertanian Organik

Keuntungan lain dari menerapkan sistem pertanian organik ini, antara lain:

1. Biaya Ringan

Bagi petani biaya adalah konsen tertinggi.  Jika bisa menghemat biaya maka pendapatan akan berlipat.

Dalam hal ini dengan megggunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang yang dapat dibuat sendiri sehingg biaya pupuk semakin dapat ditekan

2. Keseimbangan Ekosistem

Pertanian organik memberikan keuntungan bagi alam dengan menoleransi organisme pengganggu selama masih berada di bawah ambang batas aman, alias tidak perlu dibasmi. Organisme atau hama ini sebenarnya memiliki peran sebagai penyeimbang.

3. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Dengan memanfaatkan kembali bahan organik kualitas tanah pertanian pun semakin sehat dan subur. Limbah pertanian berkurang, kualitas air tanah aman untuk dikonsumsi, populasi mikroorganisme tanah juga meningkat, sehingga pH tanah tetap terjaga.

4. Minat Terhadap Produk Organik

Masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai membuka mata dan hati untuk hidup lebih sehat. Mereka mengurangi konsumsi makanan berbahan pengawet, makanan siap saji, dan makanan berbahan kimia lainnya.

Tujuan Pertanian Organik

Tujuan utama dari pertanian organik adalah untuk mengoptimalkan produktivitas komunitas organisme di tanah, tumbuhan, hewan dan manusia yang saling tergantung satu sama lain.

Pertanian organik menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen dan tidak merusak lingkungan. 

Budidaya organik juga bertujuan untuk meningkatkan siklus biologi dengan melibatkan mikro organism, flora, fauna, tanah, mempertahankan  dan meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan segala bentuk polusi dan mempertimbangkan dampak social ekologi yang lebih luas.

Prospek Pertanian Organik

Pertanian organik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang bagus.

Harganya jual yang tinggi di pasar, sehingga akan memberi keuntungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani organik. Dibanding dengan pertanian anorganik, harga jual hasil pertanian alami bisa mencapai dua kali lipat bahkan lebih.

Akan semakin menguntungkan lagi, bila para petani dapat memanfaatkan limbah alami di sekitar untuk membuat pupuk kompos maupun pupuk kandang. Artinya, biaya pembelian pupuk bisa lebih dipangkas.

Pemupukan organik

Pemupukan dalam pertanian organik wajib menggunakan pupuk organik.

Jenis pupuk organik yang diperbolehkan adalah pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kompos dan variannya, serta pupuk hayati. Untuk mengetahui lebih detailnya silahkan baca jenis-jenis pupuk organik.

Pertanian organik juga bisa menggunakan penyubur tanah atau disebut juga pupuk hayati. Penyubur tanah ini merupakan isolat bakteri-bakteri yang bisa memperbaiki kesuburan tanah. Saat ini pupuk hayati banyak dijual dipasaran seperti EM4, Biokulktur, dll.

Pupuk hayati juga bisa dibuat sendiri dengan mengisolasi mikroba dari bahan-bahan organik.

Aplikasi Kitab Tani Organik

Resep cara bertani organik dengan memanfaatkan sumber daya lokal saat ini sangat berkembang.  Banyak jenis resep untuk satu tujuan penggunaan.  Tidak ada aturan baku dalam resep bertani organik.  Ketiadaan satu bahan bisa diganti dengan bahan lain, asalkan kandungan bahannya memiliki kesaamaan atau kemiripan.

Banyak praktisi organik yang dengan suka rela menyebarkan resep-resep cara bertani organik baik di Facebook, Instagram, Twitter atau melalui blog. 

Kabar baiknya kini beberapa resep sudah tersedia di aplikasi android, sehingga kita bisa denga mudah mengakses resep-resep tersebut.   Nama aplikasinya “KITAB TANI ORGANIK” yang bisa diunduh DISINI.

Cara Membuat N-P-K Organik

Cara Membuat N-P-K Organik

Membuat pupuk NPK Organik dengan menggunakan STATER KOMPOS PLUS dari Bengkel Tani (BETA) – Malang.

Jika saat ini diraskan kelangkaan pupuk subsidi pemerintah atau biaya pupuk mahal, maka kita bisa membuat pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen (N) – Pospor (P) – Kalium (K) dari bahan-bahan organik yang tersedia di sekitar lingkungan kita.

Bahan Pembuatan NPK Organik

Bahan-bahan di bawah ini adalah tambahan sesuai fase tanaman.

  1. Untuk unsur K : Sabut kelapa, buang kulit keras nya ambil yg bagian terbaik nya saja. Suir-suir sabut kelapa tersebut menjadi potongan-potongan kecil.
  2. Untuk Unsur P : Batang Pisang, buang bagian terluar, ambil bagian dalam batang pisang, di cacah halus, semakin halus semakin baik.
  3. Untuk unsur N : Daun Nangka, ambil daun nangka tua namun masih segar, artinya baru di petik, remas-remas hingga hancur namun jangan sampai memutuskan urat daun.

Bahan tambahan : Air cucian beras.

Namun untuk mendapat air dengan kandungan beras yg banyak dan kental, bisa kita gunakan tepung beras yang dilarutkan di dalam air bersih, kira-kira 1 kg tepung beras untuk 1 ember air bersih.

Cara Pembuatan Pupuk NPK Organik

  1. Masukan masing² bahan tadi kedalam 3 ember terpisah untuk masing² bahan. Kira-kira 3/4 ember atau wadah.
  2. Tambahkan air cucian beras atau rendaman tepung beras hingga semua bahan terrendam sempurna..
  3. Campurkan STATER KOMPOS dan gula pada setiap bahan dengan takaran 1 gelas minuman mineral dan gula sebanyak 2 gelas minuman mineral ( 440 ml).
  4. Kemudian tutup rapat, buat lubang kecil pada penutup untuk mengurangi ledakan gas saat proses fermentasi.
  5. Fermentasi selama 2 minggu. Jangan sampai membuka penutup ember.
  6. Setelah 7 hari, buka dan aduk ketiga bahan NPK secara terpisah di wadah masing-masing, tutup dan fermentasi lagi selama 7 hari. NPK organik siap di aplikasikan.

Cara Penggunaan NPK Organik

Dosis Penggunaan Fase Pertumbuhan

N = 2 gelas (440 ml), P = 1 Gelas (220 ml), K = 0,5 gelas (110 ml)

Dosis Penggunaan Fase Mematangkan/membesarkan batang

N = 1 gelas ( 220 ml ), P = 2 gelas ( 440 ml ), K = 0,5 gelas ( 110 ml )

Dosis Penggunaan Fasee Pembungaan/berbuah

N = 1 gelas ( 110 ml ), P = 1 gelas ( 110 ml ), K = 2 gelas ( 440 ml )

Dosis Pengocoran

Campurkan dengan air bersih sampai campuran menjadi encer kurang lebih 5-15 liter tergantung kekentalannya, kocorkan langsung ke tanaman.

Catatan: Starter untuk kompos plus ini produksi dari Bengkel Tani, Malang.

Sumber: Postingan Facebook Aricka Yanti yang diposting tanggal 12 Agustus 2020 dengen beberapa editan untuk kepentingan SEO.

Bagaimana Cara Membuat Kompos Plus

Bagaimana Cara Membuat Kompos Plus

Mengkompos berarti melakukan de-komposisi dan/atau rekomposisi bahan-bahan organik menjadi bahan yang dapat diserap oleh tanaman.  Kompos dibuat dari bagian yang lunak dan berair dari biomasa tanaman dan hewan, seperti daun-daunan, serasah, bagian ranting, kotoran dan air kencing hewan, sayur, daging dan susu,

Proses membuat kompos (atau komposting) prosesnya terdiri dari dua, yakni dekomposisi atau perombakan/penguraian, dan rekomposisi/sintesis.

Kompos dari bahan-bahan organik seperti senyawa lunak yang berasal dari hewan dan tanaman seperti kotoran hewan, limbah pertanian, limbah organik pabrik tahu/tempe, pupuk hijauan disebut kompos organik.

Apa itu Kompos Plus

Mendekomposisi bahan organik tanaman atau hewan sehingga mampu diserap oleh tanaman secara alamiah memerluan waktu yang lama.  Untuk mempercepat prosesnya ditambahkan bantuan mikroorganisme (mikroba).

Agar kandungan kompos yang dihasilkan memiliki kandungan nutrisi lengkap, bisa ditambahkan dengan nutrisi tambahan.  Dengan demikian kompos ini dinamakan kompos plus.

Membuat Kompos PLUS Versi BETA (Bengkel Tani Malang).

Bahan kompos plus :

  1. Urea 5-10 kg
  2. Phonska 25-50 kg
  3. Petroganik 6 zak
  4. Kaptan 1 zak, jika lahannya asam
  5. Dedak minimal 5kg
  6. Molase minimal 1 liter
  7. Air 50 liter, atau sampai seluruh media jadi basah
  8. POC beta minimal 500 ml

Jika beberapa bahan tidak tersedia:

  • Petroganik bisa digantikan kohe (kotoran hewan) dan kompos lainnya
  • Urea bisa digantikan dg KCL saat fase generatif
  • Molase boleh diganti dg bahan lainnya yg manis
  • Poc beta bisa digantikan puluhan jenis mol dan puluhan jenis agen Hayati lainnya

Cara Pembuatan

Aduk merata, dan basahi dg air, molase dan POC. Masukkan kembali ke dalam karung dan biarkan minimal 3 hari.

Siap aplikasi dengan dosis 50kg per 1.000 meter, ini dosis yg optimal. Mau lebih atau kurang dari itu juga boleh, sesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan, jenis tanaman dan fase pertumbuhan tanaman

Berapa modal yang harus dikeluarkan untuk membuat Kompos Plus tersebut?

Jika dihitung rupiah, maka rinciannya sebagai berikut:

  • Urea 10kg x 2.500 =  25.000
  • Phonska 50kg x …= 115.000
  • Petroganik 6 zak x 20.000 =  120.000
  • Kaptan 1 zak x …= 75.000
  • Dedak 5 kg x 3.000 = 15.000
  • Molase maksimal  = 10.000
  • Probiotik maksimal 30.000

Total Rp 390.000

Metode II Pembuatan Kompos Plus

Siapkan bahan-bahan seperti berikut :

  1. Urea 5-10 kg
  2. Phonska atau pupuk P lainnya 1 sak
  3. Petroganik 6 zak, bisa digantikan kompos lainnya
  4. Starter probiotik lengkap minimal 300ml
  5. Molase 1 liter
  6. Air 30 liter

Kebutuhan bahan per Ha

  • Urea 50 kg
  • Phonska 150-200kg
  • Kalium 25-50kg
  • Petroganik / organik 1,5-2 ton.

Cara pembuatan:

  1. Campur dulu probiotik, molase dan air (jauh lebih bagus jika sdh diaktifkan semalam)
  2. Campurkan semua jenis bahan merata
  3. Kocor dg campuran probiotik, aduk merata sampai semua pupuk terlihat basah, kena cairan, tidak boleh ada yang kering.
  4. Masukkan semua pupuk tadi ke dalam karung
  5. Simpan minimal 3 hari. Lebih lama lebih baik, asal disiram lagi tiap bulan agar tetap lembab
  6. Dosis satu resep itu bisa utk pupuk dasar dan pemupukan 1 seluas 1 ha.
  7. Pemupukan selanjutnya wajib ditambah, antara 1,5-2 resep.
  8. Khusus fase bunting dan pengisian bulir, wajib ditambahi pupuk Kalium, 5-10 kg tanpa urea lagi

Manfaat Penggunaan Mikroba dalam Proses Pembuatan Kompos

Semua pupuk yang tersedia di pasaran bisa digunakan tapi pilihlah yg harganya terjangkau, kemudian lengkapi unsur haranya dg menggabungkan unsur N, unsur P, unsur K, unsur mikro, serta pupuk organik, dan kemudian diurai (fermentasi) dengan jenis bakteri yang lengkap, maka akhirnya, semua kebutuhan tanaman akan terpenuhi.

Manfaat penambahan mikroba itu adalah menghasilkan fitohormon untuk membantu percepatan pertumbuhan tanaman.  Mikroba itu juga menghasilkan fitotoksin yang berguna untuk  mengendalikan pathogen, sehingga pemakaian pestisida kimia bisa ditekan bahkan dihilangkan.

Semua mikroba yang ada akan mengurai lahan dan melepaskan senyawa apapun yg ada, sehingga lahan akan jadi pabrik pupuk. Selanjutnya  hanya tinggal menambahkan bahan organik untuk memberi makan semua mikroba tersebut.

Manfaat Penggunaan Kompos Plus

Penggunaan bahan-bahan pupuk anorganik seperti urea, petroganik, phonska, petroganik dalam kompos plus adalah menambah pengayaan bakteri dan mikroba pada kompos plus yang dihasilkan.

Unsur N dari urea yg hanya 5-10 kg akan terikat oleh aktivitas bakteri, sekaligus meledakkan jumlah bakterinya, karena semua bakteri dan mikroba lainnya itu butuh unsur N.

Semua pupuk yang yang tersedia di pasaran berbahan baku batuan phospat. Dengan adanya proses fermentasi maka semua senyawa phospat dan mineral mikro lainnya akan terlepas secara bertahap menjadi ion-ion yang mudah diserap akar tanaman.  Karena  akar tanaman hanya akan menyerap unsur yang sudah berubah menjadi ion, gas atau cairan.

Karena semua unsur telah terurai, otomatis daya larut dan KTKnya juga meningkat.

Sehingga kompos plus, adalah benar-benar kompos plus dari segi apapun, tak terbatas. Mau ditambahin apa saja bisa, sesuai bahan-bahan yang ada di sekitar atau bahan-bahan yang bisa kita datang kan.

Dengan kompos plus, semua kebutuhan tanaman dan kebutuhan lahan sudah kita masukkan ke dalamnya, sehingga sudah tidak butuh lagi aplikasi Saprodi lainnya, semua bisa diambil dari kompos plus tersebut.

  • Jika butuh hormon, ambil di kompos
  • Jika butuh pesnab, ambil di kompos
  • Jika butuh POC, ambil di Kompos
  • Jika butuh agen Hayati, ambil di Kompos
  • Jika butuh starter, ambil di Kompos

Kuncinya adalah pada Ramuan probiotik yg sangat lengkap agar semua bahan bisa diproses.

Sumber : Postingan Facebook Aricka Yanti yang diposting tanggal 9 Juli 2018 dan sudah dimodifikasi untuk kebutuhan SEO, tanpa mengubah materi inti.

5 Kriteria Keberhasilan Penyemprotan

5 Kriteria Keberhasilan Penyemprotan

Apakah penyemprotan yang kita lakukan sudah baik? Apa kriterianya?Bagaimana kita menilai, apakah penyemprotan yang kita lakukan sudah baik?

Saya mengusulkan 5 parameter atau kriteria penyemprotan yang harus dipenuhi agar pengendalian OPT berhasil.

1. UKURAN BUTIRAN SEMPROT.

Saat menyemprot, larutan semprot harus dipecah (oleh nozzle, spuyer) menjadi butiran semprot (disebut DROPLET). Ukuran droplet disesuaikan dengan OPT sasarannya.

Untuk menyemprot HAMA Dan PENYAKIT digunakan droplet HALUS sampai SEDANG.

Sementara untuk GULMA digunakan droplet SEDANG hingga KASAR. Butiran semprot halus biasanya diperoleh dari nozzle kerucut, droplet sedang dari nozzle kipas, dan droplet kasar dari nozzle polijet.

2. DISTRIBUSI SEMPROTAN.

Butiran semprot harus didistribusikan ke bidang sasaran (umumnya daun) secara MERATA, baik di seluruh kebun (distribusi horizontal) maupun pada daun tanaman (distribusi vertikal). Jangan lupa helaian daun bagian bawah!!

3. LIPUTAN

Droplet harus menutupi daun dengan jumlah yang cukup. Makin banyak droplet menutupi bidang sasaran (daun), makin besar kemungkinan OPT terpapar pertisida.

Liputan minimal untuk pestisida sistemik adalah 20-30 droplet/cm2 bidang sasaran, dan 50-70 droplet/cm2 utk pestisida non-sistemik. Untuk penyemprotan konvensional di darat kita tidak usah merisaukan angka liputan minimal tsb.

Petani kita biasa menyemprot hingga basah kuyup, sehingga liputannya sering berlebihan. Tetapi liputan minimal penting utk penyemprotan ULV yang volume semprotnya sangat rendah (misalnya penyemprotan dari udara).

4. VOLUME SEMPROT.

Volume semprot adalah jumlah larutan semprot yang digunakan untuk menyemprot satu satuan luas lahan. Biasa dinyatakan dalam liter/ha. Volume semprot bervariasi tergantung pada Jenis pestisida, umur Dan Jenis tanaman, serta alat semprot.

Yang penting, larutan semprot dapat didistribusikan secara merata dan tidak terlalu berlebihan. Dengan peralatan khusus, volume semprot dapat serendah 30-50 liter/ha.

Volume semprot dengan sprayer punggung untuk tanaman semusim berkisar antara 200 – 700 liter/ha.

5. RECOVERY

Intinya tidak banyak pestisida yang terbuang saat penyemprotan sehingga pestisida yang menempel di bidang sasaran bisa optimal. Recovery adalah perbandingan antara pestisida yang menempel di daun dibandingkan dengan dosis, dinyatakan dalam %.

Tulisan ini berasal dari tulisan: Pak Panut Djojosumarto dalam akun facebooknya. Judulnya disesuaikan untuk kebutuhan SEO artikel.

Tanaman Hias Janda Bolong, Jenis-Jenis, Cara Perbanyakan, Dan Cara Merawat Supaya Tidak Terkena Penyakit

Tanaman Hias Janda Bolong, Jenis-Jenis, Cara Perbanyakan, Dan Cara Merawat Supaya Tidak Terkena Penyakit

Monstera atau populer dengan sebutan janda bolong kini menjadi tanaman hias yang laris di pasaran. Bahkan harganya sudah mencapai ratusan juta perpohon.

Memiliki daun berlubang menjadi ciri khas unik sehingga monstera dijuliki dengan ‘janda bolong’ atau lubang.

Keunikan tanaman ini adalah karena daunya yang bolong-bolong.  Sehingga dapat mempercantik rumah.  Tak heran, kini banyak orang yang memburu janda bolong.

Jenis-jenis Tanaman Monstera

Namun, sebenarnya tanaman hias ini ada banyak jenisnya,

1. Monstera Deliciosa

sumber: https://www.instagram.com/monstera_deliciosa_2020/

Monstera deliciosa merupakan jenis monstera yang paling ditemui.  Permukaan daunnya berlubang dan menjari di bagian pinggirnya. Ukuran daun yang besar dan hampir menyerupai bentuk hati.

Warna daun lebih gelap dan monstera ini dapat tetap hidup di dalam ruangan dengan temperatur suhu 20-30 derajat celcius.

2. Monstera Adansonii

Tidak seperti Monstera deliciosa, ukuran daun monstera ini pun lebih kecil dengan warna hijau tua. Lubang-lubang pada daun monstera adansonii ini hanya di bagian permukaan tengahnya saja tidak sampai sobek.  Jenis monstera ini juga dapat tumbuh merambat. 

sumber: https://www.instagram.com/monstera_adansonii/

Monstera adansonii ini tidak terlalu kaku sehingga bisa dijadikan sebagai tanaman gantung yang menjuntai.

3. Monstera borsigiana

sumber : https://www.instagram.com/borsigiana/

Bentuk dan model permukaan daunnya sangat mirip dengan Monstera deliciosa. Hanya saja, ukuran daun jenis monstera borsigiana lebih kecil dan lubang-lubangnya lebih berjarak sehingga terlihat simpel.

Karena ukurannya yang kecil, batang tanaman monstera jenis ini cenderung lebih lunak sehingga monstera ini akan tumbuh menjuntai.

4. Monstera Obliqua

Jenis monstera yang paling sulit ditemui karena cukup langka. Ciri-ciri jenis monstera ini adalah memiliki ukuran daun yang kecil dengan motif lubang besar di permukaannya. Selain itu, helai daun monstera obliqua juga lebih tipis dibandingkan jenis lainnya.

sumber : https://www.instagram.com/monstera.obliqua/

5. Monstera Variegata

Monstera variagata harganya lebih mahal lagi dibandingkan jenis monstera yang normal.  Jenis monstera yang ini terlihat sangat unik karena daunnya terdiri dari warna hijau dan putih kekuningan yang tidak beraturan dan tidak sama antara helai dain yang satu dengan yang lainnya.

sumber: https://www.instagram.com/mons_tera.variegata/

Perbedaan Monstera Dan Philodendron

Monstera merupakan salah satu genus dari keluarga Araceae (di Indonesia dikenal sebagai keluarga talas-talasan) dan dari suku Monstera atau Syngonium.

Tumbuhan ini diketahui berasal dari daerah tropis di Amerika yang tumbuh merambat hingga ketinggian mencapai 20m. Daunnya berwarna hijau gelap, besar yang dapat mencapai lebar 25 – 90cm dan panjang bisa mencapai 130cm. Nama Monstera sendiri diambil dari bahasa latin yang mempunyai arti mengerikan atau abnormal.

sumber : https://www.instagram.com/monstera_deliciosa_2020/

Philodendron banyak juga yang menyebut Jendron sudah lama dikenal sebagai tanaman hias dari suku Philodendreae. Nama tanaman ini berasal dari bahasa Yunani “Philo” yang berarti “cinta” dan “Dendron” yang berarti “pohon”.

Tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian 3 m dan memiliki daun yang berwarna hijau muda hingga hijau tua dan menyirip lancip diujung.

sumber: https://www.instagram.com/philodendron/

Monstera dan Philodendron memang hampir mirip karena berasal dari keluarga yang sama yaitu Araceae. Araceae adalah salah satu keluarga tumbuhan monokotil yang banyak tersebar di daerah tropis dan sub tropis.

Keluarga ini memiliki kurang lebih 1500 spesies yang memiliki ciri yang hampir sama yaitu mengandung getah putih seperti susu, berasa pahit dan mempunyai akar rimpang/berupa umbi yang besar.

Sementara batangnya ada yang tegak, merambat bahkan ada yang merupakan tanaman epifit (menumpang pada tanaman lain). S

alah satu manfaat dari tanaman keluarga Araceae selain sabagai tanaman hias adalah sebagai tanaman anti polutan. Daunnya mampu menghisap racun formaldehid yang biasa terkandung pada lem atau eternit.

Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong

Untuk merawat Janda Bolong tak jauh berbeda dengan tanaman hias lainnya. Berikut tips merawat janda bolong

Suhu: Janda bolong menyenangi suhu kamar, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dengan tetap memerlukan sinar matahari setiap harinya.

Pada siang hari, tanaman hanya akan bertahan jika berada pada suhu antara 23-30 derajat celsius. Lalu pada malam hari, Janda Bolong harus berada pada suhu ruangan setidaknya 15 derajat celsius.

Sinar Matahari:  Meski tanaman ini di tanam dalam pot dan meletakkannya di dalam ruangan, tanaman ini tetap membutuhkan sinar Matahari.   Atau meletakkan tidak jauh dari jendela.

Media tanam:   Hal yang sangat penting bagi janda bolong supaya tumbuh normal dan subur adalah media tanaamnya.  Kebutuhan air dan nutrisi (pupuk baikorganik maupun an-organik) diperlukan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik.

Penyiraman:  Jika janda bolong ditanam pada media tanam tanah dalam pot pastikan kondisi media tanamnya selalu terjaga kelembabannya.  Tidak terlalu kering atau terlalu basah. Lakukan penyiraman dengan rutin.

Nutrisi Tanaman:   Pemberian nutrisi atau pupuk harus dilakukan dalam perawatan tanaman Janda Bolong.  Pupuk biasanya diberikan pada tanaman saat awal-awal penanaman sebagai pupuk dasar dan berikan rutin selama dalam masa pemeliharaan.

Pengendalian Penyakit Janda Bolong dan Cara Mengatasinya

Janda bolong sangat rawan terhadap penyakit busuk akar. Agar terhindar dari penyakit tersebut lakukan hal berikut:

1. Menjaga Kelembaban tanah

Tanaman janda bolong membusuk akarnya kondisi media tanamnya terlalu banyak mengandung air.  Bisa jadi kerena pembuangan air dibagian bawah pot tersumbat.  Bisa juga karena media tanamanya tidak porus, sehingga air banyak tersimpan pada media.

Cara terbaik untuk menghindarinya adalah jangan menyiram tanaman secara berlebihan. Lakukan penyiraman secara perlahan dan pastikan air mengalir dasar pot.

2. Pastikan Mendapat Sinar Matahari

Selain itu, penyebab janda bolong membusuk adalah kurangnya sinar matahari, sehingga kondisi tanaman terlalu lembab.  Tanaman hias janda bolong suka dengan tempat yang mendapatkan cahaya matahari cukup namun tidak berlebihan.

3.  Lakukan Penggantian Pot

Jika tanaman janda bolong sudah dirasa cukup besar dalam pot sehingga pot menjadi sesak, waktunya lakukan penggantian pot dengan ukuran yang lebih besar.  Agar akar-tanaman janda bolong bisa lebih leluasa mendapatkan ruang tumbuh. 

Penggantian pot juga akan memjadikan porposional antara pot dan ukuran tanamannya.

4. Pergiliran Media Tanam

Jika dirasa media tanama suah lama dan terlihat memadat, saatnya dengan membongkar pot dengan mengganti dengan media tanam yang baru.  Lakukan dengan memotong akar-akar yang kurang bagus dan tambahkan nutrisi (pupuk) pada dengan dicampurkan pada media tanam.

5.  Penyemprotan dengan Fungisida

Ada banyak jenis fungisida baik kimia maupun organik, untuk menghindari busuk akar.  Jika tingkat kerusakan akar berat, lebih baik akar direndam terlbih dahulu dengan fungisida kimia, seperti merek Ziflo, Tiflo atau Antracol dari jenis fungisida kontak.  Lakukan penyemprotan pada daun dan batang seperlunya jika harus menggunakan fungisida kimia

Cara Memperbanyak Tanaman Janda Bolong Dengan Media Air

Tanaman Janda Bolong termasuk tanama yang mudah tumbuh.  Mengembangbiakkan janda bolong dapat dilakukan dengan cara stek batang. Stek batang adalah memotong bagian batang lalu ditanam baru.  

Media tanama perbanyakan tanaman janda bolong paling gampang dengan menggunakan media air. Pemanfaatan media air menjadi jaminan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan akar janda bolong.

Pemilihan media air juga cocok untuk janda bolong karena tanaman ditempatkan di dalam ruangan, sehingga tidak kotor atau berdebu akibat media tanam tanah.

Berikut cara memperbanyak Janda Bolong dengan media tanam air.

  1. Siapkan tanaman Janda Bolong yang akan dipotong
  2. Siapkan toples kaca, gunting dan air
  3. Pilih tanaman Janda Bolong yang batangnya sudah memanjang dan mulai menjalar
  4. Potong bagian batang yang akan ditanam dalam botol
  5. Perhatikan cara meletakan bagian yang dipotong dalam wadah toples agar Janda Bolong tidak roboh
  6. Isi toples dengan air dan masukan Janda Bolong yang sudah dipotong
  7. Janda Bolong yang baru ditanam perlu rutin diperiksa memastikan dia tidak busuk.

Jika perbanyakannya menggunakan media tanam tanah, maka berikut caranya:

  1. Dipotong bagian batang
  2. Menyediakan media tanaman yang benar dengan campuran tanah, arang sekam, dan kompos.  Lebih baik lagi jika ditaburkan sedikit pupuk NPK pada media tanam tersebut.
  3. Ambil tanaman janda bolong yang ada akarnya
  4. Tancapkan pada media tanam
  5. Siram secukupnya
  6. Letakkan tempat tidak langsung dengan paparan sinar matahari

Jika tanaman hasil perbanyakan daunya berubah menjadi kuning, periksa bagian batang bawah apakah sudah tumbuh akar atau belum.  Atau jangan-jangan busuk.  Jika demikian maka ganti dengan stek batang yang baru, dengan media tanam yang baru.  Jangan menggunakan media tanaman yang sama karena khwatir jamurnya sudah berkembangbiak pada media tanam.

Cara Membuat Kompos Organik

Cara Membuat Kompos Organik

Apa itu Kompos?

Kompos merupakan material penting pada usaha pertanian. Selain sebagai penyubur tanah, juga sebagai penyuplai unsur hara yang diserap tanaman. Kompos juga berperan sebagai nutrisi bagi micro organisme lokal.
Akan tetapi mayoritas dari petani kita enggan menggunakan kompos.

Ada berbagai macam alasannya. Umumnya mereka beralasan bibit gulma dalam kompos masih aktif, disamping aplikasi kompos harus massif (bandingkan dengan penggunaan pupuk kimia sintesis).

Pada dasarnya tak ada kompos atau proses pengomposan yang gagal, hanya belum terdekomposisi sempurna. Keadaan ini mengakibatkan bibit gulma dan bibit hama masih aktif, dan tentu saja pathogen yang ada pada bahan organic masih hidup

Proses dekomposisi atau fermentasi bahan organik yang baik membutuhkan suhu Thermophil, yaitu suhu yang mencapai 60-70 o. Pada suhu ini jelas mampu mematikan bibit gulma, bibit hama, dan phatogen pada bahan organic.

Themophil terjadi apabila :

  1. Mikro organisme pengurai haruslah mikro organisme thermopil, seperti Trichoderma, Bacilius, Yeast, Penicilium, Streptomyces, Pseudomonas F.
  2. Bahan organik masih dalam kondisi fresh, tidak setengah jadi. Untuk kotoran hewan maksimal 3 hari bisa disebut fresh. Untuk kohe lama bisa dicampur dengan kohe fresh pada saat pengomposan.
  3. Atur kelembaban yang sesuai, jangan terlalu basah (becek).
    Tiga hal inilah yang mempengaruhi thermophile, tidak terpengaruh model penutupan.

Cara Membuat Kompos dari Bahan Organik

Fermentasi bahan organik atau pengomposan terdiri dari 75-90% bahan organik (kotoran hewan) dan 10-25% bahan campuran yang terdiri dari abu dan arang.

Pada kondisi tanah yang terlalu parah maka disarankan bahan organic dan abu atau arang 1 : 1. Proses pengomposan ini tidak membutuhkan kapur, karena kompos yang baik sudah mencapai ph 6,5-7.

Prosesnya adalah campurkan bahan organik dan campuran secara merata. Siramkan larutan decomposer yang sudah diencerkan air. Aduk rata sekali lagi kemudian tumpuk setinggi lutut sampai satu meter. Jika sudah thermophil, bongkar dan angin-anginkan.

Ciri-ciri bahan organik terdekomposisi sempurna adalah tidak berbau, menyerupai tanah berwarna coklat hitam atau lebih gelap, lembab, terasa remah atau tidak lengket dan suhu dibawah 500.

Cara Pengunaan Kompos Organik

Dosis disarakan per hektar lahan budidaya adalah 5 ton kompos.

Untuk media tanam :

  • Arang dan abu 25%
  • Tanah 25%
  • kompos 25%
  • sekam/cocopeat 25%

Untuk media semai :

  • 1 bagian kompos
  • 1 bagian arang
  • 4 bagian tanah

Untuk membuat kompos plus dibutuhkan :

  • kohe kambing 80%
  • biochar 10%
  • cocopeat 5%
  • zeolite 2%
  • rock phospat atau guano 1%

Setelah kompos jadi tambahkan mikorisa 1 kg/m3 dan agen hayati
untuk performa kuat saya pakai dekomposer bunkai.

Sumber: Facebook Abah Menyan yang diposting di group Facebook Bunkai. – dengan penyesuaian untuk perluan SEO.

Bio Starter (EM)

Bio Starter (EM)

BIO-STARTER atau Bio-aktivator atau juga Effective Microorganisms (EM) atau lebih dikenal dengan sebutan EM4, mempunyai 80 genus mikroorganisme dengan 5 golongan utama yaitu,

  1. Bakteri fermentasi,
  2. Actinomycetes,
  3. Bakteri yeast,
  4. Bakteri asam laktat, dan
  5. Bakteri fotosintetis.

Dengan kombinasi berbagai bakteri tersebut, Bio-starter mampu memberi manfaat besar jika digunakan baik untuk tanaman, hewan maupun ikan.

MANFAAT BIO-STARTER

  1. Mempercepat fermentasi pupuk.
  2. Mengurai bahan organik dan jasad renik
  3. Menyehatkan tanah.
  4. Menggemburkan tanah,
  5. Menghasilkan enzim khusus untuk membantu pencernaan
  6. Menyeimbangkan fungsi usus bagi hewan ternak dan ikan.
  7. Memicu tumbuhnya bakteri pengurai.
  8. Mengakselerasi tumbuhnya plankton.
  9. Menurunkan kadar amoniak yang berbahaya.
  10. Mencegah munculnya serangan mikroorganisme jahat.
  11. Mempercepat penguraian sisa bahan makanan.
  12. Meningkatkan mutu dan kualitas air tambak.
  13. Memperbaiki kualitas telur yang dihasilkan.
  14. Meningkatkan kesuburan hewan ternak dan ikan.
  15. Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan ikan.
  16. Memicu nafsu makan.
  17. Menurunkan rasio kematian, hama dan penyakit.
  18. Meningkatkan imunitas tubuh.
  19. Menurunkan tingkat stres.

Banyak cara dan bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan Bio-starter ini. Dan pada bagian ini akan dijelaskan beberapa diantaranya.

CARA #1 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Bekatul/dedak disesuaikan
  2. Gula merah secukupnya
  3. Air cucian beras secukupnya
  4. Sampah sayuran/kacang-kacangan disesuaikan
  5. Buah matang/kulit buah disesuaikan

Cara Pembuatan :

  1. Pembuatan EM1 – Campurkan sampah sayuran, bekatul dan buah-buahan dan masukkan ke dalam ember besar, kemudian ditutup rapat selama 1 minggu. Setiap hari dibuka dan diaduk, kemudian ditutup lagi. Setelah satu minggu, bahan-bahan ini akan membusuk karena proses dekomposisi. Peras, saring dan ambil cairannya (EM1).
  2. Pembuatan EM2 – Campurkan sampah sayuran dan buah-buahan dengan cairan EM1, kemudian diamkan dalam wadah tertutup selama 1 minggu, dengan setiap hari dibuka untuk diaduk. Setelah seminggu, peras, saring dan ambil cairannya (EM2).
  3. Pembuatan EM3 – Campurkan bekatul, gula merah, air cucian beras dengan cairan EM2, kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup selama 1 minggu. Dengan dibuka untuk diaduk setiap hari, kemudian tutup rapat lagi. Setelah 1 minggu, peras dan saring untuk ambil cairannya (EM3)
  4. Pembuatan EM4 – Cairan EM3 dibiarkan tertutup rapat 1 minggu tanpa dibuka & jg tdk ada tambahan bahan / makanan apapun, maka dia akan menjadi EM4.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #2 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Batang pisang yang busuk
  2. Dedak / bekatul 2 kg
  3. Terasi 0.50 kg
  4. Molase 2 liter
  5. Air 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Didihkan air kemudian pindahkan ke wadah pembuatan.
  2. Masukkan terasi ke dalam wadah air dan aduk hingga rata.
  3. Masukkan molase kemudian diaduk hingga benar-benar tercampur merata.
  4. Selanjutnya, masukkan bekatul dan aduk sampai merata.
  5. Dinginkan.
  6. Batang pisang yang sudah busuk diperas dan ambil airnya 10 liter.
  7. Masukkan ke dalam adonan, kemudian diaduk hingga merata.
  8. Masukkan adonan ke drum penyimpanan dan ditutup rapat selama 3 hari.
  9. Setelah 3 hari buka tutup drum, kemudian aduk lagi adonan tersebut kemudian ditutup lagi.
  10. Ulangi proses pengadukan ini setiap hari smp hari ke 10.
  11. Setelah 10 hari, lakukan evaluasi terhadap adonan media Bio-Starter. Media Bio-Starter yg siap digunakan memiliki ciri : berbusa dan berbau asam.
  12. Bio-Starter yg akan disimpan, sebaiknya dimasukkan ke jerigen.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

CARA #3 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Susu murni sapi/kambing 1 liter
  2. Isi usus ayam/kambing 1 kg
  3. Terasi ¼ kg
  4. Gula pasir 1 kg
  5. Bekatul/dedak 1 kg
  6. Nanas matang/kulit 1 kg
  7. Air bersih 10 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur merata semua bahan, nanas, gula, terasi, dan bekatul.
  2. Masaklah campuran tersebut sampai mendidih dengan air yang telah disiapkan, agar semua bakteri patogen yang tidak dibutuhkan mati.
  3. Angkat dan dinginkan.
  4. Selanjutnya, masukkan susu dan isi usus ayam/kambing. Aduk merata.
  5. Simpan adonan dalam wadah tertutup rapat selama 12 jam, kemudian dibuka, maka adonan akan muncul gelembung-gelembung.
  6. Adonan yang sudah jadi dan siap pakai, teksturnya kental dan lengket.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

(Catatan, susu yang digunakan harus segar, karena berkaitan dengan daya kerja fermentasi nantinya)

CARA #4 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Pisang matang/kulitnya 0,5 kg
  2. Pepaya matang/kulitnya 0,5 kg
  3. Nanas matang/kulitnya 0,5 kg
  4. Kacang panjang segar 0,25 kg
  5. Kangkung air segar 0,25 kg
  6. Hati batang pisang 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air kelapa 0,5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campur semua bahan, pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang sampai tercampur rata.
  2. Setelah halus, masukkan semua bahan ke dalam wadah atau ember.
  3. Selanjutnya, masukkan air kelapa dan gula, kemudian diaduk hingga merata dan gulanya cair.
  4. Tutup rapat ember dan simpan selama 7 hari.
  5. Setelah 7 hari, cairan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga benar-benar habis.
  6. Selanjutnya, larutan yang telah terkumpul disaring dan disimpan wadah tertutup.
  7. Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

CARA #5 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Air bersih 5 liter –
  2. Ragi tempe 15 butir
  3. Bekatul/dedak 5 kg
  4. Terasi udang ¼ kg
  5. Gula batu 1 kg

Cara Pembuatan :

  1. Rebus air sampai mendidih bersama gula batu.
  2. Setelah mendidih, angkat dan masukkan bekatul, terasi kemudian diaduk sampai merata.
  3. Selanjutnya didiamkan sampai dingin.
  4. Haluskan ragi tempe, kemudian masukkan dalam wadah yang lain.
  5. Selanjutnya tuang adonan dari panci ke wadah yang sudah ada raginya. Aduk semuanya sampai benar-benar tercampur rata.
  6. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan selama 2-3 minggu.
  7. Setelah 2-3 minggu Bio-starter sudah jadi. Saring dan simpan airnya di wadah tertutup

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air

CARA #6 Pembuatan Bio Starter

Bahan :

  1. Gula merah 1 kg
  2. Ragi tempe 1 butir
  3. Jeruk matang/kulitnya 1 buah
  4. Limbah sayuran 3 kg
  5. Air kelapa liter 5 liter
  6. Air cucian beras 5 liter

Cara Pembuatan :

  1. Haluskan dan campurkan semua bahan menjadi satu, diaduk sampai rata.
  2. Masukkan adonan ini ke dalam jirigen, ditutup rapat selama 1 minggu.
  3. Setelah 1 minggu jirigen dibuka untuk membuang gasnya. Kemudian ditutup rapat lagi.
  4. Setelah ditutup 1 minggu lagi, maka formula Bio-starter ini sudah siap digunakan.

Lama penyimpanan :

6 bulan.

Dosis pengaplikasian :

10 ml/liter air.

Catatan : Untuk memperpanjang waktu penyimpanan semua formula setelah 6 bulan, dapat dilakukan dengan pemberian gula/molase/air tebu.

S E K I A N.–

Sumber: Twitter Tentrem Mandiri @TTM_Kra

Pestisida Nabati Sederhana

Pestisida Nabati Sederhana

1. Pepaya  

Daun pepaya memiliki bahan aktif ‘Papain’, sehingga efektif untuk mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap.  

Cara Pembuatan :

  1. 1 kg daun pepaya segar dirajang dan direndam dalam 10 liter air,
  2. 2 SDM minyak tanah,
  3. 30 gram deterjen dan didiamkan semalam.  
  4. Saring hasil rendaman dengan kain.

Hasilnya disemprotkan ke tanaman yang terserang.

2. Biji Jarak

Biji jarak memiliki bahan aktif ‘Reisin dan Alkaloid’. Sehingga efektif mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap (dalam bentuk larutan). Juga efektif untuk mengendalikan Nematoda/Cacing (dalam bentuk bubuk).

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan dalam 2 liter air selama 10 menit,
  2. tambahkan 2 SDM tanah dan 30 gram deterjen kemudian diaduk merata.
  3. Saring dan tambahkan air 10 liter. Siap disemprotkan ke tanaman.

3. Sirsak

Daun sirsak memiliki bahan aktif ‘Annonain dan Reisin’. Sehingga efektif untuk mengendalikan hama Trip.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 100 lembar daun sirsak,
  2. kemudian dimasukkan ke dalam air 5 liter.
  3. Tambahkan 15 gram deterjen diaduk merata.
  4. Diamkan selama 24 jam. Saring dengan kain halus dan tambahkan 10 liter air.

Semprotkan ke tanaman.

4. Sirsak dan Jeringau

Rimpang jeringau mengandung ‘Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil Eugenol dan Eugenol’. Jika dicampurkan dengan daun sirsak, efektif untuk mengendalikan hama Wereng Coklat.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 50 lembar daun sirsak bersama dengan rimpang jeringau sebesar telapak tangan orang dewasa dan 20 siung Bawang Putih.
  2. Kemudian direndam dengan air.
  3. Tambahkan 20 gram sabun colek, aduk merata dan diamkan selama 24 jam.
  4. Saring dengan kain halus, kemudian hasilnya diencerkan dengan air perbandingan, 1 liter pestisida dengan 50 liter air.

Siap disemprotkan ke tanaman.

5. Pacar/Petai Cina

Pacar cina mengandung ‘Minyak Atsiri, Alkaloid, Saponin dan Tanin’. Efektif untuk mengendalikan hama Ulat.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 100 gram ranting atau kulit batang petai cina,
  2. kemudian diberi 1 liter air,
  3. tambahkan 1 gram deterjen,
  4. lalu direbus 45 – 75 menit, sambil diaduk.
  5. Setelah itu disaring. Siap untuk disemprotkan ke tanaman.

6. Tembakau

Daun tembakau mengandung ‘Nikotin’ dan efektif untuk mengendalikan hama Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Rajang 250 gram (+ 4 lembar) daun tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama 24 jam.
  2. Tambahkan 2 SDM deterjen, kemudian diaduk merata. Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.

7. Sirih Hutan

Sirih hutan mengandung ‘Fenol dan Kavakol’, efektif mengendalikan Hama Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar,
  2. 3 siung bawang merah,
  3. 5 batang sereh.
  4. Campurkan dengan air 10 liter dan 50 gram deterjen.

Aduk sampai rata.

Siap disemprotkan ke tanaman.

8. Gadung

Umbi gadung mengandung ‘Diosgenin, Steroid Saponin, Alkohol dan Fenol’. Efektif mengendalikan hama Ulat dan Penghisap.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk 500 gram umbi gadung kemudian diperas dengan kain halus.
  2. Tambahkan 10 liter air, diamkan selama 2 jam.

Siap disemprotkan ke tanaman.

9. Mimba

Daun/biji mimba mengandung ‘Azadirachtin, Salanin, Nimbinen dan Meliantinol’. Efektif mengatasi Ulat, Hama Penghisap, Jamur, Bakteri, Nematoda dan lain-lain.

Cara Pembuatan :

  1. Tumbuk halus 300 gram daun atau biji mimba, rendam dengan air 10 liter selama 24 jam.
  2. Aduk rata, saring.

Siap disemprotkan ke tanaman.

10. Kipahit / Insulin / Kembang Bulan

Daun kipahit / Kulit batang / Akar mengandung ‘Saponin, Polifenol dan Flavonoida’. Bersifat, Insektisida dan Nematisida. Efektif mengatasi Keong Emas, Ulat Daun Bawang, Lalat Penggorok Daun, Penyakit Bercak Daun dan Karat Daun.

Cara Pembuatan :

  1. 300 gram daun, kulit batang dan akar kipahit ditumbuk,
  2. kemudian direbus dengan air ½ liter.
  3. Biarkan sampai airnya berwarna kuning kehijauhan, angkat dan dinginkan.
  4. Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.
  5. Ampasnya diletakkan di pohon tanaman untuk pupuk dan pencegah nematoda.
  6. Sebagai Pestisida, ramuan ini hanya berlaku selama 5 hari. Selanjutnya hanya berlaku sebagai pupuk.

Sumber: facebook Tentrem Mandiri

NPK Langka? Inilah Penggantinya.

NPK Langka? Inilah Penggantinya.

Asam Amino sering juga disebut sebagai pengganti NPK. Bukan hanya bagus untuk tanaman, tapi juga untuk hewan ternak dan manusia. Berbicara tentang Asam Amino maka tidak lepas dari Protein. Sehingga bahan utamanya adalah bahan organik yang mengandung Protein Nabati maupun Hewani.

Asam Amino bisa dihasilkan dari sumber hewani seperti ikan berpunggung biru seperti Tuna, Bandeng, Tongkol, Lele, bisa juga dari keong emas, ikan gabus, sepat, dan lain sebagainya.

Sementara dari sumber nabati, asam amino bisa didapatkan dari Kacang kedelai, Azolla, kelor dan lain-lain.

Asam Amino bukanlah pupuk tambahan, tetapi pengganti sempurna NPK

Manfaat Penggunaan Asam Amino

  1. Mudah diserap dengan Cepat.
  2. Meningkatkan Fotosintesis pada tanaman
  3. Meningkatkan Metabolisme.
  4. Meningkatkan ketahanan terhadap stres (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penyakit).
  5. Membantu perkembangan akar dan memperkuat daya serap.
  6. Membantu perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan masa generatif.
  7. Meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
  8. Meningkatkan kandungan klorofil.
  9. Mengatur pembukaan stomata.
  10. Agen pengikat unsur mikro.
  11. Bahan baku hormon.
  12. Membantu polinasi dan fruit set.
  13. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
  14. Meningkatkan fisikokimia tanah, meningkatkan retensi air, kesuburan, permeabilitas, dan berperan dalam penyembuhan dan memperbaiki tanah. Sementara untuk hewan ternak,

Asam Amino bisa menjadi booster pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Asam Amino juga bisa menjadi nutrisi untuk menjaga kesehatan hewan ternak yang diberikan melalui asupan makanan atau minuman pada ternak.

Bahan Pembuatan Asam Amino

  • Ikan lele 5 kg
  • Gula merah 5 kg
  • Bio-Starter 200 ml

Cara Pembuatan Asam Amino

  1. Ikan lele ditumbuk utuh bersama tulangnya, selanjutnya campurkan dgn 2/3 gula merah (sisanya 1/3 ditambahkan belakangan) & tambahkan Bio-starter.
  2. Aduk menggunakan tangan sambil sedikit diremas agar gula menyatu dengan daging ikan lele & Bio-starter merata.
  3. Setelah tercampur rata, tambahkan sisa gula merah pada bagian atas untuk menutupi campuran gula merah dan daging ikan lele agar tidak tumbuh jamur
  4. Simpan pada wadah tertutup (anaerob). Letakkan ditempat yang tidak terkena oleh matahari secara langsung.

Jika disimpan pada suhu ruangan yang terlalu dingin bisa memperlambat proses pembuatan Asam Amino. Untuk hasil lebih baik, simpan selama 3 bulan baru digunakan. Idealnya disimpan selama 6 bulan. Semakin lama disimpan semakin bagus asam amino yang dihasilkan.

Cara Penggunaan Asam Amino

Setelah 6 bulan cairan yang dihasilkan kental & pekat, pisahkan bagian tulang ikan lelenya. Untuk 1 ml Asam Amino dicampur dengan 1,000 ml air, bisa diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor langsung pada tanaman.

Untuk tanaman muda, dosis bisa dikurangi.

Aplikasikan setiap 10 hari sekali.

ASAM AMINO ALTERNATIF DENGAN PROSES CEPAT

Memerlukan bahan tambahan

1. Pepaya muda. Fungsi pemecah protein jadi asam amino

2. Nanas Muda. Membantu penguraian protein & penetral pH serta mengurangi amis ikan

Bahan Pembuatan

  • Ikan Lele5 kg
  • Gula Merah5 kg
  • Pepaya muda2 kg
  • Nanas muda2 kg
  • Bio-starter200 ml

Cara Pembuatan

  1. Lumatkan semua bahan menjadi satu, bisa dengan diblender atau ditumbuk sampai halus, kemudian lakukan proses pengolahan seperti cara pertama di atas.
  2. Selanjutnya masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan, Simpan selama 1 bulan.
  3. Proses pembuatan Asam Amino ini tidak menggunakan air. Nanti setelah fermentasi berhasil, akan menghasilkan cairan kental dan pekat.

Sumber: Twitter @ttm_kra