Membuat pupuk NPK Organik dengan menggunakan STATER KOMPOS PLUS dari Bengkel Tani (BETA) – Malang.
Jika saat ini diraskan kelangkaan pupuk subsidi pemerintah atau biaya pupuk mahal, maka kita bisa membuat pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen (N) – Pospor (P) – Kalium (K) dari bahan-bahan organik yang tersedia di sekitar lingkungan kita.
Bahan Pembuatan NPK Organik
Bahan-bahan di bawah ini adalah tambahan sesuai fase tanaman.
Untuk unsur K : Sabut kelapa, buang kulit keras nya ambil yg bagian terbaik nya saja. Suir-suir sabut kelapa tersebut menjadi potongan-potongan kecil.
Untuk Unsur P : Batang Pisang, buang bagian terluar, ambil bagian dalam batang pisang, di cacah halus, semakin halus semakin baik.
Untuk unsur N : Daun Nangka, ambil daun nangka tua namun masih segar, artinya baru di petik, remas-remas hingga hancur namun jangan sampai memutuskan urat daun.
Bahan tambahan : Air cucian beras.
Namun untuk mendapat air dengan kandungan beras yg banyak dan kental, bisa kita gunakan tepung beras yang dilarutkan di dalam air bersih, kira-kira 1 kg tepung beras untuk 1 ember air bersih.
Cara Pembuatan Pupuk NPK Organik
Masukan masing² bahan tadi kedalam 3 ember terpisah untuk masing² bahan. Kira-kira 3/4 ember atau wadah.
Tambahkan air cucian beras atau rendaman tepung beras hingga semua bahan terrendam sempurna..
Campurkan STATER KOMPOS dan gula pada setiap bahan dengan takaran 1 gelas minuman mineral dan gula sebanyak 2 gelas minuman mineral ( 440 ml).
Kemudian tutup rapat, buat lubang kecil pada penutup untuk mengurangi ledakan gas saat proses fermentasi.
Fermentasi selama 2 minggu. Jangan sampai membuka penutup ember.
Setelah 7 hari, buka dan aduk ketiga bahan NPK secara terpisah di wadah masing-masing, tutup dan fermentasi lagi selama 7 hari. NPK organik siap di aplikasikan.
Cara Penggunaan NPK Organik
Dosis Penggunaan Fase Pertumbuhan
N = 2 gelas (440 ml), P = 1 Gelas (220 ml), K = 0,5 gelas (110 ml)
Dosis Penggunaan Fase Mematangkan/membesarkan batang
N = 1 gelas ( 220 ml ), P = 2 gelas ( 440 ml ), K = 0,5 gelas ( 110 ml )
Dosis PenggunaanFasee Pembungaan/berbuah
N = 1 gelas ( 110 ml ), P = 1 gelas ( 110 ml ), K = 2 gelas ( 440 ml )
Dosis Pengocoran
Campurkan dengan air bersih sampai campuran menjadi encer kurang lebih 5-15 liter tergantung kekentalannya, kocorkan langsung ke tanaman.
Catatan: Starter untuk kompos plus ini produksi dari Bengkel Tani, Malang.
Sumber: Postingan Facebook Aricka Yanti yang diposting tanggal 12 Agustus 2020 dengen beberapa editan untuk kepentingan SEO.
Mengkompos berarti melakukan de-komposisi dan/atau rekomposisi bahan-bahan organik menjadi bahan yang dapat diserap oleh tanaman. Kompos dibuat dari bagian yang lunak dan berair dari biomasa tanaman dan hewan, seperti daun-daunan, serasah, bagian ranting, kotoran dan air kencing hewan, sayur, daging dan susu,
Proses membuat kompos (atau komposting) prosesnya terdiri dari dua, yakni dekomposisi atau perombakan/penguraian, dan rekomposisi/sintesis.
Kompos dari bahan-bahan organik seperti senyawa lunak yang berasal dari hewan dan tanaman seperti kotoran hewan, limbah pertanian, limbah organik pabrik tahu/tempe, pupuk hijauan disebut kompos organik.
Apa itu Kompos Plus
Mendekomposisi bahan organik tanaman atau hewan sehingga mampu diserap oleh tanaman secara alamiah memerluan waktu yang lama. Untuk mempercepat prosesnya ditambahkan bantuan mikroorganisme (mikroba).
Agar kandungan kompos yang dihasilkan memiliki kandungan nutrisi lengkap, bisa ditambahkan dengan nutrisi tambahan. Dengan demikian kompos ini dinamakan kompos plus.
Membuat Kompos PLUS Versi BETA (Bengkel Tani Malang).
Bahan kompos plus :
Urea 5-10 kg
Phonska 25-50 kg
Petroganik 6 zak
Kaptan 1 zak, jika lahannya asam
Dedak minimal 5kg
Molase minimal 1 liter
Air 50 liter, atau sampai seluruh media jadi basah
POC beta minimal 500 ml
Jika beberapa bahan tidak tersedia:
Petroganik bisa digantikan kohe (kotoran hewan) dan kompos lainnya
Urea bisa digantikan dg KCL saat fase generatif
Molase boleh diganti dg bahan lainnya yg manis
Poc beta bisa digantikan puluhan jenis mol dan puluhan jenis agen Hayati lainnya
Cara Pembuatan
Aduk merata, dan basahi dg air, molase dan POC. Masukkan kembali ke dalam karung dan biarkan minimal 3 hari.
Siap aplikasi dengan dosis 50kg per 1.000 meter, ini dosis yg optimal. Mau lebih atau kurang dari itu juga boleh, sesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan, jenis tanaman dan fase pertumbuhan tanaman
Berapa modal yang harus dikeluarkan untuk membuat Kompos Plus tersebut?
Jika dihitung rupiah, maka rinciannya sebagai berikut:
Urea 10kg x 2.500 = 25.000
Phonska 50kg x …= 115.000
Petroganik 6 zak x 20.000 = 120.000
Kaptan 1 zak x …= 75.000
Dedak 5 kg x 3.000 = 15.000
Molase maksimal = 10.000
Probiotik maksimal 30.000
Total Rp 390.000
Metode II Pembuatan Kompos Plus
Siapkan bahan-bahan seperti berikut :
Urea 5-10 kg
Phonska atau pupuk P lainnya 1 sak
Petroganik 6 zak, bisa digantikan kompos lainnya
Starter probiotik lengkap minimal 300ml
Molase 1 liter
Air 30 liter
Kebutuhan bahan per Ha
Urea 50 kg
Phonska 150-200kg
Kalium 25-50kg
Petroganik / organik 1,5-2 ton.
Cara pembuatan:
Campur dulu probiotik, molase dan air (jauh lebih bagus jika sdh diaktifkan semalam)
Campurkan semua jenis bahan merata
Kocor dg campuran probiotik, aduk merata sampai semua pupuk terlihat basah, kena cairan, tidak boleh ada yang kering.
Masukkan semua pupuk tadi ke dalam karung
Simpan minimal 3 hari. Lebih lama lebih baik, asal disiram lagi tiap bulan agar tetap lembab
Dosis satu resep itu bisa utk pupuk dasar dan pemupukan 1 seluas 1 ha.
Pemupukan selanjutnya wajib ditambah, antara 1,5-2 resep.
Khusus fase bunting dan pengisian bulir, wajib ditambahi pupuk Kalium, 5-10 kg tanpa urea lagi
Manfaat Penggunaan Mikroba dalam Proses Pembuatan Kompos
Semua pupuk yang tersedia di pasaran bisa digunakan tapi pilihlah yg harganya terjangkau, kemudian lengkapi unsur haranya dg menggabungkan unsur N, unsur P, unsur K, unsur mikro, serta pupuk organik, dan kemudian diurai (fermentasi) dengan jenis bakteri yang lengkap, maka akhirnya, semua kebutuhan tanaman akan terpenuhi.
Manfaat penambahan mikroba itu adalah menghasilkan fitohormon untuk membantu percepatan pertumbuhan tanaman. Mikroba itu juga menghasilkan fitotoksin yang berguna untuk mengendalikan pathogen, sehingga pemakaian pestisida kimia bisa ditekan bahkan dihilangkan.
Semua mikroba yang ada akan mengurai lahan dan melepaskan senyawa apapun yg ada, sehingga lahan akan jadi pabrik pupuk. Selanjutnya hanya tinggal menambahkan bahan organik untuk memberi makan semua mikroba tersebut.
Manfaat Penggunaan Kompos Plus
Penggunaan bahan-bahan pupuk anorganik seperti urea, petroganik, phonska, petroganik dalam kompos plus adalah menambah pengayaan bakteri dan mikroba pada kompos plus yang dihasilkan.
Unsur N dari urea yg hanya 5-10 kg akan terikat oleh aktivitas bakteri, sekaligus meledakkan jumlah bakterinya, karena semua bakteri dan mikroba lainnya itu butuh unsur N.
Semua pupuk yang yang tersedia di pasaran berbahan baku batuan phospat. Dengan adanya proses fermentasi maka semua senyawa phospat dan mineral mikro lainnya akan terlepas secara bertahap menjadi ion-ion yang mudah diserap akar tanaman. Karena akar tanaman hanya akan menyerap unsur yang sudah berubah menjadi ion, gas atau cairan.
Karena semua unsur telah terurai, otomatis daya larut dan KTKnya juga meningkat.
Sehingga kompos plus, adalah benar-benar kompos plus dari segi apapun, tak terbatas. Mau ditambahin apa saja bisa, sesuai bahan-bahan yang ada di sekitar atau bahan-bahan yang bisa kita datang kan.
Dengan kompos plus, semua kebutuhan tanaman dan kebutuhan lahan sudah kita masukkan ke dalamnya, sehingga sudah tidak butuh lagi aplikasi Saprodi lainnya, semua bisa diambil dari kompos plus tersebut.
Jika butuh hormon, ambil di kompos
Jika butuh pesnab, ambil di kompos
Jika butuh POC, ambil di Kompos
Jika butuh agen Hayati, ambil di Kompos
Jika butuh starter, ambil di Kompos
Kuncinya adalah pada Ramuan probiotik yg sangat lengkap agar semua bahan bisa diproses.
Sumber : Postingan Facebook Aricka Yanti yang diposting tanggal 9 Juli 2018 dan sudah dimodifikasi untuk kebutuhan SEO, tanpa mengubah materi inti.
Apakah penyemprotan yang kita lakukan sudah baik? Apa kriterianya?Bagaimana kita menilai, apakah penyemprotan yang kita lakukan sudah baik?
Saya mengusulkan 5 parameter atau kriteria penyemprotan yang harus dipenuhi agar pengendalian OPT berhasil.
1. UKURAN BUTIRAN SEMPROT.
Saat menyemprot, larutan semprot harus dipecah (oleh nozzle, spuyer) menjadi butiran semprot (disebut DROPLET). Ukuran droplet disesuaikan dengan OPT sasarannya.
Untuk menyemprot HAMA Dan PENYAKIT digunakan droplet HALUS sampai SEDANG.
Sementara untuk GULMA digunakan droplet SEDANG hingga KASAR. Butiran semprot halus biasanya diperoleh dari nozzle kerucut, droplet sedang dari nozzle kipas, dan droplet kasar dari nozzle polijet.
2. DISTRIBUSI SEMPROTAN.
Butiran semprot harus didistribusikan ke bidang sasaran (umumnya daun) secara MERATA, baik di seluruh kebun (distribusi horizontal) maupun pada daun tanaman (distribusi vertikal). Jangan lupa helaian daun bagian bawah!!
3. LIPUTAN
Droplet harus menutupi daun dengan jumlah yang cukup. Makin banyak droplet menutupi bidang sasaran (daun), makin besar kemungkinan OPT terpapar pertisida.
Liputan minimal untuk pestisida sistemik adalah 20-30 droplet/cm2 bidang sasaran, dan 50-70 droplet/cm2 utk pestisida non-sistemik. Untuk penyemprotan konvensional di darat kita tidak usah merisaukan angka liputan minimal tsb.
Petani kita biasa menyemprot hingga basah kuyup, sehingga liputannya sering berlebihan. Tetapi liputan minimal penting utk penyemprotan ULV yang volume semprotnya sangat rendah (misalnya penyemprotan dari udara).
4. VOLUME SEMPROT.
Volume semprot adalah jumlah larutan semprot yang digunakan untuk menyemprot satu satuan luas lahan. Biasa dinyatakan dalam liter/ha. Volume semprot bervariasi tergantung pada Jenis pestisida, umur Dan Jenis tanaman, serta alat semprot.
Yang penting, larutan semprot dapat didistribusikan secara merata dan tidak terlalu berlebihan. Dengan peralatan khusus, volume semprot dapat serendah 30-50 liter/ha.
Volume semprot dengan sprayer punggung untuk tanaman semusim berkisar antara 200 – 700 liter/ha.
5. RECOVERY
Intinya tidak banyak pestisida yang terbuang saat penyemprotan sehingga pestisida yang menempel di bidang sasaran bisa optimal. Recovery adalah perbandingan antara pestisida yang menempel di daun dibandingkan dengan dosis, dinyatakan dalam %.
Tulisan ini berasal dari tulisan: Pak Panut Djojosumarto dalam akun facebooknya. Judulnya disesuaikan untuk kebutuhan SEO artikel.
Monstera atau populer dengan sebutan janda bolong kini menjadi tanaman hias yang laris di pasaran. Bahkan harganya sudah mencapai ratusan juta perpohon.
Memiliki daun berlubang menjadi ciri khas unik sehingga monstera dijuliki dengan ‘janda bolong’ atau lubang.
Keunikan tanaman ini adalah karena daunya yang bolong-bolong. Sehingga dapat mempercantik rumah. Tak heran, kini banyak orang yang memburu janda bolong.
Jenis-jenis Tanaman Monstera
Namun, sebenarnya tanaman hias ini ada banyak jenisnya,
Monstera deliciosa merupakan jenis monstera yang paling ditemui. Permukaan daunnya berlubang dan menjari di bagian pinggirnya. Ukuran daun yang besar dan hampir menyerupai bentuk hati.
Warna daun lebih gelap dan monstera ini dapat tetap hidup di dalam ruangan dengan temperatur suhu 20-30 derajat celcius.
2. Monstera Adansonii
Tidak seperti Monstera deliciosa, ukuran daun monstera ini pun lebih kecil dengan warna hijau tua. Lubang-lubang pada daun monstera adansonii ini hanya di bagian permukaan tengahnya saja tidak sampai sobek. Jenis monstera ini juga dapat tumbuh merambat.
Monstera adansonii ini tidak terlalu kaku sehingga bisa dijadikan sebagai tanaman gantung yang menjuntai.
3. Monstera borsigiana
sumber : https://www.instagram.com/borsigiana/
Bentuk dan model permukaan daunnya sangat mirip dengan Monstera deliciosa. Hanya saja, ukuran daun jenis monstera borsigiana lebih kecil dan lubang-lubangnya lebih berjarak sehingga terlihat simpel.
Karena ukurannya yang kecil, batang tanaman monstera jenis ini cenderung lebih lunak sehingga monstera ini akan tumbuh menjuntai.
4. Monstera Obliqua
Jenis monstera yang paling sulit ditemui karena cukup langka. Ciri-ciri jenis monstera ini adalah memiliki ukuran daun yang kecil dengan motif lubang besar di permukaannya. Selain itu, helai daun monstera obliqua juga lebih tipis dibandingkan jenis lainnya.
sumber : https://www.instagram.com/monstera.obliqua/
5. Monstera Variegata
Monstera variagata harganya lebih mahal lagi dibandingkan jenis monstera yang normal. Jenis monstera yang ini terlihat sangat unik karena daunnya terdiri dari warna hijau dan putih kekuningan yang tidak beraturan dan tidak sama antara helai dain yang satu dengan yang lainnya.
Monstera merupakan salah satu genus dari keluarga Araceae (di Indonesia dikenal sebagai keluarga talas-talasan) dan dari suku Monstera atau Syngonium.
Tumbuhan ini diketahui berasal dari daerah tropis di Amerika yang tumbuh merambat hingga ketinggian mencapai 20m. Daunnya berwarna hijau gelap, besar yang dapat mencapai lebar 25 – 90cm dan panjang bisa mencapai 130cm. Nama Monstera sendiri diambil dari bahasa latin yang mempunyai arti mengerikan atau abnormal.
sumber : https://www.instagram.com/monstera_deliciosa_2020/
Philodendron banyak juga yang menyebut Jendron sudah lama dikenal sebagai tanaman hias dari suku Philodendreae. Nama tanaman ini berasal dari bahasa Yunani “Philo” yang berarti “cinta” dan “Dendron” yang berarti “pohon”.
Tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian 3 m dan memiliki daun yang berwarna hijau muda hingga hijau tua dan menyirip lancip diujung.
sumber: https://www.instagram.com/philodendron/
Monstera dan Philodendron memang hampir mirip karena berasal dari keluarga yang sama yaitu Araceae. Araceae adalah salah satu keluarga tumbuhan monokotil yang banyak tersebar di daerah tropis dan sub tropis.
Keluarga ini memiliki kurang lebih 1500 spesies yang memiliki ciri yang hampir sama yaitu mengandung getah putih seperti susu, berasa pahit dan mempunyai akar rimpang/berupa umbi yang besar.
Sementara batangnya ada yang tegak, merambat bahkan ada yang merupakan tanaman epifit (menumpang pada tanaman lain). S
alah satu manfaat dari tanaman keluarga Araceae selain sabagai tanaman hias adalah sebagai tanaman anti polutan. Daunnya mampu menghisap racun formaldehid yang biasa terkandung pada lem atau eternit.
Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong
Untuk merawat Janda Bolong tak jauh berbeda dengan tanaman hias lainnya. Berikut tips merawat janda bolong
Suhu: Janda bolong menyenangi suhu kamar, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dengan tetap memerlukan sinar matahari setiap harinya.
Pada siang hari, tanaman hanya akan bertahan jika berada pada suhu antara 23-30 derajat celsius. Lalu pada malam hari, Janda Bolong harus berada pada suhu ruangan setidaknya 15 derajat celsius.
Sinar Matahari: Meski tanaman ini di tanam dalam pot dan meletakkannya di dalam ruangan, tanaman ini tetap membutuhkan sinar Matahari. Atau meletakkan tidak jauh dari jendela.
Media tanam: Hal yang sangat penting bagi janda bolong supaya tumbuh normal dan subur adalah media tanaamnya. Kebutuhan air dan nutrisi (pupuk baikorganik maupun an-organik) diperlukan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik.
Penyiraman: Jika janda bolong ditanam pada media tanam tanah dalam pot pastikan kondisi media tanamnya selalu terjaga kelembabannya. Tidak terlalu kering atau terlalu basah. Lakukan penyiraman dengan rutin.
Nutrisi Tanaman: Pemberian nutrisi atau pupuk harus dilakukan dalam perawatan tanaman Janda Bolong. Pupuk biasanya diberikan pada tanaman saat awal-awal penanaman sebagai pupuk dasar dan berikan rutin selama dalam masa pemeliharaan.
Pengendalian Penyakit Janda Bolong dan Cara Mengatasinya
Janda bolong sangat rawan terhadap penyakit busuk akar. Agar terhindar dari penyakit tersebut lakukan hal berikut:
1. Menjaga Kelembaban tanah
Tanaman janda bolong membusuk akarnya kondisi media tanamnya terlalu banyak mengandung air. Bisa jadi kerena pembuangan air dibagian bawah pot tersumbat. Bisa juga karena media tanamanya tidak porus, sehingga air banyak tersimpan pada media.
Cara terbaik untuk menghindarinya adalah jangan menyiram tanaman secara berlebihan. Lakukan penyiraman secara perlahan dan pastikan air mengalir dasar pot.
2. Pastikan Mendapat Sinar Matahari
Selain itu, penyebab janda bolong membusuk adalah kurangnya sinar matahari, sehingga kondisi tanaman terlalu lembab. Tanaman hias janda bolong suka dengan tempat yang mendapatkan cahaya matahari cukup namun tidak berlebihan.
3. Lakukan Penggantian Pot
Jika tanaman janda bolong sudah dirasa cukup besar dalam pot sehingga pot menjadi sesak, waktunya lakukan penggantian pot dengan ukuran yang lebih besar. Agar akar-tanaman janda bolong bisa lebih leluasa mendapatkan ruang tumbuh.
Penggantian pot juga akan memjadikan porposional antara pot dan ukuran tanamannya.
4. Pergiliran Media Tanam
Jika dirasa media tanama suah lama dan terlihat memadat, saatnya dengan membongkar pot dengan mengganti dengan media tanam yang baru. Lakukan dengan memotong akar-akar yang kurang bagus dan tambahkan nutrisi (pupuk) pada dengan dicampurkan pada media tanam.
5. Penyemprotan dengan Fungisida
Ada banyak jenis fungisida baik kimia maupun organik, untuk menghindari busuk akar. Jika tingkat kerusakan akar berat, lebih baik akar direndam terlbih dahulu dengan fungisida kimia, seperti merek Ziflo, Tiflo atau Antracol dari jenis fungisida kontak. Lakukan penyemprotan pada daun dan batang seperlunya jika harus menggunakan fungisida kimia
Cara Memperbanyak Tanaman Janda Bolong Dengan Media Air
Tanaman Janda Bolong termasuk tanama yang mudah tumbuh. Mengembangbiakkan janda bolong dapat dilakukan dengan cara stek batang. Stek batang adalah memotong bagian batang lalu ditanam baru.
Media tanama perbanyakan tanaman janda bolong paling gampang dengan menggunakan media air. Pemanfaatan media air menjadi jaminan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan akar janda bolong.
Pemilihan media air juga cocok untuk janda bolong karena tanaman ditempatkan di dalam ruangan, sehingga tidak kotor atau berdebu akibat media tanam tanah.
Berikut cara memperbanyak Janda Bolong dengan media tanam air.
Siapkan tanaman Janda Bolong yang akan dipotong
Siapkan toples kaca, gunting dan air
Pilih tanaman Janda Bolong yang batangnya sudah memanjang dan mulai menjalar
Potong bagian batang yang akan ditanam dalam botol
Perhatikan cara meletakan bagian yang dipotong dalam wadah toples agar Janda Bolong tidak roboh
Isi toples dengan air dan masukan Janda Bolong yang sudah dipotong
Janda Bolong yang baru ditanam perlu rutin diperiksa memastikan dia tidak busuk.
Jika perbanyakannya menggunakan media tanam tanah, maka berikut caranya:
Dipotong bagian batang
Menyediakan media tanaman yang benar dengan campuran tanah, arang sekam, dan kompos. Lebih baik lagi jika ditaburkan sedikit pupuk NPK pada media tanam tersebut.
Ambil tanaman janda bolong yang ada akarnya
Tancapkan pada media tanam
Siram secukupnya
Letakkan tempat tidak langsung dengan paparan sinar matahari
Jika tanaman hasil perbanyakan daunya berubah menjadi kuning, periksa bagian batang bawah apakah sudah tumbuh akar atau belum. Atau jangan-jangan busuk. Jika demikian maka ganti dengan stek batang yang baru, dengan media tanam yang baru. Jangan menggunakan media tanaman yang sama karena khwatir jamurnya sudah berkembangbiak pada media tanam.
Kompos merupakan material penting pada usaha pertanian. Selain sebagai penyubur tanah, juga sebagai penyuplai unsur hara yang diserap tanaman. Kompos juga berperan sebagai nutrisi bagi micro organisme lokal. Akan tetapi mayoritas dari petani kita enggan menggunakan kompos.
Ada berbagai macam alasannya. Umumnya mereka beralasan bibit gulma dalam kompos masih aktif, disamping aplikasi kompos harus massif (bandingkan dengan penggunaan pupuk kimia sintesis).
Pada dasarnya tak ada kompos atau proses pengomposan yang gagal, hanya belum terdekomposisi sempurna. Keadaan ini mengakibatkan bibit gulma dan bibit hama masih aktif, dan tentu saja pathogen yang ada pada bahan organic masih hidup
Proses dekomposisi atau fermentasi bahan organik yang baik membutuhkan suhu Thermophil, yaitu suhu yang mencapai 60-70 o. Pada suhu ini jelas mampu mematikan bibit gulma, bibit hama, dan phatogen pada bahan organic.
Themophil terjadi apabila :
Mikro organisme pengurai haruslah mikro organisme thermopil, seperti Trichoderma, Bacilius, Yeast, Penicilium, Streptomyces, Pseudomonas F.
Bahan organik masih dalam kondisi fresh, tidak setengah jadi. Untuk kotoran hewan maksimal 3 hari bisa disebut fresh. Untuk kohe lama bisa dicampur dengan kohe fresh pada saat pengomposan.
Atur kelembaban yang sesuai, jangan terlalu basah (becek). Tiga hal inilah yang mempengaruhi thermophile, tidak terpengaruh model penutupan.
Cara Membuat Kompos dari Bahan Organik
Fermentasi bahan organik atau pengomposan terdiri dari 75-90% bahan organik (kotoran hewan) dan 10-25% bahan campuran yang terdiri dari abu dan arang.
Pada kondisi tanah yang terlalu parah maka disarankan bahan organic dan abu atau arang 1 : 1. Proses pengomposan ini tidak membutuhkan kapur, karena kompos yang baik sudah mencapai ph 6,5-7.
Prosesnya adalah campurkan bahan organik dan campuran secara merata. Siramkan larutan decomposer yang sudah diencerkan air. Aduk rata sekali lagi kemudian tumpuk setinggi lutut sampai satu meter. Jika sudah thermophil, bongkar dan angin-anginkan.
Ciri-ciri bahan organik terdekomposisi sempurna adalah tidak berbau, menyerupai tanah berwarna coklat hitam atau lebih gelap, lembab, terasa remah atau tidak lengket dan suhu dibawah 500.
Cara Pengunaan Kompos Organik
Dosis disarakan per hektar lahan budidaya adalah 5 ton kompos.
Untuk media tanam :
Arang dan abu 25%
Tanah 25%
kompos 25%
sekam/cocopeat 25%
Untuk media semai :
1 bagian kompos
1 bagian arang
4 bagian tanah
Untuk membuat kompos plus dibutuhkan :
kohe kambing 80%
biochar 10%
cocopeat 5%
zeolite 2%
rock phospat atau guano 1%
Setelah kompos jadi tambahkan mikorisa 1 kg/m3 dan agen hayati untuk performa kuat saya pakai dekomposer bunkai.
Sumber: Facebook Abah Menyan yang diposting di group Facebook Bunkai. – dengan penyesuaian untuk perluan SEO.
BIO-STARTER atau Bio-aktivator atau juga Effective Microorganisms (EM) atau lebih dikenal dengan sebutan EM4, mempunyai 80 genus mikroorganisme dengan 5 golongan utama yaitu,
Bakteri fermentasi,
Actinomycetes,
Bakteri yeast,
Bakteri asam laktat, dan
Bakteri fotosintetis.
Dengan kombinasi berbagai bakteri tersebut, Bio-starter mampu memberi manfaat besar jika digunakan baik untuk tanaman, hewan maupun ikan.
MANFAAT BIO-STARTER
Mempercepat fermentasi pupuk.
Mengurai bahan organik dan jasad renik
Menyehatkan tanah.
Menggemburkan tanah,
Menghasilkan enzim khusus untuk membantu pencernaan
Menyeimbangkan fungsi usus bagi hewan ternak dan ikan.
Memicu tumbuhnya bakteri pengurai.
Mengakselerasi tumbuhnya plankton.
Menurunkan kadar amoniak yang berbahaya.
Mencegah munculnya serangan mikroorganisme jahat.
Mempercepat penguraian sisa bahan makanan.
Meningkatkan mutu dan kualitas air tambak.
Memperbaiki kualitas telur yang dihasilkan.
Meningkatkan kesuburan hewan ternak dan ikan.
Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan ikan.
Memicu nafsu makan.
Menurunkan rasio kematian, hama dan penyakit.
Meningkatkan imunitas tubuh.
Menurunkan tingkat stres.
Banyak cara dan bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan Bio-starter ini. Dan pada bagian ini akan dijelaskan beberapa diantaranya.
CARA #1 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Bekatul/dedak disesuaikan
Gula merah secukupnya
Air cucian beras secukupnya
Sampah sayuran/kacang-kacangan disesuaikan
Buah matang/kulit buah disesuaikan
Cara Pembuatan :
Pembuatan EM1 – Campurkan sampah sayuran, bekatul dan buah-buahan dan masukkan ke dalam ember besar, kemudian ditutup rapat selama 1 minggu. Setiap hari dibuka dan diaduk, kemudian ditutup lagi. Setelah satu minggu, bahan-bahan ini akan membusuk karena proses dekomposisi. Peras, saring dan ambil cairannya (EM1).
Pembuatan EM2 – Campurkan sampah sayuran dan buah-buahan dengan cairan EM1, kemudian diamkan dalam wadah tertutup selama 1 minggu, dengan setiap hari dibuka untuk diaduk. Setelah seminggu, peras, saring dan ambil cairannya (EM2).
Pembuatan EM3 – Campurkan bekatul, gula merah, air cucian beras dengan cairan EM2, kemudian masukkan ke dalam wadah tertutup selama 1 minggu. Dengan dibuka untuk diaduk setiap hari, kemudian tutup rapat lagi. Setelah 1 minggu, peras dan saring untuk ambil cairannya (EM3)
Pembuatan EM4 – Cairan EM3 dibiarkan tertutup rapat 1 minggu tanpa dibuka & jg tdk ada tambahan bahan / makanan apapun, maka dia akan menjadi EM4.
Lama penyimpanan :
6 bulan.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air.
CARA #2 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Batang pisang yang busuk
Dedak / bekatul 2 kg
Terasi 0.50 kg
Molase 2 liter
Air 10 liter
Cara Pembuatan :
Didihkan air kemudian pindahkan ke wadah pembuatan.
Masukkan terasi ke dalam wadah air dan aduk hingga rata.
Masukkan molase kemudian diaduk hingga benar-benar tercampur merata.
Selanjutnya, masukkan bekatul dan aduk sampai merata.
Dinginkan.
Batang pisang yang sudah busuk diperas dan ambil airnya 10 liter.
Masukkan ke dalam adonan, kemudian diaduk hingga merata.
Masukkan adonan ke drum penyimpanan dan ditutup rapat selama 3 hari.
Setelah 3 hari buka tutup drum, kemudian aduk lagi adonan tersebut kemudian ditutup lagi.
Ulangi proses pengadukan ini setiap hari smp hari ke 10.
Setelah 10 hari, lakukan evaluasi terhadap adonan media Bio-Starter. Media Bio-Starter yg siap digunakan memiliki ciri : berbusa dan berbau asam.
Bio-Starter yg akan disimpan, sebaiknya dimasukkan ke jerigen.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air.
Lama penyimpanan :
6 bulan.
CARA #3 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Susu murni sapi/kambing 1 liter
Isi usus ayam/kambing 1 kg
Terasi ¼ kg
Gula pasir 1 kg
Bekatul/dedak 1 kg
Nanas matang/kulit 1 kg
Air bersih 10 liter
Cara Pembuatan :
Haluskan dan campur merata semua bahan, nanas, gula, terasi, dan bekatul.
Masaklah campuran tersebut sampai mendidih dengan air yang telah disiapkan, agar semua bakteri patogen yang tidak dibutuhkan mati.
Angkat dan dinginkan.
Selanjutnya, masukkan susu dan isi usus ayam/kambing. Aduk merata.
Simpan adonan dalam wadah tertutup rapat selama 12 jam, kemudian dibuka, maka adonan akan muncul gelembung-gelembung.
Adonan yang sudah jadi dan siap pakai, teksturnya kental dan lengket.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air.
Lama penyimpanan :
6 bulan.
(Catatan, susu yang digunakan harus segar, karena berkaitan dengan daya kerja fermentasi nantinya)
CARA #4 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Pisang matang/kulitnya 0,5 kg
Pepaya matang/kulitnya 0,5 kg
Nanas matang/kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Hati batang pisang 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
Haluskan dan campur semua bahan, pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang sampai tercampur rata.
Setelah halus, masukkan semua bahan ke dalam wadah atau ember.
Selanjutnya, masukkan air kelapa dan gula, kemudian diaduk hingga merata dan gulanya cair.
Tutup rapat ember dan simpan selama 7 hari.
Setelah 7 hari, cairan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga benar-benar habis.
Selanjutnya, larutan yang telah terkumpul disaring dan disimpan wadah tertutup.
Ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
Lama penyimpanan :
6 bulan.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air.
CARA #5 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Air bersih 5 liter –
Ragi tempe 15 butir
Bekatul/dedak 5 kg
Terasi udang ¼ kg
Gula batu 1 kg
Cara Pembuatan :
Rebus air sampai mendidih bersama gula batu.
Setelah mendidih, angkat dan masukkan bekatul, terasi kemudian diaduk sampai merata.
Selanjutnya didiamkan sampai dingin.
Haluskan ragi tempe, kemudian masukkan dalam wadah yang lain.
Selanjutnya tuang adonan dari panci ke wadah yang sudah ada raginya. Aduk semuanya sampai benar-benar tercampur rata.
Tutup wadah dengan rapat dan biarkan selama 2-3 minggu.
Setelah 2-3 minggu Bio-starter sudah jadi. Saring dan simpan airnya di wadah tertutup
Lama penyimpanan :
6 bulan.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air
CARA #6 Pembuatan Bio Starter
Bahan :
Gula merah 1 kg
Ragi tempe 1 butir
Jeruk matang/kulitnya 1 buah
Limbah sayuran 3 kg
Air kelapa liter 5 liter
Air cucian beras 5 liter
Cara Pembuatan :
Haluskan dan campurkan semua bahan menjadi satu, diaduk sampai rata.
Masukkan adonan ini ke dalam jirigen, ditutup rapat selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu jirigen dibuka untuk membuang gasnya. Kemudian ditutup rapat lagi.
Setelah ditutup 1 minggu lagi, maka formula Bio-starter ini sudah siap digunakan.
Lama penyimpanan :
6 bulan.
Dosis pengaplikasian :
10 ml/liter air.
Catatan : Untuk memperpanjang waktu penyimpanan semua formula setelah 6 bulan, dapat dilakukan dengan pemberian gula/molase/air tebu.
Daun pepaya memiliki bahan aktif ‘Papain’, sehingga efektif untuk mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap.
Cara Pembuatan :
1 kg daun pepaya segar dirajang dan direndam dalam 10 liter air,
2 SDM minyak tanah,
30 gram deterjen dan didiamkan semalam.
Saring hasil rendaman dengan kain.
Hasilnya disemprotkan ke tanaman yang terserang.
2. Biji Jarak
Biji jarak memiliki bahan aktif ‘Reisin dan Alkaloid’. Sehingga efektif mengendalikan Ulat dan Hama Penghisap (dalam bentuk larutan). Juga efektif untuk mengendalikan Nematoda/Cacing (dalam bentuk bubuk).
Cara Pembuatan :
Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan dalam 2 liter air selama 10 menit,
tambahkan 2 SDM tanah dan 30 gram deterjen kemudian diaduk merata.
Saring dan tambahkan air 10 liter. Siap disemprotkan ke tanaman.
3. Sirsak
Daun sirsak memiliki bahan aktif ‘Annonain dan Reisin’. Sehingga efektif untuk mengendalikan hama Trip.
Cara Pembuatan :
Tumbuk 100 lembar daun sirsak,
kemudian dimasukkan ke dalam air 5 liter.
Tambahkan 15 gram deterjen diaduk merata.
Diamkan selama 24 jam. Saring dengan kain halus dan tambahkan 10 liter air.
Semprotkan ke tanaman.
4. Sirsak dan Jeringau
Rimpang jeringau mengandung ‘Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil Eugenol dan Eugenol’. Jika dicampurkan dengan daun sirsak, efektif untuk mengendalikan hama Wereng Coklat.
Cara Pembuatan :
Tumbuk 50 lembar daun sirsak bersama dengan rimpang jeringau sebesar telapak tangan orang dewasa dan 20 siung Bawang Putih.
Kemudian direndam dengan air.
Tambahkan 20 gram sabun colek, aduk merata dan diamkan selama 24 jam.
Saring dengan kain halus, kemudian hasilnya diencerkan dengan air perbandingan, 1 liter pestisida dengan 50 liter air.
Siap disemprotkan ke tanaman.
5. Pacar/Petai Cina
Pacar cina mengandung ‘Minyak Atsiri, Alkaloid, Saponin dan Tanin’. Efektif untuk mengendalikan hama Ulat.
Cara Pembuatan :
Tumbuk 100 gram ranting atau kulit batang petai cina,
kemudian diberi 1 liter air,
tambahkan 1 gram deterjen,
lalu direbus 45 – 75 menit, sambil diaduk.
Setelah itu disaring. Siap untuk disemprotkan ke tanaman.
6. Tembakau
Daun tembakau mengandung ‘Nikotin’ dan efektif untuk mengendalikan hama Penghisap.
Cara Pembuatan :
Rajang 250 gram (+ 4 lembar) daun tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama 24 jam.
Tambahkan 2 SDM deterjen, kemudian diaduk merata. Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.
7. Sirih Hutan
Sirih hutan mengandung ‘Fenol dan Kavakol’, efektif mengendalikan Hama Penghisap.
Cara Pembuatan :
Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar,
3 siung bawang merah,
5 batang sereh.
Campurkan dengan air 10 liter dan 50 gram deterjen.
Aduk sampai rata.
Siap disemprotkan ke tanaman.
8. Gadung
Umbi gadung mengandung ‘Diosgenin, Steroid Saponin, Alkohol dan Fenol’. Efektif mengendalikan hama Ulat dan Penghisap.
Cara Pembuatan :
Tumbuk 500 gram umbi gadung kemudian diperas dengan kain halus.
Tambahkan 10 liter air, diamkan selama 2 jam.
Siap disemprotkan ke tanaman.
9. Mimba
Daun/biji mimba mengandung ‘Azadirachtin, Salanin, Nimbinen dan Meliantinol’. Efektif mengatasi Ulat, Hama Penghisap, Jamur, Bakteri, Nematoda dan lain-lain.
Cara Pembuatan :
Tumbuk halus 300 gram daun atau biji mimba, rendam dengan air 10 liter selama 24 jam.
Aduk rata, saring.
Siap disemprotkan ke tanaman.
10. Kipahit / Insulin / Kembang Bulan
Daun kipahit / Kulit batang / Akar mengandung ‘Saponin, Polifenol dan Flavonoida’. Bersifat, Insektisida dan Nematisida. Efektif mengatasi Keong Emas, Ulat Daun Bawang, Lalat Penggorok Daun, Penyakit Bercak Daun dan Karat Daun.
Cara Pembuatan :
300 gram daun, kulit batang dan akar kipahit ditumbuk,
kemudian direbus dengan air ½ liter.
Biarkan sampai airnya berwarna kuning kehijauhan, angkat dan dinginkan.
Saring dan siap disemprotkan ke tanaman.
Ampasnya diletakkan di pohon tanaman untuk pupuk dan pencegah nematoda.
Sebagai Pestisida, ramuan ini hanya berlaku selama 5 hari. Selanjutnya hanya berlaku sebagai pupuk.
Asam Amino sering juga disebut sebagai pengganti NPK. Bukan hanya bagus untuk tanaman, tapi juga untuk hewan ternak dan manusia. Berbicara tentang Asam Amino maka tidak lepas dari Protein. Sehingga bahan utamanya adalah bahan organik yang mengandung Protein Nabati maupun Hewani.
Asam Amino bisa dihasilkan dari sumber hewani seperti ikan berpunggung biru seperti Tuna, Bandeng, Tongkol, Lele, bisa juga dari keong emas, ikan gabus, sepat, dan lain sebagainya.
Sementara dari sumber nabati, asam amino bisa didapatkan dari Kacang kedelai, Azolla, kelor dan lain-lain.
Asam Amino bukanlah pupuk tambahan, tetapi pengganti sempurna NPK
Manfaat Penggunaan Asam Amino
Mudah diserap dengan Cepat.
Meningkatkan Fotosintesis pada tanaman
Meningkatkan Metabolisme.
Meningkatkan ketahanan terhadap stres (suhu tinggi, kelembaban rendah, kekeringan, serangan hama penyakit).
Membantu perkembangan akar dan memperkuat daya serap.
Membantu perkembangan tanaman pada masa vegetatif dan masa generatif.
Meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
Meningkatkan kandungan klorofil.
Mengatur pembukaan stomata.
Agen pengikat unsur mikro.
Bahan baku hormon.
Membantu polinasi dan fruit set.
Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
Meningkatkan fisikokimia tanah, meningkatkan retensi air, kesuburan, permeabilitas, dan berperan dalam penyembuhan dan memperbaiki tanah. Sementara untuk hewan ternak,
Asam Amino bisa menjadi booster pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Asam Amino juga bisa menjadi nutrisi untuk menjaga kesehatan hewan ternak yang diberikan melalui asupan makanan atau minuman pada ternak.
Bahan Pembuatan Asam Amino
Ikan lele 5 kg
Gula merah 5 kg
Bio-Starter 200 ml
Cara Pembuatan Asam Amino
Ikan lele ditumbuk utuh bersama tulangnya, selanjutnya campurkan dgn 2/3 gula merah (sisanya 1/3 ditambahkan belakangan) & tambahkan Bio-starter.
Aduk menggunakan tangan sambil sedikit diremas agar gula menyatu dengan daging ikan lele & Bio-starter merata.
Setelah tercampur rata, tambahkan sisa gula merah pada bagian atas untuk menutupi campuran gula merah dan daging ikan lele agar tidak tumbuh jamur
Simpan pada wadah tertutup (anaerob). Letakkan ditempat yang tidak terkena oleh matahari secara langsung.
Jika disimpan pada suhu ruangan yang terlalu dingin bisa memperlambat proses pembuatan Asam Amino. Untuk hasil lebih baik, simpan selama 3 bulan baru digunakan. Idealnya disimpan selama 6 bulan. Semakin lama disimpan semakin bagus asam amino yang dihasilkan.
Cara Penggunaan Asam Amino
Setelah 6 bulan cairan yang dihasilkan kental & pekat, pisahkan bagian tulang ikan lelenya. Untuk 1 ml Asam Amino dicampur dengan 1,000 ml air, bisa diaplikasikan dengan cara disemprot atau dikocor langsung pada tanaman.
Untuk tanaman muda, dosis bisa dikurangi.
Aplikasikan setiap 10 hari sekali.
ASAM AMINO ALTERNATIF DENGAN PROSES CEPAT
Memerlukan bahan tambahan
1. Pepaya muda. Fungsi pemecah protein jadi asam amino
2. Nanas Muda. Membantu penguraian protein & penetral pH serta mengurangi amis ikan
Bahan Pembuatan
Ikan Lele5 kg
Gula Merah5 kg
Pepaya muda2 kg
Nanas muda2 kg
Bio-starter200 ml
Cara Pembuatan
Lumatkan semua bahan menjadi satu, bisa dengan diblender atau ditumbuk sampai halus, kemudian lakukan proses pengolahan seperti cara pertama di atas.
Selanjutnya masukkan semua bahan tersebut ke dalam wadah penyimpanan, Simpan selama 1 bulan.
Proses pembuatan Asam Amino ini tidak menggunakan air. Nanti setelah fermentasi berhasil, akan menghasilkan cairan kental dan pekat.
Pupuk berdasarkan kandungan haranya dikelompokkan menjadi pupuk anorganik, pupuk organik, bahan pembedah tanah, pupuk pelengkap, dan pupuk mikroba.
Baca juga Bagian 1 : JANGAN PERNAH Menanam di Tanah! Apapun Jenis Tanamannya.
Pupuk organik terbuat dari berbagai jenis bahan antara lain sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah media jamur, limbah pasar, limbah rumah tangga dan pabrik, serta pupuk hijau.
Tren penggunaan pupuk organik di dunia pertanian saat ini sedang meningkat. Oleh karena itu perlu mengenali ciri-ciri pupuk organik yang bagus. Pupuk organik perlu mencantumkan kandungan c-organik dan tingkat keasamannya (ph-nya).
Pengertian PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI, PEMBEDAH TANAH
Mengacu pada peraturan Menteri Pertanian No 70/Permentan/Sr.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembedah Tanah, didapatkan pengertian sebagai berikut.
Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cairan dapat diperkaya dengan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. .
Pupuk Hayati adalah produk biologi aktif terdiri atas mikroba yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah. Pupuk hayati terdiri atas organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman.
Pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik, tetapi sebagai PEMBEDAH TANAH. Pupuk hayati bisa berbentuk cairan maupun padat.
Cara kerja pupuk hayati adalah secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfiksasi unsur N dari atmosfer, melarutan fosfor, dan mensistesa zat lain yang dibutuhkan tanaman. Dengan penggunaan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan berkelanjutan.
PEMBEDAH TANAH adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat atau cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah.
Fomula ketiganya juga berbeda. Formula pupuk organik adalah komposisi bahan-bahan organik dan mineral penyusun pupuk organik. Formula pupuk hayati adalah komposisi mikroba/mikrofauna dan bahan pembawa penyusun pupuk hayati. Formula pembedah tanah adalah komposisi bahan organik sintesis dan/atau alami, mineral sintetis dan/atau alami penyusun pembedah tanah.
Produk pembedah tanah diperlukan karena mampu memegang hara yang tersedia, membongkar unsur-unsur yang tidak dibutuhkan, menyerap nutrisi yang diperlukan, dan menyebarkan ke seluruh jaringan tanaman.
Selanjutnya tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menghasilkan produksi lebih baik, menekan penggunaan pupuk an-organik.
Keunggulan Pupuk Hayati
Pupuk hayati merupakan teknologi terapan ramah lingkungan dengan menghasilkan produktivitas tanaman yang lebih sehat yang juga secara ekonomi nilai jual hasil produk pertanian organik lebih tinggi.
Kelebihan dari penggunaan pupuk hayati antara lain
Membantu meningkatkan tersedianya unsur hara N dan P
Memacu pertumbuhan tanaman
Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan
Meningkatkan efisiensi pemupukan
Contoh dari pupuk hayati adalah Rhizobium, pupuk PGPR, EM4 dan pupuk mikroba berbahan Bacillus subtilis, Bacillus flexus, Pseudomonas mendocina, Aspergillus niger, dan lainnya.
Kompos adalah Pupuk Organik
Jika pupuk organik dihasilkan dari proses pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai, maka pupuk tersebut tergolong kompos.
Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikro-organisme atau makro-organisme. Mikro-organisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur, atau kapang. Makro-organisme yang paling populer adalah cacing tanah.
Teknologi pengomposan sudah berkembang pesat, sehingga banyak dihasilkan varian dekomposer beserta metode pembuatannya. Pupuk kompos pun sudah diproduksi dalam ragam lain seperti pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair, dan pupuk organik tablet.
Cara Mengetes Keaslian Pupuk Organik
Untuk mengetes keaslian pupuk organik, caranya dengan memasukan produk terebut ke dalam kantong plastik dalam keadaan lembab. Jika produk kering dibasahi terlebih dahulu agar kadar air paling tidak 20%. Lalu tutup rapat kedap udara dan biarkan dalam suhu kamar selama 1 minggu.
Bila bentuknya masih tetap seperti bau tanah, menandakan bahwa pupuk tersebut telah benar-benar matang.
Pupuk organik yang telah matang memiliki suhu rendah yang stabil, walau disimpan dalam waktu lama. Caranya dengan memasukan tangan ke dalam sela-sela tumpukan pupuk. Jika terasa dingin menandakan pupuk tersebut matang.
Pupuk organik murni akan mudah sekali menggumpal tetapi juga mudah sekali terurai di dalam tanah dalam waktu singkat.
Dilaporkan oleh para petani bahwa saat ini banyak terjadi penurunan hasil produksi pertanian jika dibanding dengan beberapa tahun lalu. Salah satunya penyebabnya adalah penurunan kualitas tanah.
Seperti dikutip dari artikel dari Majalah Tebar No 89, edisi 15 Februari – 15 Maret 2020, hasil rata-rata kualitas tanah di tujuh kecamatan di Brebes diantaranya di kecamatan Wanasari, Jatibarang, Songgom kondisinya rusak ringan hingga sedang. Kondisi derajat pelurusan atau kemampuan menyerap air yang rendah dan kadar keasaman yang tinggi (di bawah skala 7). Artinya banyak tanah yang sakit, terutama di sentra tanaman bawang.
Kesehatan tanah akan sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang didapat.
Kesehatan tanah adalah integrasi dan optimasi sifat tanah yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanah, tanaman dan lingkungan. Kesehatan tanah sangat menentukan kualitas lingkungan dan kehidupan yang didukungnya.
Persoalan kualitas tanah mendapat perhatian karena intensifikasi pertanian yang bertujuan untuk melipatgandakan produksi dengan mengolah tanah lebih intensif, menggunakan pupuk buatan (an-organik) secara berlebihan dan penggunaan pestisida yang bahan aktifnya lambat terdegradasi.
Menggenjot produksi dengan berbagai perlakuan tanpa mengembalikan bahan organik sisa akan menurunkan secara nyata kandungan bahan organik tanah dari rata-rata sekitar 5% menjadi kurang dari 3%. Kondisi ini sangat menurunkan kesehatan tanah yang mengakibatkan produktivitas menjadi sukar ditingkatkan.
Kondisi tanah di Indonesia, terutama di Jawa diperkirakan kandungan C-organik tanah sudah dibawah 2%. Padahal tanah yang subur itu kandungan C-organiknya minimal 5%, udara 25%, dan mineral 45%. Selain itu tanah bebas dari residu pestisida, logam berat, hama dan penyakit tanaman.
Rendahnya kandungan c-organik karena petani padi cenderung berlebihan dalam menggunakan pupuk kimia sintesis (an-organik).
Dengan kondisi tanah yang sudah sedemikian rupa, maka apapun yang akan ditanam di tanah tidak akan mendapatkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu tanamlah pada MEDIA TANAM bukan hanya sekedar menanam pada tanah saja.
Menanamlah Pada Media Tanam
Secara konvensional, tanah adalah media tanam yang paling umum digunakan dan sudah digunakan sejak manusia menemukan praktik bercocok tanam.
Meskipun demikian, meningkatnya arus urbanisasi dan semakin banyak masyarakat yang tinggal di kota, lahan dengan tanah yang bisa ditanami semakin sulit ditemukan.
Media tanam saat ini telah berkembang pesat tidak hanya tanah. Banyak ragam media tanam termasuk air saat ini banyak digunakan sebagai media tanam bagi para praktisi hidroponik, aquaponik, dst.
Wikipedia mengartikan media tanam sebagai media tumbuh bagi tanaman umumnya berupa tanah.
Supaya tanaman tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.
Secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, yaitu media tanam organik dan anorganik.
Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup.
Sementara itu, media tanam an-organik merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat di inti bumi.
Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial.
Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal.
Supaya tanaman kita tetap tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi, tanamlah pada tanah yang subur. Apa itu tanah subur?
Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan sifat kimia, fisika dan biologi yang dimilikinya.
Kesehatan tanah adalah suatu keadaan tanah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman secara sehat tanpa adanya gangguan apapun.
Kesuburan dan kesehatan tanah adalah koentji mendapatkan hasil panen yang melipah.
Faktor yang menyebabkan menurunnya kesuburan tanah antra lain disebabkan oleh penyerapan zat hara oleh tanaman, penguapan elemen hara ke atmosfer, resapan ke dalam tanah, dan terjadinya erosi.
Sedangkan faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan tanah antara lain disebabkan oleh tidak pernah melakukan memberikan bahan organik ke tanah, pemakaian pupuk yang berlebihan, penggunaan bahan pestisida yang berlebihan, melakukan pembakaran diatas lahan, juga akibat erosi.
Ciri tanah yang subur dan sehat adalah:
Mengandung humus atau bunga tanah (terbuat dari bahan organik yang hancur dan terurai, kompos, kotoran hewan, dll.)
Mengandung sejumlah besar biota tanah yang bermafaat (mikro fauna, mikro flora, makro fauna, dll)
Mengandung campuran partikel tanah liat dan pasir yang seimbang (tanah liat mengikat mineral sedangkan pasir memungkinkan drainase secara baik).
Memiliki tekstur lempung, memiliki porositas dan daya mengisap air yang baik.
Memiliki kandungan keasaaan (pH) netral yaitu pH 6-7
Berbagai tanaman bisa tumbuh diatasnya.
Tanah yang subur memiliki kandungan C-organiknya minimal 5%, udara 25%, dan mineral 45%.
Tanah yang sehat berberperan sebagai MEDIA NUTRISI dengan menyimpan unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman.
Apa Itu C-ORGANIK
C-organik merupakan presentase kesuburan dalam tanah yang terdiri dari berbagai ikatan rantai karbon (C).
C-organik merupakan bagian dari tanah yang dari sistem yang kompleks dan dinamis yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia.
C-organik merupakan semua jenis senyawa organik yang terdapat dalam tanah, termasuk serasah, faksi bahan organik ringan, biomasa mikro organisme, bahan organik terlarut dalam air dan bahan organik yang stabil atau humus.
Mengutip artikel berita dari Darmakita.com mengenai Padi Jepang “Padi Jepang Hasilkan Panen 9,8 Ton Per Hektar”.
Info ini sangat menarik dan patut dicoba oleh petani untuk menghindari “jebakan harga komoditi padi” yang kadang – bahkan lebih banyak seringnya – harga pembelian gabah itu diatur oleh tengkulakpadi.
Jenis tanaman padi yang saat ini menjadi primadona petani adalah Japonicum Koshihikari yaitu jenis beras premium dari Jepang. Japonicum koshihikari adalah salah satu jenis beras dari Jepang yang sangat populer di Jepang. Jenis beras ini menjadi pilihan favorit untuk membuat sushi.
Beras premium dari jepang Japonicum koshihikari, rupanya sukses dibudidayakan oleh petani Desa Besur Kecamatan Sekaran, Lamongan. Mereka bahkan membudidayakannya secara organik, tanpa pupuk kimia dan pestisida kimia.
Yang lebih penting lagi bagi petani adalah adanya jaminan bahwa beras ini mampu diserap langsung oleh industri, tanpa perantata tengkulak. Bersyukur petani Besur karena tidak mengalami kesulitan soal pemasaran beras ini. Karena sudah ada perusahaan yang siap menampung berapapun hasil panennya.
Memang untuk masuk langsung ke user premium saat ini “tren organik” lebih menarik dan menambah nilai tambah. Organik tanpa pestisida dan tanpa pupuk kimia. Memang bisa?
Sepertinya bisa, karena saat ini telah banyak produk-produk seperti pupuk organik (POC), pestisida organik, dan produk-produk organik lainya dipasaran.
Menurut perhitungan petan Besur bertani secara organik rata-rata produktivitasnya bisa mencapai 9,8 ton per hektare. Sementara ongkos produksi juga jauh berkurang. karena ongkos pupuk kimia yang biasanya Rp 2 juta per hektare, kini dengan pupuk organik hanya Rp 600 ribu perhektare.
Sementara ongkos untuk pestisida maupun pengendali hama menjadi nol, karena diproduksi sendiri. Selain itu petani juga memanfaatkan bunga refugia dan burung hantu sebagai pembasmi hama.
Apa itu Benih Padi & Beras Jepang (Japonica)
Padi Jepang adalah padi dengan jenis karakter yang berbeda pada umumnya, padi jenis ini adalah padi yang berasnya biasa dipakai di restoran yang menyajikan makanan khas jepang dengan nasi yang pulen dan tidak lengket sehingga nasi bisa disumpit.
Nasi Japonica, kadang-kadang disebut nasi sinika, adalah salah satu dari dua varietas beras Asia domestik utama. Beras Japonica secara ekstensif dibudidayakan dan dikonsumsi di Cina, Jepang, Korea, dan Taiwan, sedangkan di sebagian besar wilayah lain beras Indica adalah jenis padi yang dominan.
Benih Padi Jepang (Japonica)
Harga : Rp. 150.000,- per sak
Isi : 5 kg (belum termasuk ongkir)
Deskripsi Padi Jepang
Umur 110 hst,
Malai pendek,
Bulir padi bulat – bulat
Anakan sedang
Tahan rebah
Nilai kerontokan padi kategori kuat sehingga apabila dipanen dgn mesin tidak banyak yang rontok
Cara Budidaya Padi Jepang (Japonica)
Beras Japonica merupakan salah satu tipe beras khusus yang semakin populer dicirikan dengan tekstur nasi yang sangat pulen dan kadar amilosa yang rendah.
Beras tipe ini biasa disajikan di rumah makan Jepang dan Korea yang semakin menjamur di tanah air, untuk memenuhi kebutuhan beras Japonica ini sampai sekarang masih diimpor sebagai beras khusus dari luar negri.
Keunggulan lain dari padi Japonica adalah tahan terhadap beberapa ras penyakit seperti blas dan tungro, yang dimana dua penyakit ini merupakan penyakit penting yang sering mengganggu pertanaman padi sawah.
Kelemahan khususnya terhadap ketahanannya terhadap wereng batang coklat dan hawar daun bakteri (kresek), sehingga pengendalian terhadap kedua OPT tersebut di pertanaman harus optimal.
Mengutip dari facebook Mas Apriansyah, berikut ini SOP (Standard Operational Prochedure) budidaya padi jepang (Japonica).
Memang SOP ini belum full 100% organik, tapi sebagai langkah awal menuju organik (sambil belajar), bolehlah panduan ini menjadi acuan.
1. Persiapan Lahan.
Langkah pertama sebelum menanam padi Japonica adalah membersihkan lahan yang akan ditanami.
Bersihkan berbagai tanaman gulma seperti rerumputan, semak belukar serta hal lain yang mungkin akan mengganggu perkembangan tanaman padi Japonica.
Menyiapkan media tanam yang baik untuk tanaman akan mendorong pertumbuhan dengan baik.
Setelah lahan bersih dari tanaman liar langkah selanjutnya adalah memberikan aliran air pada lahan. Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah agar mudah untuk dibajak dengan menggunakan alat tradisional ataupun modern.
Tebarkan Dolomit 50 kg/ha dan pupuk kandang sebanyak 500 kg/ha sebelum pengolahan lahan, lalu setelah lahan diolah semprotkan 2 liter POC (kami sarankan TOP GREEN) secara merata dipermukaan lahan kosong tersebut dengan dosis 2 liter POC dilarutkan dalam 200 liter air bersih dengan menggunakan hand sprayer atau dapat pula dikocor dengan emrad (ember penyiram tanaman).
Setelah lahan tanam menjadi gembur, genangi lahan tersebut dengan air sampai mencapai ketinggian 5-10 cm. Cara mengatur ketinggian air bisa dengan cara membuka dan menutup akses keluar masunya air pada pintu irigasi.
Diamkan lahan tersebut selama 1 minggu agar racun pada tanah menjadi netral dan juga kondisi tanah menjadi berlumpur serta pupuk organik yang telah diberikan dapat berfermentasi.
2. Menyemai Benih Padi Japonica di Lahan.
Setelah memiliki benih padi Japonica yang baik, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Japonika, anda bisa melakukanya dengan mengikuti beberapa langkah berikut :
Rendam benih padi Japonica yang akan disemai dengan larutan POC selama sehari semalam, tiriskan lalu diperam dengan cara dibungkus dengan daun pisang yang dilapisi karung selama 24 jam sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah.
Siapkan lahan untuk menyemai benih padi Japonica yaitu sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan sawah dengan kebutuhan benihnya sekitar 25 – 30 kg/ha. Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi Japonica tetap berair dan berlumpur.
Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan persemaian. Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah disiapkan. Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara merata pada lahan penyemaian.
3. Menanam Padi Japonica.
Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan persawahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya :
Salah satu ciri bibit padi Japonica yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 18 – 22 hari.
Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi Japonica.
Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.
Jarak tanam yang disarankan untuk budidaya padi Japonica adalah LEGOWO 2:1 dengan jarak (15cm x 30cm) x 50cm.
4. Penyiangan Lahan.
Agar padi Japonica yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu merawatnya dengan membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa disebut dengan tanaman gulma.
Penyiangan tanaman gulma bisa dilakukan saat masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan selanjutnya bisa dilakukan penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali.
Penyiangan yang baik bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan tangan ataupun dengan alat bantu.
5. Memberikan Pupuk pada Tanaman Padi Japonica.
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi Japonica.
Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 35 : 65 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 40 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
Proses pemupukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 40 : 60 Kg/ha.
Setiap proses pemupukan tambahkan Dolomit masing-masing 50 kg/ha.
6. Jadwal aplikasi penyemprotan padi Japonica dari Hama & Penyakit.
– Usia 15 hst semprot dengan Fungisida – Usia 20 hst semprot dengan Insektisida – Usia 25 hst semprot dengan POC / ZPT – Usia 30 hst semprot dengan Fungisida – Usia 35 hst semprot dengan Insektisida – Usia 40 hst semprot dengan POC / ZPT – Usia 45 hst semprot dengan Fungisida – Usia 50 hst semprot dengan Gandasil B + MKP – Usia 55 hst semprot dengan Insektisida – Usia 60 hst semprot dengan Gandasil B + MKP
Yuk, kita mulai dengan mandiri menanam padi dan memutus rantai tengkulak. Kemadirian petani adalah harga mati.
Wikipedia mengartikan media tanam sebagai media tumbuh bagi tanaman umumnya berupa tanah.
Puluhan bahan yang berbeda yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membuat media tumbuh buatan sendiri atau komersial. Media tanam umumnya memiliki berbagai nutrisi, mineral, air, vitamin, serta kandungan lain yang tentunya dibutuhkan oleh tanaman, sehingga peran akar berperan penting dalam menyerap kandungan hara yang dimiliki media tanam bisa lebih optimal.
Supaya tanaman kita tetap tumbuh dengan maksimal, maka media tanam harus betul-betul diperhatikan. Karena faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman yaitu media tanam yang berkualitas dan baik.
Fungsi media tanam adalah:
Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
Penopang tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
Penyedia unsur hara bagi tanaman
Penyedia air bagi tanaman
Jenis-jenis Media Tanam
Secara garis besar media tanam dibedakan menjadi dua yaitu:
Media tanam organik
Media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari organisme hidup.
Contoh media tanam organik: arang, batang pakis, kompos, mos (media tanam yang berasal dari paku-pakuan), pupuk kandang, sabut kelapa (coco peat), sekam padi, humus (top soil).
Media tanam anorganik.
Media tanam anorganik merupakan media tanam yang menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan yang ada terdapat di inti bumi.
Contoh media tanam anorganik adalah pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (floral foam), tanah liat, vermikulit, gabus (stereofoam), dan rock wool.
Media Tanam Sekam Padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan bisa beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama.
Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga system aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.
Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba pathogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon karbon (c) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur.
Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk.
Kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan.
Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.
Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh ha-sil samping berupa:
Beras giling 50-63,5% dari bobot awal gabah
Sekam mentah : 15-20%; yaitu bagian pembungkus atau kulit luar biji,
Dedak/bekatul : 8-12%; yang merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan, dan
Menir : ±5%; merupakan bagian beras yang hancur.
Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan.
Unsur Kimiawi Apa yang Terkandung Pada Sekam Padi Mentah
Sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti (Suharno (1979)
Kadar air : 9,02%
Protein kasar : 3,03%
Lemak : 1,18%
Serat kasar : 35,68%
Abu : 17,17%
Karbohidrat dasar : 33,71
Menurut DTC – IPB, unsur yang yang terdapat sekam padi adalah :
Karbon (zat arang) : 1,33%
Hidrogen : 1,54%
Oksigen : 33,64%
Silika : 16,98%
Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan:
Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia,
Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah,
Sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.
Sekam Padi Sebagai Media Tanam dan Pupuk
Sekam padi yang dibakar hingga menjadi abu. Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias
Sekam yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur.
Sekam yang hangus 100% ini baik untk media atau campuran dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban saat membuat tidak perlu diperhatikan, tapi saat aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja.
Semua tanaman bisa tumbuh baik dengan sekam bakar, keuntungan pakai media tanama sekam bakar adalah steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, karena proses pembuatanya memakan waktu dan bahan bakar yang banyak.
Sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya.
Sekam juga sebagai salah satu bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. Bahan organik itu berfungsi memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah. Tapi kandungan unsur hara sekam itu tak sebanyak yang ada di pupuk buatan, maka penggunaan yang terbaik adalah dengan mencampur antara kompos (misalnya sekam) dan pupuk buatan, dengan intensitas sesuai kebutuhan tanah.
Sekam Padi Memperbaiki Tanah Sawah Sebagai Media Tanam Padi
Sekilas mengenai silika. Sumber silika sumber silika selain dari air irigasi, ada dua macam, yaitu dari bahan organik dan limbah industri. Bahan organik sumber silika mencakup jerami, sekam, limbah tanaman tebu, dan janjang kosong sawit.
Semua bahan ini hendaknya dikomposkan dulu baru diberikan ke tanaman agar kandungan silika dan juga kalium bisa diserap tanaman.
Ternyata abu sekam padi dan juga jerami padi ini sangat kaya akan silika (Si). Dengan memanfaatkan sekam dan jerami yang ditelah dikomposkan kemudian dikembalikan ke lahan sawah, akan menjadikan tanah sawah menjadi media tanam bagi padi dalam memenuhi unsur silikanya.
Karena fungsi silika pada tanaman padi adalah sebagai pembentukan dinding sel tanaman, memperkokoh pertumbuhan tanaman sehingga tumbuh tegak dan dapat menangkap sinar matahari untuk proses fotosintesis yang optimal.
Di samping itu, Silika juga memperkuat ketahanan batang dan daun terhadap serangan ha ma penyakit dan sebagai penyeimbang unsur hara lain, seperti fosfat dan trace element yang menjadi racun.
Silika juga pun berperan dalam mengefisienkan penggunaan air bagi tanaman.
Jagung bukanlah tanaman asing bagi sebagian besar penduduk di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Karena daerah tersebut adalah sentra jagung nasional.
Jagung dibudidayakan pada lingkungan yang beragam. Berdasarkan data BPS tahun 2017, luas tanaman jagung Indonesia sebesar 3,787,367 Ha. Dimana luasan jagung terbesar berturut-turut ada di Jawa Timur seluas 1,2 juta Ha, Jawa Tengan seluas 524 Ha, Sulawesi Selatan 295 Ha, dan Nusa Tenggara Timur 273 Ha.
Menurut Pingali (2001) dari luas areal panen jagung sekitar 3,3 juta ha tersebut, 80% di antaranya ditanami varietas unggul yang terdiri atas 56% jagung komposit (bersari bebas), 24% pengguna benih jagung hibrida, sedang sisanya (20%) varietas lokal.
Dari data tersebut nampak bahwa sebagian besar petani masih menggunakan benih jagung bersari bebas. Hal ini terkait dengan harga benih jagung bersari bebas lebih murah daripada benih jagung hibrida, atau karena benih hibrida sukar diperoleh, terutama di daerah terpencil.
Jenis-Jenis Benih Jagung
Benih Jagung Lokal
Benih lokal adalah benih yang dihasilkan oleh petani dari hasil penanaman untuk konsumsi. Dari hasil penanaman tersebut petani memilih yang baik berdasarkan kondisi tongkol yang dihasilkan. Selanjutnya benih diperlakukan sebagaimana layaknya untuk bahan tanam.
Diperkirakan sekitar 40% petani jagung masih menggunakan benih lokal yang produksinya rendah.
Alasan petani menggunakan benih lokal, antara lain:
Benih lokal masih dapat diproduksi petani dan lebih murah serta lebih mudah didapatkan,
Petani sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih yang lebih bermutu karena keterbatasan permodalan atau produksi benih bermutu masih kurang.
Produktivitas jagung dari benih lokal sangat rendah, hanya berkisar 1,5 – 2 ton per hektar. Oleh karena itu petani tidak dianjurkan untuk menggunakan benih lokal.
Benih Jagung Komposit
Benih komposit termasuk benih unggul. Secara fisiologis, benih komposit adalah benih yang bersari bebas. Benih komposit dihasilkan dari tanaman jantan dan betina yang berasal dari tongkol yang sama.
Benih komposit dapat digunakan secara berulang (3-4 kali), kurang responsif terhadap pemupukan.
Potensi produktivitas benih komposit 7-8 ton/hektar, umurnya 95-105 hari, dan pertumbuhannya sering tidak seragam.
Akan tetapi, benih komposit relatif lebih adaptif terhadap kondisi tanah masam dan toleran terhadap kekeringan. Beberapa varietas benih komposit yang dapat digunakan tertera pada
Benih Jagung Hibrida
Benih hibrida dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: hibrida silang tunggal dan hibrida 3 jalur.
Hibrida silang tunggal adalah benih hibrida yang dihasilkan dari 2 varietas, sedangkan hibrida 3 jalur dihasilkan dari hasil persilangan 2 varietas dengan varietas lain yang memiliki sifat unggul yang tidak dimiliki oleh hasil persilangan pertama.
Benih hibrida adalah benih unggul yang hanya dapat digunakan sekali saja, responsif terhadap pemupukan atau input tinggi.
Potensi produktivitasnya 10-12 ton per hektar. Umurnya juga lebih pendek kurang dari 90 hari sehinga potesial untuk meningkatkan IP (Indek Penanaman). Penampilannya, pertumbuhan dan penyerbukan relatif seragam.
Berapa Produktivitas Jagung Indonesia?
Dikutip dari katadata.co.id, yang dikutip dari data Kementerian Pertanian produksi jagung Indonesia (Angka Ramalan I) pada 2018 seberat 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare (ha). Alhasil, produktivitas jagung nasional tahun lalu seberat 52,41 kuintal/ha.
Luas lahan panen jagung tahun tahun lalu diperkirakan meningkat 5,66% dari tahun sebelumnya sementara produksinya hanya tumbuh 3,64%. Alhasil, produktivitas jagung nasional hanya tumbuh 0,27% dari tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, konsumsi jagung domestik yang terus tumbuh lebih cepat dibanding produksi nasional membuat pemerintah setiap tahun harus mendatangkan jagung dari luar negeri. Selain untuk memenuhi permintaan masyarakat, impor jagung juga untuk menstabilkan harga di pasar agar tidak terjadi lonjakan.
Berapa Besar Pasar Benih Jagung Hibrida Indonesia
Berdarkan studi literatur dan berita yang dilakukan penulis ditemukan data seperti di bawah. Namun demikian tentu data ini sangat debatable. Namun sebagai pendekatan rasional, tentu diperlukan data yang terpublish.
Red: Oleh karena itu kepada beberapa teman, silahkan berikan masukan jika memungkinkan untuk perbaika.
Asumsi kebutuhan benih 20 – 25 kg per. Kebutuhan benih jagung nasioal setiap tahunnya sebesar 80.000 sampai 100.000 ton. Kebutuhan didasarkan pada luas areal lahan jagung 3,7 juta hektare di seluruh Indonesia.
Jika pengguna jagung komposit sebesar 56% dan benih hibrida sebesar 24% maka pasar benih jagung kurang lebih 70.0000 – 80.000 ton per tahun.
Total kapasitas 4 perusahaan tersebut adalah 46.500 ton/tahun. Sisanya diperebutkan oleh perusahaan nasional seperti BCA, Pertiwi, dan lainnya.
Berikut adalah kapasitas produksi benih jagung hibrida masing-masing perusahaan multi nasional dan nasional.
Berapa Besar Pasar Pestisida Seed Treatment Benih Jagung?
Produk Fungisida Seed Treatment Benih Jagung
Berikut ini adalah merek-merek fungisida yang terdaftar sebagai produk untuk perlakuan benih pada jagung.
SAROMYL 35 SD (bahan aktif metalaksil 35 %)
Produk Insektisida Seed Treatment Benih Jagung
Berikut ini adalah merek-merek insektisda yang terdaftar sebagai produk untuk perlakuan benih pada jagung.
DECIS 25 EC (bahan aktif deltametrin 25 g/l)
Berapa besar pasar Seed Treatment Benih Jagung?
Nah? ini masih pekerjaan rumah mimin nih. Jika anda tertarik bisa menghubungi admin di kontak.
Referensi:
Pingali, P. 2001. CIMMYT, World maize facts and trends 1999 per 2000. Meeting World Maize Needs: Technological Opportunities and Priorities for the Public Sector. CIMMYT, Mexico.
Keberhasilan budidaya tanaman ditentukan oleh beberapa faktor yaitu benih, lingkungan dan teknologi yang diterapkan.
Benih adalah bahan atau bagian dari tanaman untuk memperbanyak tanaman. Berdasarkan UU RI No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya tanaman, benih diartikan sebagai tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman.
Benih memiliki dan membawa sifat-sifat genetik tanaman induknya dan akan tampil optimal jika benihnya tumbuh dan berproduksi pada lingkungan yang optimal serta mutunya benih tinggi (daya tumbuh) dan vigor benih yang tinggi. Oleh karena itu, benih merupakan komponen penting dalam budidaya tanaman.
Benih yang unggul harus disertai dengan mutu benih yang baik karena mutu benih juga akan meningkatkan produktivitas hasil.
Syarat benih dikatakan sebagai benih bermutu adalah sebagai berikut:
Berlabel dan bersertifikat
Secara genetik memiliki tingkat kemurnian varietas yang tinggi, tidak tercampur dengan sifat-sifat buruk dari varietas yang tidak dikehendaki
Secara fisiologis memiliki kemampuan berkecambah yang tinggi. Disarankan benih terpakai memiliki daya kecambah lebih dari 95%.
Secara fisik benih terbebas dari gejala adanya serangan penyakit, warna dan ukuran benih seragam, kadar air biji rendah (9-11%).
Untuk mendapatkan benih bermutu perlu dilakukan proses produksi benih secara tepat, mulai dari budidaya sampai prosesing benih. Benih yang akan digunakan harus diketahui kadar air dan daya kecambahnya.
Cara Menguji Daya Kecambah dan Kadar Air Benih
Uji daya kecambah dan kadar air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Uji daya kecambah dengan menggunakan MEDIA PASIR
Siapkan media tumbuh (dari bak berisi pasir yang dibasahi)
Ambil 100 biji secara acak
Tanam biji pada media pasir tidak terbenam dan tutup dengan daun pisang
Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%
Uji daya kecambah dengan KERTAS DIGILUNG PLASTIK (UKDP)
Siapkan selembar plastik dan 5 lembar kertas koran yang sudah dibasahi
Ambil 100 biji secara acak
Tempatkan biji di atas kertas basah secara teratur
Lipat kertas secara teratur sedemikian rupa sehingga biji jagung tidak terhambur
Amati benih yang berkecambah pada hari keempat dan ketujuh. Benih yang pada pengamatan tersebut tidak berkecambah dianggap tidak normal.
Daya kecambah benih = Jumlah benih yang tumbuh normal/benih yang dikecambahkan x 100%
Kecambah normal adalah kecambah yang dapat berkembang lebih lanjut menjadi tanaman dan tubuh dengan baik bila ditanam pada kondisi kelembaban, temperatur, dan cahaya yang sesuai. Kecambah normal dicirikan oleh tumbuhnya akar dan hipokotil yang sempurna.
Cara Menguji Kadar Air Benih
Secara praktis menentukan kadar air benih dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kadar air yaitu Moisture meter.
Pengukuran kadar air secara manual dengan menggukan alat pengering oven.
Penentuan kadar air dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel dan ditimbang (Berat Basah).
Sampel dikeringkan sampai bobot konstan dan kemudian ditimbang (Berat Kering).
Kadar air benih (%)= ((Berat Basah – Berat Kering)/Berat basah ) x 100%
Pengukuran kadar air benih juga dapat dilakukan dengan cara taksiran (red: dugaan, menduga), yaitu:
Biji masih melekat di tongkol, jika digesek-gesek mengeleluarkan bunyi nyaring menunjukkan bahwa biji berkadar air 15 -17%
Biji ditekan dengan menggunakan kuku jika tidak menimbulkan bekas menunjukkan bahwa biji berkadar air 15 – 17 %
Biji digigit, jika pecah menjadi menjadi dua menunjukkan bahwa biji berkadar air 14 – 17%
Biji dilentingkan di lantai, jika biji melenting 10 cm sampai 20 cm menunjukkan bahwa biji berkadar air 9 – 11%.
Kunyit hitam saat ini sedang trending, saya mengikuti pembicaraan dikalangan petani facebook dan petani twiter. Saya cek juga di marketplace ada penjualnya juga ternyat bibit kencur hitam ini mahal sekali harganya. Bibitnya dengan satu tunas dibandrol 150-250 ribu. Edan!
Ada apa dengan kunyit hitam? Jangan-jangan sama dengan kasus bunga aglaonema, atau anthurium?
Salah satu akun di twitter @agrofood_plant memposting data pasar curcumin seperti grafis dibawah. Ternyata Cina juaranya sebagai penghasil curcumin, Indonesia ada diurutan ke-3.
Akhirnya penaran juga mengenai kunyit hitam ini, saya pun memesan kepada salah seorang seler di marketplace bukalapak. Untuk satu rimpang saja dihargai Rp 160K. Penasaran saja buat coba-coba tanam. Jika berhasil kenapa tidak dibudidayakan.
Apasih kunyit hitam itu?
Ternyata terdapat 2 jenis kunyit hitam, yaitu jenis Curcuma caesia dan Kaempferia parviflora.
Perbedaan kedua jenis ini adalah:
Curcuma caesia (Kunyit hitam)
@Alibaba.com
Curcuma caesiatermasuk kelompok keluarga kunyit adalah tanaman kesehatan yang eksotis dan langka. Mengutip wikipedia, taksonomi dari Curcuma caesia adalah:
Kingdom: Plantae
Clade: Tracheophytes
Clade: Angiosperms
Clade: Monocots
Clade: Commelinids
Order: Zingiberales
Family: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Species: C. caesia
Cirinya adalah rimpangngya berwarna biru kehijauan, ada garisan hitam di daunnya. Tinggi tanaman bisa setinggi 1 meter dan mempunyai bunga bewarna merah kehijauan.
Curcuma Caesia dilaporkan berasal dari India, China dan juga Timur Tengah seperti Turki.
Nama lain untuk Curcuma caesia Kunyit Hitam (Indonesia, Malaysia), Kali Haldi (India), Black Turmeric (English), atau Black Zedoary (China).
Manfaat Curcuma caesia
Rimpang mengandung konten curcumin tertinggi di kelasnya dan memiliki spektrum aktivitas yang luas pada beberapa penyakit.
Untuk masalah lambung, sepotong rimpang segar dikunyah atau campuran satu sendok teh larut dalam air
Kaempferia Parviflora (Jahe Hitam)
Mengutip wikipedia, taksonomi dari Kaempferia Parviflora adalah:
Kingdom: Plantae
Clade: Tracheophytes
Clade: Angiosperms
Clade: Monocots
Clade: Commelinids
Order: Zingiberales
Family: Zingiberaceae
Genus: Kaempferia
Species: K. parviflora
Ciri dari Kaempferia parviflora mempunyai rimpang yang bewarna purple tua kehitaman. Rimpang Kaempferia parviflora lebih mirip jahe dan biasanya setinggi 0.5 meter dan mempunyai bunga bewarna putih merah di dahan.
Kaempferia parviflora berasal dari Thailand, Burma, India dan vietnam. Di Thailand, K. parviflora disebut sebagai Kra-Chai-Dum,black galingale, atau Thailand ginseng.
Kaempferia parviflora sebenarnya lebih dikenali dengan nama jahe hitam (black ginger).
Manfaat Kaempferia Parviflora:
Aktivitas afrodisiak (meningkatkan hasrat seksual, motivasi seksual dan kinerja seksual)
Meningkatkan kepadatan sperma dan meningkatkan kondensasi lisosom di bagian basal sel Sertoli
Antiplasmodial, antijamur dan antimycobacterial ringan
Antioksidan yang sangat baik
Antiinflamasi
Aktivitas adaptogenik
Aktivitas anti-alergi
Aktivitas antikolinesterase (mencegah dan menyembuhkan penyakit Alzheimer)
Efek tukak lambung
Efek antiobesitas
Efek ansiolitik dan antidepresan
Khasiat Kunyit Hitam
Kandungan yang dimiliki tanaman ini sangatlah beragam seperti kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetolsikurkumin.
Kunyit hitam juga mengandung minyak atsiri yang merupakan gabungan dari keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, zingiberen 25%, feladren, sabinen, borneol dan sineil.
Kandungan lain seperti lemak rendah, karbohidrat rendah, protein, pati, vitamin C, dan mineral. Kandungan tersebut sangatlah baik untuk kesehatan terutama dalam masa penyembuhan
Kandungan yang dimiliki kunyit hitam seperti kurkumin dalam kunyit hitam ini banyak dijadikan obat pabrikan dan obat herbal.
Beberapa khasiat kunyit hitam adalah :
Membantu meningkatkan antibody dan sistem imun tubuh terutama bagi anak – anak
Sumber vitamin dan mineral (vitamin C,vitamin K, dan vitamin B serta tinggi fosforus, magnesium, kalsium, zink dan zat besi)
Meningkatkan tenaga dan stamina terutama untuk olahragawan
Membantu meningkatkan libido pria dan wanita
Membantu menstabilkan hormon serta melancarkan Haid dan keputihan pada wanita
Membantu melancarkan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh
Awet muda atau mencegah penuaan dini
Anti bakteria (membantu melawan serangan bakteri)
Anti alergi (membantu mengatasi alergi dan gatal)
Anti inflamasi (anti radang )
Tinggi antioksidan (mencegah radikal bebas dan meningkatkan imun tubuh)
Merawat dan menyembuhkan penyakit Kencing manis
Menormalkan kadar Gula dalam Darah
Merawat dan menyembuhkan penyakit Darah tinggi
Membantu mengurangi penyakit Jantung
Merawat dan menyembuhkan penyakit Stroke
Menyembuhkan dan merawat bermacam penyakit Kanker
Membantu mengtasi arthriasis dan penyakit sendi
Merawat dan menyembuhkan penyakit Asma
Merawat dan Menyembuhkan penyakit Asam urat tanpa detox
Berapa Harga Kunyit Hitam?
Harga kunyit hitam Curcuma caesialebih tinggi dibanding dengan Kaempferia parviflora. Harga di market place alibaba.com , harga rimpang kering Curcuma caesia adalah $200 -$500 per kilogram.
Sedangkan harga rimpang kering Kaempferia parviflora adalah $50 – $100 per kilogram.
Harga Curcuma caesia lebih tinggi karena permintan yang tinggi dari seluruh dunia, sementara pemasoknya sangat terbatas. Bahkan Indonesia mungkin belum ada yang mengembangkan kunyit hitam sekala industri perkebunan. Kabanyakan malah sekala rumah tangaga dan hobiis.
Berapa bibit harga kunyit?
Bibit kunyit hitam yang ada di marketplace bukalapak baik benih dalam bentuk rimpang maupun yang dalam bentuk benih. Harganya dalam bentuk benih sekitar Rp 150K – 500K.
Hasil chat dengan salah seorang reseller kunyit hitam jenis Kaempferia parviflora, harga dalam bentuk rimpang adalah Rp 4,5 jt/kg atau Rp 450K/ons, belum ongkos kirim.
Kenali Kunyit Hitam yang Dijual Jenis Apa?
Cara perbanyakan anakan kunyit hitam cara cepat dapat cuan, bisa dilihat pada video berikut.
Nah, sudah tahu gambaran pasaran kunyit hitam dunia seperti apa. Sudah tahu juga jenis kunyit hitam jenis apa yang mahal. Jangan sampai salah membeli bibit atau benih jenis kunyitnya.